Sukses

Arti Pacaran Bagi Remaja, Ketahui Makna dan Kiat Menghindari Dampak Negatif

Arti pacaran biasanya terjadi di mana individu terlibat secara romantis dan saling terikat satu sama lain.

Liputan6.com, Jakarta Arti pacaran adalah tahap dalam hubungan, di mana dua individu terlibat secara romantis dan saling terikat satu sama lain. Ini merupakan periode di mana pasangan memulai hubungan yang lebih mendalam, lebih dari sekadar persahabatan. Pacaran melibatkan keintiman emosional, komunikasi yang baik, saling mengenal, dan saling mendukung antara pasangan.

Dalam pacaran, pasangan biasanya menghabiskan waktu bersama, melakukan kegiatan bersama, dan menjalin ikatan yang lebih dalam. Mereka bisa pergi kencan, berbicara tentang perasaan mereka, membangun kepercayaan, dan menjelajahi kompatibilitas mereka. Arti pacaran juga dapat mencakup keintiman fisik dalam tingkat yang sesuai, dengan kenyamanan dan nilai-nilai masing-masing individu.

Arti pacaran memainkan peran penting dalam mengembangkan hubungan yang sehat dan langgeng. Ini memberikan kesempatan bagi pasangan untuk tumbuh bersama, belajar satu sama lain, dan mengatasi konflik yang mungkin timbul. Selain itu, pacaran juga dapat menjadi tahap persiapan untuk masa depan yang lebih serius, seperti pernikahan atau membangun keluarga.

Berikut ini arti pacaran yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Jumat (2/6/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Menurut Ahli

  1. Menurut DeGenova & Rice (2005) : Pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan, di mana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama, agar dapat saling mengenal satu sama lain.
  2. Menurut Bowman (1978): Pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, di mana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik, untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika.
  3. Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial, yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
  4. Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda yang belum menikah dan berlainan jenis). 
  5. Kyns (1989) menambahkan bahwa pacaran adalah hubungan antara dua orang yang berlawanan jenis, dan mereka memiliki keterikatan emosi, di mana hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing.
  6. Menurut Reiss (dalam Duvall & Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman.
  7. Menurut Papalia, Olds & Feldman (2004), keintiman meliputi adanya rasa kepemilikan. Adanya keterbukaan untuk mengungkapkan informasi penting mengenai diri pribadi kepada orang lain (self disclosure) menjadi elemen utama dari keintiman.
  8. Menurut Erickson (dalam Santrock, 2003) pengalaman romantis pada masa remaja dipercaya memainkan peran yang penting, dalam perkembangan identitas dan keakraban. Pacaran pada masa remaja membantu individu dalam membentuk hubungan romantis selanjutnya, dan bahkan pernikahan pada masa dewasa.

 

3 dari 4 halaman

Proses Pengenalan Diri dan Pencarian Identitas

 

Pacaran merupakan fase penting dalam perjalanan seseorang, untuk menemukan dirinya sendiri. Melalui pacaran, individu dapat mengeksplorasi minat, nilai-nilai, keinginan, dan aspirasi mereka dalam konteks hubungan romantis. Interaksi dengan pasangan memberikan peluang untuk menemukan bagian-bagian baru dari diri sendiri, dan memahami preferensi yang mungkin sebelumnya belum disadari. Pacaran juga dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pribadi, sehingga memungkinkan seseorang untuk berkembang secara individu.

Membangun Hubungan Emosional yang Mendalam

Pacaran memungkinkan pasangan untuk membangun ikatan emosional yang kuat. Dalam hubungan yang sehat, pasangan saling berbagi perasaan, harapan, impian, dan kekhawatiran mereka. Keintiman emosional yang terjalin melalui pacaran memberikan kedekatan emosional yang mendalam dan menguatkan ikatan antara pasangan. Pasangan juga belajar untuk saling mendukung, menghormati, dan memberikan rasa aman satu sama lain.

Membangun Keterampilan Komunikasi yang Efektif

Pacaran memberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi yang penting dalam hubungan. Pasangan belajar untuk saling mendengarkan dengan empati, mengungkapkan perasaan dengan jujur, dan mengartikulasikan kebutuhan serta harapan mereka. Komunikasi yang baik memperkuat pemahaman antara pasangan, mencegah konflik yang tidak perlu, dan memperkuat keintiman emosional. Dalam pacaran, individu dapat mengasah keterampilan komunikasi mereka, yang berguna tidak hanya dalam hubungan romantis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar tentang Kompromi dan Kebersamaan

Pacaran melibatkan proses belajar untuk bekerja sama, dan melakukan kompromi dalam hubungan. Pasangan mempelajari cara menghargai perbedaan pendapat, memenuhi kebutuhan satu sama lain, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Kemampuan untuk mengatasi perbedaan pendapat dan menemukan solusi bersama membantu membangun kedewasaan dan ketahanan dalam hubungan. Dalam pacaran, individu belajar untuk tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kebahagiaan dan kepentingan pasangan.

Mempelajari Keterampilan Manajemen Konflik

Dalam pacaran, individu belajar untuk mengelola konflik dengan cara yang sehat dan konstruktif. Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, dan melalui pacaran, pasangan dapat belajar untuk menghadapinya dengan bijaksana. Mereka dapat mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif, memahami sudut pandang pasangan, dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Keterampilan manajemen konflik yang baik memungkinkan hubungan tetap seimbang, dan berkembang dalam menghadapi tantangan yang muncul.

4 dari 4 halaman

Kiat-Kiat Menghindari Dampak Negatif Dalam Pacaran

Hati-hati berpacaran

Setelah melalui fase “ketertarikan” maka mulailah pada fase saling mengenal lebih jauh alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk mengenal pribadi dari masing-masing pasangan. Sayangnya, tujuan untuk mengenal pribadi lebih dekat, sering disertai aktivitas seksual yang berlebihan. Makna pengenalan pribadi berubah menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing-masing pasangan.

Aktivitas fisik seperti saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih sayang, ciuman kasih sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai bagian yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini dapat diterima, namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang menjurus pada hubungan seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita anut. 

No Seks

Katakan “tidak pada seks”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri, permintaan seks sebagai “bukti cinta” jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan. Sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak.

Tingkatkan Keimanan

Iman, merupakan rambu-rambu yang kuat dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. 

Kiat Sadar Diri

  1. Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih dekat, dan belajar untuk memahami karakter lawan jenis.
  2. Hindari pacaran di tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung atau mendukung untuk aktivitas seksual.
  3. Hindari makan dan minuman yang merangsang sebelum/selama pacaran.
  4. Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
  5. Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang berlebihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.