Sukses

Arti Valid adalah Sahih, Pahami Makna dan Contoh Argumen dalam Kalimat

Arti valid merujuk pada keadaan yang dianggap benar, akurat, dan berlaku.

Liputan6.com, Jakarta Arti valid merujuk pada keadaan yang dianggap benar, akurat, dan berlaku. Validitas mengacu pada sejauh mana suatu konsep, argumen, metode, atau data dapat dianggap sah, benar, atau dapat dipercaya. Dalam berbagai bidang, validitas berarti bahwa suatu informasi, instrumen pengukuran, hasil penelitian, atau metode analisis adalah tepat, akurat, dan memiliki kualitas yang diharapkan.

Arti valid juga penting, dalam memastikan keandalan dan keberlakuan informasi serta meminimalkan kesalahan, atau distorsi dalam pemahaman atau pengambilan keputusan. Dalam konteks penelitian ilmiah, validitas merujuk pada sejauh mana instrumen pengukuran atau metode yang digunakan dapat memperoleh data yang valid.

Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, arti valid untuk setiap argumen akan ditarik mengikuti pola penalaran yang benar, berdasarkan premis-premis yang diberikan. Namun, penting juga bagi Anda untuk memastikan kebenaran premis-premis, agar argumen secara keseluruhan dapat dianggap baik dan benar.

Berikut ini arti valid yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/5/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arti Valid di KBBI

Istilah validitas sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk penelitian, statistik, dan pemrograman komputer, untuk menggambarkan keakuratan, keabsahan, dan relevansi suatu hal atau informasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Arti valid memiliki beberapa makna. Setidaknya ada tiga arti valid jika merujuk di antaranya menurut cara yang semestinya, berlaku. dan arti valid terakhir menurut KBBI adalah sahih.

Jika melihat arti valid ini maka bisa disimpulkan bahwa kata valid digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sah, benar, tepat ataupun tidak dapat digugat lagi kebenarannya. Sementara ada juga arti valid dalam versi yang berbeda, meskipun pada dasarnya memiliki makna serupa.

Secara keseluruhan, validitas merupakan konsep penting yang berhubungan dengan keakuratan, keabsahan, dan relevansi. Memahami arti validitas dalam konteks yang relevan, dengan bidang atau disiplin tertentu sangat penting untuk memastikan data, penelitian, atau argumen yang dihasilkan dapat diandalkan dan berguna.

3 dari 4 halaman

Makna

Valid mengacu pada keadaan atau sifat sesuatu yang dianggap sah, benar, dan berlaku. Validitas menunjukkan bahwa suatu hal, argumen, data, atau konsep dapat dipercaya, akurat, dan memiliki keabsahan yang diharapkan. Dalam berbagai konteks, makna valid sering mengimplikasikan keandalan, keabsahan, dan relevansi dari informasi atau proses yang terlibat. 

Tak hanya ada arti valid di kamus bahasa, melainkan kata valid kini juga termasuk bahasa populer di sosial media. Arti kata valid tersebut terdapat dalam kalimat Valid no Debat. Arti valid dalam bahasa populer di sosial media, adalah respon atau jawaban karena sesuatu hal.

Karena itulah dalam bahasa populer di sosial media, kata valid juga diikuti dengan kalimat no debat. Arti no debat berarti tidak bisa didebat lagi atau dibahas lagi. Selain itu arti valid no debat juga bisa bermakna bahwa pendapatnya benar-benar teguh dan yakin. Tidak ada sesuatu yang bisa menggoyahkan pendapat atau jawabannya.

Dalam konteks penelitian ilmiah, validitas merujuk pada sejauh mana sebuah studi atau penelitian menghasilkan temuan yang dapat dipercaya. Validitas internal merupakan pertimbangan mengenai kesahihan kesimpulan yang ditarik dalam konteks penelitian itu sendiri. Sehingga untuk mencapai validitas internal yang tinggi, penelitian harus memiliki desain yang baik, kontrol yang memadai terhadap variabel-variabel eksternal yang mempengaruhi hasil, dan pengumpulan data yang konsisten. 

4 dari 4 halaman

Contoh Argumen

  1. Premis 1: Semua manusia adalah makhluk mortal.
  2. Premis 2: Saya adalah manusia.
  3. Kesimpulan: Oleh karena itu, saya adalah makhluk mortal.

Argumen ini valid karena kesimpulannya dapat ditarik secara logis dari premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar, maka kesimpulan yang dihasilkan juga benar.

  1. Premis 1: Jika hujan turun, jalanan akan basah.
  2. Premis 2: Saat ini hujan turun.
  3. Kesimpulan: Oleh karena itu, jalanan akan basah.

Argumen ini valid karena mengikuti bentuk penalaran yang benar. Jika premis-premisnya benar, maka kesimpulan yang dihasilkan secara logis benar.

  1. Premis 1: Semua manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi.
  2. Premis 2: Saya adalah manusia.
  3. Kesimpulan: Oleh karena itu, saya adalah makhluk yang memiliki akal budi.

Argumen ini valid karena kesimpulan yang dihasilkan secara logis mengikuti premis-premis yang diberikan. Jika semua manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi, dan saya adalah manusia, maka kesimpulan bahwa saya juga merupakan makhluk yang memiliki akal budi adalah benar.

  1. Premis: Jika seseorang belajar dengan giat, maka ia akan meraih hasil yang baik.
  2. Premis: Ali belajar dengan giat.
  3. Kesimpulan: Oleh karena itu, Ali akan meraih hasil yang baik.

Argumen ini valid karena kesimpulannya dapat ditarik secara logis dari premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar, yaitu bahwa belajar dengan giat menghasilkan hasil yang baik, dan Ali benar-benar belajar dengan giat, maka kesimpulan bahwa ia akan meraih hasil yang baik adalah logis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.