Sukses

Kolonialisme Adalah Penjajahan, Pahami Definisi dan Dampaknya dalam Suatu Negara

Kolonialisme adalah penjajahan dengan maksud untuk memperluas negara itu.

Liputan6.com, Jakarta Kolonialisme adalah penjajahan dengan maksud untuk memperluas negara itu. Kolonialisme didasari oleh kepentingan ekonomi. Kebanyakan wilayah yang dijadikan koloni memiliki sumber daya alam yang kaya.

Kolonialisme berasal dari Bahasa Latin, yaitu colonia yang berarti pemukiman. Maka arti kolonialisme adalah upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka memperluas wilayah kekuasaan. 

Kolonialisme bertujuan untuk memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai. Biasanya kolonialisme dimulai dengan penaklukan yang dapat dilakukan secara damai maupun paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai definisi lain dari kolonialisme beserta latar belakang, tujuan utama, dan dampaknya bagi suatu negara yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (7/9/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Definisi Kolonialisme

Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang memiliki arti menguasai. Kolonialisme adalah upaya sebuah negara untuk mengembangkan kekuasaannya di luar wilayah kekuasaan negara tersebut. Kolonialisme memiliki tujuan mencapai dominasi kekuatan dalam bidang ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan politik.

Wilayah koloni biasanya merupakan wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan bahan mentah yang dibutuhkan oleh negara yang melakukan kolonialisme. Dalam kolonialisme, ada kepercayaan bahwa bangsa yang melakukan kolonialisasi jauh lebih superior dari bangsa yang dikoloni.

Sejarah kolonialisme dimulai ketika Vasco da Gama dari Portugis ke India untuk mencari sumber rempah-rempah pada tahun 1498. Kuasa Barat Portugis dan Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belanda berlomba-lomba mencari daerah penghasil rempah-rempah dan berusaha mengusainya.

Awalnya para menjajah hanya mencari keuntungan ekonomi kemudian beralih ingin menguasai atau penjajahan politik yaitu campur tangan untuk menyelesaikan pertikaian, perang saudara, dan sebagainya.

Pembentukan koloni ditandai dengan usaha membubarkan dan membentuk kembali komunitas yang sudah ada melalui perdagangan, penjarahan, pembunuhan massal, perbudakan, dan pemberontakan.

3 dari 6 halaman

Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme dan imperialisme memiliki kesamaan, yaitu sama-sama membuat bangsa penguasa makmur, sedangkan yang dijajah semakin menderita. Namun keduanya memiliki perbedaan mendasar, yaitu:

1.    Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara koloni untuk diangkut ke negara induk.

2.    Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.

4 dari 6 halaman

Latar Belakang Kolonialisme di Indonesia

Latar belakang bangsa Eropa datang ke wilayah nusantara adalah:

1. Jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah ke kekuasaan Turki Usmani (1453 M).

2. Ekonomi dan perdagangan Eropa merosot.

3. Adanya berbagai penemuan di bidang teknologi khususnya pelayaran sehingga muncul penjelajahan samudera untuk mencari sumber daya di dunia baru.

4. Semangat melanjutkan Perang Salib.

Kedatangan bangsa Barat ke nusantara dalam rangka penemuan dunia baru melalui penjelajahan samudera. Motivasi penjelajahan samudera ini terkait keinginan untuk bertahan (survive), memenuhi kepuasan dan kejayaan. Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke kekuasaan Turki Usmani berakibat pada akses bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga rempah-rempah di pasaran Eropa melambung tinggi. Maka bangsa Eropa berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke dunia baru di timur Eropa.

Makin lama, motivasi tersebut berubah menjadi nafsu untuk menguasai dunia baru untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik. Dunia baru yang dimaksud dalam penjelajahan samudera adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur Eropa. Tepatnya daerah penghasil komoditas yang diperlukan dan digemari bangsa Eropa, yaitu rempah-rempah seperti cengkih, lada, pala dan lain-lain. Bangsa Eropa berupaya menemukan daerah penghasil rempah-rempah karena menjadi komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa. Rempah-rempah dihasilkan di kepulauan nusantara. Bangsa Eropa menyebut nusantara sebagai Hindia.

5 dari 6 halaman

Tujuan Utama Kolonialisme

Tujuan utama kolonialisme adalah kepentingan ekonomi. Kebanyakan koloni yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah. Istilah kolonialisme adalah bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Negara yang menjajah menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial, pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.

6 dari 6 halaman

Dampak Adanya Kolonialisme dalam Suatu Negara

Dampak adanya kolonialisme dalam suatu negara ada 2, yaitu berdampak positif maupun berdampak negatif. Kita mungkin sudah bisa menebak dampak negatif dari kolonialisme. Dampak negatid dari kolonialisme adalah rakyat yang dijajah tentu menderita secara fisik dan psikis. Hak-hak mereka direbut secara paksa. Tidak sedikit yang meninggal akibat tuntutan pekerjaan yang tidak manusiawi dan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup.

Tapi di sisi positifnya, adanya kolonialisme adalah negara jajahan menerima kata-kata serapan baru dari negara penjajah. Ada pula bangunan-bangunan peninggalan yang dapat digunakan oleh rakyat selepas merdeka. Dalam kasus Indonesia, terdapat reformasi di bidang pendidikan yang disebabkan oleh interaksi dengan sarjana-sarjana Belanda. Belanda juga meninggalkan peraturan perundang-undangan dan menanamkan pemikiran baru yang lebih modern.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.