Sukses

Kebaya Syari adalah Sebagai Identitas Perempuan Muslimah yang Berbudaya

Kebaya syari adalah sebagai identitas seorang perempuan muslimah

Liputan6.com, Jakarta Kebaya syari adalah sebagai identitas seorang perempuan sholehah yang mencintai dan menghargai kebudayaannya. Sebuah pakaian tradisional, kebaya berusaha menjaga identitas etnisnya, keindahan dan kecantikan seorang perempuan, namun tetap sopan dan menutup aurat layaknya seorang muslim seharusnya.

Dimana saat memakai kebaya syari menggunakan kerudung dan tidak ketat. Seperti yang kita ketahui kebaya adalah pakaian tradisional perempuan Indonesia. Munculnya Kebaya ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan yang memiliki andil yang cukup besar dalam kemunculan kebaya yang kini menjadi pakaian tradisional sekaligus identitas perempuan Indonesia.

Kebaya syari menjadi salah satu model baju kebaya yang di kombinasi dengan desain modern dan terbaru. Busana kebaya adalah pilihan terbaik setiap orang terutama wanita. Selain itu bagi wanita Muslimah sekarang kebaya dapat dipadupakan dengan jilbab modern agar semakin anggun dan elegan.

Kebaya hanya digunakan di saat moment moment tertentu. Biasanya digunakan oleh orang yang tidak menggunakan hijab. Namun kini perkembangan baju kebaya semakin besar.

Banyak sekali model kebaya yang cocok digunakan oleh wanita berjilbab dengan potongan yang sesuai dengan syariat agama Islam. Saat ini seorang wanita muslimah bisa menggunakan kebaya syari. Ketika menggunakannya muslimah akan terlihat semakin cantik.

Berikut ini rangkuman yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkembangan kebaya syari

Pilihan berkebaya berangsur-angsur semakin bebas dan beragam, terutama di kalangan generasi muda. Naiknya paham ajaran Islam di kalangan masyarakat membawa dampak pada pergeseran dan adaptasi cara berkebaya.

Kebaya syari kini juga juga banyak orang yang menggunakan kebaya dengan kerudung mereka. Salah satu faktor pendukung terjadinya transformasi kultural adalah peningkatan kesadaran individu tentang nilai-nilai agama.

Pengaruh agama menyebabkan masifnya ekspresi beragama, salah satunya pilihan untuk mengubah cara berpakaian dari berkebaya menjadi berkerudung atau berjilbab.

Karena secara kultural, perempuan Indonesia berakar pada budaya berpakaian yang menggunakan kain atau sarung atau tenun dengan beberapa bagian tubuh tetap terbuka, seperti kemben yang membiarkan dada dan leher perempuan terbuka.

Ajaran Islam hadir mengubah seluruh tatanan hidup masyarakat lokal, dengan cara membaur dan beradaptasi dengan pengetahuan lokal setempat.

Seperti, menganjurkan perempuan Jawa mengenakan pakaian sesuai syariat Islam, yang akhirnya menciptakan gaya berkebaya dan jarik ditambah dengan kerudung sebagai penutup kepala.

Gaya berpakaian seperti ini bahkan sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Sekarang sudah banyak orang menggunakan kerudung ataupun jilbab saat mengenakan kebaya mereka.

3 dari 4 halaman

Identitas kebudayaan dalam kebaya syari

Fenomena maraknya penggunaan jilbab dapat dipahami sebagai bangkitnya keberagaman di kalangan umat Islam. Pilihan untuk mengenakan kerudung/jilbab adalah salah satu aspek kehidupan perempuan muslim di Indonesia sebagai ekspresi spiritualitas.

Perpaduan kebaya syari dengan menggunakan kerudung yang dikenakan perempuan melalui pertimbangan nilai-nilai sosial, budaya dan peran yang hendak ditunjukkan perempuan kepada masyarakat.

Pilihan berpakaian dengan memilih mengenakan kerudung menciptakan konsekuensi dalam diri perempuan sehingga perilaku dan perangainya harus bisa menyesuaikan. Pakaian berfungsi sebagai ekspresi identitas diri, pakaian juga berkaitan erat dengan tingkah laku yang diharapkan masyarakat, yang membuatnya berkembang menjadi identitas kultural.  

4 dari 4 halaman

Fungsi kebaya dalam kehidupan bermasyarakat

Kebaya yang memiliki perkembangan fungsi yang berbeda-beda sesuai usia, waktu, dan kesempatan pakainya. Sehingga penampilan kebaya memunculkan kesan bias gender pada perwujudanya.

Fungsi serta nilai tampilan kebaya yang feminin itu tercipta karena adanya kelengkapan kebaya tradisional yang terstruktur dengan pertimbangan yang mendalam, memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Fungsi kebaya selalu menghiasi diberbagai acara sebagai kepentingan ide pengembangan utamanya dalam mencari identitas kekaryaan desainer muda, visualisasi kebaya yang ada. Kebaya bukan sekedar dipakai untuk orang dewasa, tua, dengan kesan feminin, diacara serimonial. Tetapi kebaya dalam perkembangannya mampu menembus batas usia, waktu pemakaian, dan kesan yang berbeda.

Selain kebaya tradisional, kebaya modern banyak digunakan oleh wanita untuk menghadiri pesta resepsi pernikahan. Kebaya juga digunakan untuk acara formal lainnya seperti acara wisuda. Kebaya juga dapat dikenakan untuk acara-acara semi formal seperti saat berkumpul bersama keluarga ketika merayakan Idul Fitri.

Kebaya kasual dapat dipadankan dengan celana panjang dan juga kerudung yang sesuai dengan kebaya yang dipakai. Kebaya yang digunakan cenderung menyerupai busana muslim, dengan kata lain kebaya yang tidak terlalu membentuk tubuh pemakainya.

 

 

------------------

Reporter Magang

Dinda Hafid Hafifah

Universitas Teknologi Yogyakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.