Sukses

Arti Warna Kotoran pada Bayi, Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan

Ketahui kondisi kesehatan bayi dari kotorannya.

Liputan6.com, Jakarta Bayi akan memiliki berbagai warna kotoran, terutama selama tahun pertama kehidupannya. Perubahan warna dan bahkan konsistensi, adalah normal selama tahun pertama bayi. Tapi penting untuk memerhatikan tiap perubahannya.

Warna kotoran bayi dapat menjadi salah satu indikator kesehatan bayi. Makanan dan usia juga memengaruhi warna dan konsistensi keseluruhan. Beberapa karakteristik kotoran bayi dapat menandakan kondisi kesehatan pada bayi.

Adalah normal untuk melihat sejumlah perubahan pada tinja bayi ketika ia tumbuh, minum ASI atau susu formula dan mulai makan makanan padat. Tetapi ada beberapa kasus di mana warna dan konsistensi dapat mengindikasikan infeksi.

Memerhatikan perubahan warna kotoran pada bayi penting untuk memantau kesehatannya. Berikut arti kotoran bayi yang berhasil dirangkum liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Hitam

Kotoran pertama bayi baru lahir kemungkinan berwarna hitam dengan konsistensi seperti tar. Ini disebut meconium yang mengandung lendir, sel-sel kulit, dan cairan ketuban.

Zat ini secara bertahap mengisi usus saat berada di dalam kandungan. Keluarnya kotoran ini adalah pertanda usus bayi berfungsi.

Sekitar hari ketiga atau keempat kehidupan bayi, Anda akan mulai melihat apa yang dikenal sebagai tinja transisi, yang merupakan tanda bahwa bayi mulai mencerna ASI atau susu formula dan beralih ke kotoran bayi normal. Kotoran ini berwarna lebih terang - kuning kehijauan atau cokelat - dan teksturnya longgar dan kasar.

Suplemen zat besi atau susu formula yang diperkaya zat besi terkadang juga dapat menyebabkan feses menjadi coklat tua atau hitam, ini tak perlu di khawatirkan. Namun, kotoran hitam yang tebal pada usia 3 bulan atau lebih sering menunjukkan perdarahan pada saluran pencernaan, yang bisa berbahaya bagi bayi.

3 dari 7 halaman

Kuning

Kuning mustard

Pada bayi yang disusui, kotoran akan sering seperti mustard: Warnanya biasanya kuning, hijau atau coklat muda. Konsistensinya biasanya encer bahkan berair, dan kadang-kadang lembek. Warna feses ini juga paling umum pada bayi yang disusui.

Pada bayi yang diberi susu formula, tinja biasanya akan lunak. Warnaya dari kuning pucat hingga coklat kekuningan, coklat muda atau hijau kecoklatan.

Kuning cerah

Adalah normal untuk melihat kotoran kuning cerah pada bayi yang disusui. Tapi, jika kotoran kuning cerah sering muncul dan sangat berair, bisa jadi bahwa bayi diare. Diare dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

4 dari 7 halaman

Cokelat atau Cokelat gelap

Setelah bayi diberi MPASI kotorannya akan berubah dari lunak, lembek dan ringan menjadi tebal, gelap dan berbau. Dan jangan kaget jika buang air besar mereka mencerminkan makanan terbaru dalam warna atau teksturnya.

Katakanlah, kotoran oranye terang timbul setelah makan wortel. Itu terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang terkadang tidak banyak mengubah makanan dalam prosesnya.

Jika kotoran bayi berwarna cokelat keras atau jika mereka menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, itu kemungkinan merupakan tanda sembelit pada bayi.

5 dari 7 halaman

Merah

Terkadang kotoran bayi juga bisa berubah merah dari makanan dan minuman berwarna merah tua yang mereka konsumsi, seperti jus tomat atau bit. Kotoran merah juga bisa berarti ada darah dalam pergerakan usus bayi dari infeksi usus yang harus ditangani oleh dokter anak.

Garis-garis merah muda atau merah pada tinja bayi bisa berarti darah. Darah merah di kotoran bayi juga dapat terjadi karena alergi susu atau dari fisura anus. Jika mereka baru saja makan makanan merah, Anda dapat mempertimbangkan menunggu untuk melihat apakah tinja berikutnya kembali ke warna normal sebelum memanggil dokter anak.

6 dari 7 halaman

Hijau

Hijau berair

Kotoran berair yang lebih hijau dari biasanya dan sering muncul beberapa kali sehari merupakan kemungkinan bayi mengalami diare. Ini paling sering terjadi ketika ada perubahan dalam makanan bayi atau ketika si kecil memiliki alergi atau intoleransi makanan.

Diare berat dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti virus atau infeksi bakteri. Diare juga biasanya berarti bayi mengalami dehidrasi. Pastikan bayi mendapat banyak cairan.

Hijau berlendir

Jika kotoran bayi berwarna kuning muda atau hijau dan bergaris lendir, bisa jadi ia memroduksi air liur lebih dari biasanya terutama jika ia sedang tumbuh gigi. Atau, itu bisa menjadi tanda virus, seperti virus flu atau perut. Periksa ke dokter anak jika kondisi ini berlangsung selama lebih dari satu atau dua hari.

7 dari 7 halaman

Putih dan abu-abu

Meskipun jarang, kotoran bayi putih bisa menjadi tanda masalah hati yang mendasarinya. Kotoran putih dan abu-abu dapat menunjukkan bahwa bayi tidak memproduksi cukup empedu di hati mereka untuk membantu mereka mencerna makanan dengan benar. Ini juga bisa menandakan reaksi antibiotik atau antasida yang dikonsumsi anak. Bisa juga merupakan alergi susu atau kutu lambung.

Hubungi dokter anak segera untuk memastikan masalah yang sesungguhnya. Kotoran putih dan abu-abu dengan konsistensi seperti kapur merupakan masalah serius. Kotoran putih pada tahap apa pun harus ditangani oleh dokter anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini