Sukses

Idul Adha Berapa Hari Lagi? Simak Tradisi dan Tanggal Pasti Perayaannya

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha atau lebaran haji.

Liputan6.com, Jakarta Idul Adha berapa hari lagi? Melansir laman resmi Kementerian Agama RI, Idul Adha sendiri adalah gabungan dari kata idul dan adha. Id diambil dari bahasa Arab aada (yauudu) yang artinya kembali. Sedangkan, Adha diambil dari kata adhat yang berasal dari kata udhiyah, artinya kurban. 

Jadi, Idul Adha bisa diartikan kembali berkurban atau hari raya kurban. Idul Adha berapa hari lagi? Hal ini tentu menjadi pertanyaan umum sebagian orang Islam. Mengetahui waktu Idul Adha tahun ini sangat penting, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban.

Idul Adha berapa hari lagi? Dapat dipahami, bahwa Idul Adha hari raya yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Sehingga untuk mengetahui berapa hari lagi Idul Adha akan tiba, perlu melihat pada kalender Hijriah saat ini. Namun, dari keputusan pemerintah Indonesia melalui SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, dituliskan bahwa tanggal 29 Juni 2023 diperingati Hari Raya Idul Adha.

Berikut ini arti penting perayaan Idul Adha yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Rabu (14/6/2023). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tentang Idul Adha 2023

Idul Adha berapa hari lagi ? Sholat Idul Adha akan dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah pagi hari. Sedangkan waktu penyembelihan hewan kurban setelah sholat Idul Adha dan tiga hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia belum menetapkan Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh tanggal berapa dalam kalender Masehi. 

Jika mengacu pada kalender 2023, Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Pun dengan SKB 3 menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama yang menuliskan tanggal 29 Juni 2023 sebagai Hari Raya Idul Adha. Namun keputusan ini belum final, karena Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar sidang isbat.

Sidang isbat biasanya dilaksanakan pada 29 Dzulqa'dah. Menurut ikhbar Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), 1 Dzulqa’dah 1444 H jatuh pada Ahad, 21 Mei 2023. Dengan begitu, sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Adha akan dilaksanakan pada 29 Dzulqa’dah yang bertepatan pada Ahad, 18 Juni 2023. 

Meski pemerintah belum memutuskan kapan Hari Raya Idul Adha, organisasi Islam Muhammadiyah sudah memastikan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Keputusan tersebut merujuk pada hasil hisab yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 

3 dari 4 halaman

Arti Penting Perayaan

Pengorbanan dan Kesetiaan

Idul Adha memiliki makna yang mendalam, dalam hal pengorbanan dan kesetiaan kepada Allah. Perayaan ini mengingatkan umat Muslim tentang kisah Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai tanda kesetiaan dan pengabdian yang tak tergoyahkan kepada Allah. Dalam kisah tersebut, Nabi Ibrahim menunjukkan kesiapannya untuk mengorbankan hal yang paling dicintai dalam rangka memenuhi perintah Allah. Namun, Allah dengan kemurahan hati-Nya menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai tanda pengorbanan yang diterima-Nya. 

Ketaqwaan dan Ketakwaan

Idul Adha juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim, untuk meningkatkan ketaqwaan dan ketakwaan mereka kepada Allah. Selama perayaan ini, umat Muslim berpartisipasi dalam ibadah dan salat Idul Adha, merenungkan ajaran-ajaran agama, dan melakukan refleksi pribadi. Hal ini mendorong umat Muslim untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, memperbaiki perilaku mereka, dan menjalankan perintah-Nya dengan tekun. 

Solidaritas dan Kepedulian Sosial

Salah satu aspek penting dalam perayaan Idul Adha, adalah praktik kurban hewan ternak. Umat Muslim yang mampu secara finansial menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah dan pengorbanan kepada Allah. Daging hewan kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, yatim piatu, dan kaum marginal. Ini memperkuat nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial dalam masyarakat Muslim. 

Penghormatan terhadap Tradisi dan Sejarah

Perayaan Idul Adha merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan sejarah agama Islam. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, menjadi bagian penting dalam warisan agama yang dihormati oleh umat Muslim. Dengan merayakan Idul Adha, umat Muslim mempertahankan dan menghormati akar sejarah agama mereka. Mereka mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim dan mengambil pelajaran dari kesetiaannya kepada Allah. 

4 dari 4 halaman

Tradisi

1. Kurban Hewan Ternak

Tradisi utama dalam perayaan Idul Adha adalah kurban hewan ternak. Umat Muslim yang mampu secara finansial membeli hewan seperti sapi, kambing, atau domba untuk dikurbankan. Pemilihan hewan kurban dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan usia hewan sesuai dengan ketentuan agama. Proses kurban dilakukan dengan mempersembahkan hewan kepada Allah, mengikuti tata cara dan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Setelah penyembelihan, daging hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian di mana satu bagian untuk keluarga, satu bagian untuk tetangga dan kerabat, dan satu bagian lagi untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Tradisi kurban ini mengajarkan umat Muslim tentang pengorbanan, berbagi, dan solidaritas sosial.

2. Shalat Idul Adha

Pada hari Idul Adha, umat Muslim berkumpul di masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Shalat ini dilakukan secara berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam. Shalat Idul Adha memiliki takbir khusus yang dilantunkan untuk mengungkapkan kebesaran Allah. Setelah shalat, biasanya dilanjutkan dengan khutbah yang mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya pengorbanan, kesetiaan, dan ketaqwaan kepada Allah. Shalat Idul Adha juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial dan merayakan kebersamaan umat Muslim.

3. Pengunjungan ke Makam Keluarga

Tradisi lain yang dilakukan oleh sebagian umat Muslim selama perayaan Idul Adha adalah mengunjungi makam keluarga. Mereka mengunjungi kuburan orang-orang terkasih yang telah meninggal, untuk mendoakan mereka dan menghormati jasa-jasa mereka. Tradisi ini mencerminkan penghargaan umat Muslim terhadap para leluhur dan mengingatkan mereka akan pentingnya merawat hubungan dengan orang-orang yang telah tiada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.