Sukses

Cara Mengatasi ISPA dengan Cepat, Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

Liputan6.com, Jakarta Cara mengatasi ISPA perlu dipahami oleh setiap orang. ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Infeksi penyakit ini biasanya membuat penderita penyakit ISPA tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti sekolah atau bekerja. 

Penyakit ISPA sering muncul pada musim hujan, walaupun sebenarnya secara umum dapat menyerang kapan saja. Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri yang mudah menular. Penularan virus atau bakteri ini bisa terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi.

Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain. Selain itu, penularan juga bisa menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat tangan dengan penderita.

Mudahnya penyebaran penyakit ISPA membuat kamu perlu waspada dan perlu untuk mengenali gejalanya agar bisa segera mengatasi dan mengobatinya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/8/2023) tentang cara mengatasi ISPA.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cara Mengatasi ISPA

Cara mengatasi ISPA perlu dipahami setiap orang yang mengalaminya. ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu, jadi tidak diperlukan pengobatan yang intensif. Namun, pengobatan perlu dilakukan bila dokter menemukan indikasi penyakit berbahaya.

Berikut cara mengatasi ISPA di rumah:

  1. Banyak istirahat. Hindari melakukan aktivitas berat untuk sementara waktu. Perbanyaklah istirahat dan cukupi waktu tidur agar dapat pulih dengan cepat.
  2. Posisi tegak. Duduk tegak membuat bernapas lebih mudah.
  3. Minum banyak cairan. Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, dan juga untuk melembabkan hidung dan membrane sinus.
  4. Hindari paparan asap rokok, karena bisa memperburuk gejala.
  5. Buat udara di sekitar lembap. Pelembap udara untuk menjaga kelembapan udara akan membantu dalam menjaga hidung dan membran sinus tetap lembap. Namun, gunakan dengan hati-hati untuk menghindari luka bakar karena air panas ketika melembapkan udara.

Selain itu cara mengatasi ISPA juga bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Cara mengatasi ISPA dengan obat-obatan yaitu:

  1. Memberikan obat penurun panas dan antinyeri untuk mengatasi keluhan demam, sakit kepala, maupun pegal pada tubuh.
  2. Memberikan obat pereda batuk untuk mengatasi keluhan batuk. Pilihan obat batuk juga bisa berbeda pada masing-masing orang, bergantung pada jenis batuk yang dialami.
  3. Berikan obat pereda keluhan pilek yang dapat diberikan secara diminum atau melalui semprotan hidung.
  4. Berikan Antihistamin seperti diphenhydramine yang bisa membantu dalam mengurangi sekresi hidung dan hidung tersumbat.
3 dari 5 halaman

Penyebab ISPA

Setelah mengenali cara mengatasi ISPA, kamu tentu perlu memahami penyebabnya. Penyebab penyakit ISPA ialah virus dan bakteri. Tertularnya virus dan bakteri penyebab penyakit ISPA atau infeksi pernapasan ini dengan mudah melalui kontak langsung atau bisa juga melalui mata, mulut dan hidung. Virus penyebab penyakit ISPA disebut rhinovirus dan coronavirus, walaupun ada banyak virus yang mungkin juga bisa membawa penyakit ini.

Secara umum, penyebab penyakit ISPA dapat ditularkan melalui sentuhan kontak mata, hidung dan mulut maupun menyentuh benda yang terkena virus ISPA itu sendiri. Virus ISPA berkembang paling banyak saat musim hujan tiba. Walaupun penyebaran ISPA cukup mudah, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular, yaitu:

  1. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah. Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka risiko terinfeksi akan semakin meningkat. Salah satunya adalah penderita AIDS atau kanker.
  2. Anak-anak dan Lansia. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi.
  3. Memiliki Masalah pada Jantung dan Paru-paru. Penyakit ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung atau gangguan pada paru-paru sebelumnya.
  4. Perokok Aktif. Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran pernapasan, sehingga rentan mengalami ISPA. Bahkan perokok juga cenderung lebih sulit untuk pulih dari penyakit ini.
  5. Polusi udara. ISPA juga bisa terjadi karena pencemaran kualitas udara di luar maupun di dalam ruangan. Kualitas udara yang kotor dapat mempermudah penyebarannya.
4 dari 5 halaman

Gejala ISPA

Penyakit ISPA merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. ISPA termasuk dalam penyakit yang mudah menular yang membuat kamu harus selalu waspada pada lingkungan sekitarmu. Setelah mengetahui cara mengatasi ISPA, tentunya kamu perlu mengenali gejala atau tanda-tanda penyakit ini. Berikut beberapa gejala ISPA:

  1. Pilek hingga hidung tersumbat.
  2. Saat tubuh mulai terserang penyakit ISPA, tubuh akan melawan sehingga akan menimbulkan demam ringan.
  3. Tenggorokan akan terasa sakit.
  4. Sakit kepala ringan.
  5. Kesulitan bernapas dengan normal.
  6. Kulit akan tampak kebiruan akibat kurangnya asupan oksigen dari sulitnya bernapas.
  7. Muncul gejala sinusitis, seperti pilek dan nyeri yang disertai demam.
5 dari 5 halaman

Cara Mencegah ISPA

Selain cara mengatasi ISPA, kamu juga perlu memahami cara mencegahnya agar terhindar dari penyakit tersebut. Kamu bisa mencegah terjadinya ISPA dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Berikut beberapa cara mencegah ISPA yang bisa dilakukan:

  1. Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
  2. Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata, untuk menghindari penularan virus dan bakteri.
  3. Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
  4. Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  5. Olahraga secara teratur.
  6. Berhenti merokok.
  7. Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau pneumonia. Diskusikan dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.