Sukses

10 Cara Mengendalikan Emosi yang Meledak, Ketahui Strateginya

Emosi di luar kendali dapat memengaruhi kesehatan mental.

Liputan6.com, Jakarta Cara mengendalikan emosi adalah kemampuan penting yang harus dimiliki semua orang. Setiap orang memiliki emosi yang meliputi hari-hari mereka. Ada banyak jenis emosi mulai dari marah, sedih, cemas, takut, hingga bahagia.

Emosi yang di luar kendali dapat memengaruhi kesehatan emosional dan hubungan interpersonal. Terkadang orang yang memiliki ledakan emosi akan bertindak di luar akal pikiran. Ini membuat pentingnya cara mengendalikan emosi di saat-saat tertentu.

Cara mengendalikan emosi bisa membantu mengontrol ledakan emosi. Dengan cara mengendalikan emosi, mental jadi lebih tenang dan situasi dapat terkendali. Cara mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan mengontrol pikiran dan hati.

Cara mengendalikan emosi ini berfokus pada menenangkan diri dan berpikir lebih jernih. Berikut cara mengendalikan emosi, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Rabu(28/07/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Cara mengendalikan emosi

Pertimbangkan dampak yang terjadi

Cara mengendalikan emosi yang pertama adalah memikirkan efek yang akan terjadi akibat ledakan emosi. Emosi yang intens tidak semuanya buruk. Sangat normal untuk mengalami kebanjiran emosi pada suatu kesempatan. Ini bisa terjadi ketika ada sesuatu yang menggembirakan, kemalangan, atau kesedihan. Luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana emosi yang tidak terkendali memengaruhi kehidupan sehari-hari. Ini akan memudahkan untuk mengidentifikasi area masalah.

Emosi yang sering tidak terkendali dapat menyebabkan konflik hubungan atau persahabatan, kesulitan berhubungan dengan orang lain, masalah di tempat kerja atau sekolah, dorongan untuk menggunakan zat untuk membantu mengelola emosi, dan ledakan fisik atau emosional.

Identifikasi apa yang dirasakan

Meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa diri sendiri tentang suasana hati dapat membantumu mulai mendapatkan kembali kendali emosi. Coba identifikasi perasaan dengan pertanyaan Apa yang aku rasakan saat ini? (kecewa, bingung, marah), Apa yang terjadi hingga membuatku merasa seperti ini? Apakah situasinya memiliki penjelasan berbeda yang mungkin masuk akal? Apa yang ingin saya lakukan tentang perasaan ini? Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi mereka?

Dengan mempertimbangkan kemungkinan alternatif, kamu membingkai ulang pikiranmu, yang dapat membantu mengubah reaksi ekstrem pertama kali. Diperlukan beberapa waktu sebelum respons ini menjadi kebiasaan. Dengan latihan, melalui langkah-langkah ini di kepala akan menjadi lebih mudah.

3 dari 6 halaman

Cara mengendalikan emosi

Terima emosi

Cara mengendalikan emosi selanjutnya adalah menerimanya. Menerima emosi saat mereka datang membantumu merasa lebih nyaman dengannya. Meningkatkan kenyamanan di sekitar emosi yang intens memungkinkanmu untuk merasakannya sepenuhnya tanpa bereaksi dengan cara yang ekstrem dan tidak membantu.

Untuk berlatih menerima emosi, cobalah menganggapnya sebagai pembawa pesan. Mereka tidak "baik" atau "buruk", mereka netral. Mungkin mereka terkadang memunculkan perasaan tidak menyenangkan, tetapi mereka tetap memberimu informasi penting yang dapat kamu gunakan.

Tarik napas dalam-dalam

Memperlambat dan memperhatikan napas tidak akan membuat emosi hilang. Namun, latihan pernapasan dalam dapat membantu membumi dan mundur selangkah dari kilasan emosi pertama yang intens dan reaksi ekstrem apa pun yang ingin kamu hindari. Jika kamu mersakan emosi mulai mengambil kendali, cobalah untuk tarik napas perlahan, tahan, lalu embuskan perlahan. Coba untuk ucapkan kata-kata penenang seperti "Saya tenang" atau "Saya santai."

4 dari 6 halaman

Cara mengendalikan emosi

Tahu kapan harus mengekspresikan diri

Ada waktu dan tempat untuk segalanya, termasuk emosi yang intens. Menangis tak terkendali adalah respons yang cukup umum untuk kehilangan orang yang dicintai, misalnya. Berteriak ke bantal, bahkan meninjunya, dapat membantu meredakan kemarahan dan ketegangan setelah dicampakkan. Namun, situasi lain memerlukan pengendalian.

Tidak peduli seberapa frustrasi dirimu, meneriaki atasan karena tindakan disipliner yang tidak adil, tidak akan membantu. Memperhatikan lingkungan dan situasi dapat membantumu belajar kapan boleh membiarkan perasaan keluar dan kapan untuk menahannya.

Buat jurnal suasana hati

Cara mengendalikan emosi yang bisa membantu adalah mengungkapkannya secara tertulis. Menulis (atau mengetik) perasaan dan respons yang dipicunya dapat membantu menemukan pola yang mengganggu. Terkadang, cukup untuk melacak emosi secara mental melalui pikiran. Menuliskan perasaan di atas kertas dapat memungkinkanmu untuk merenungkannya lebih dalam. Ini juga membantu mengenali ketika keadaan tertentu, seperti masalah di tempat kerja atau konflik keluarga, berkontribusi pada emosi yang lebih sulit dikendalikan.

Mengidentifikasi pemicu spesifik memungkinkan untuk menemukan cara untuk mengelolanya secara lebih produktif. Penjurnalan memberikan manfaat paling besar ketika melakukannya setiap hari. Simpan jurnal dan catat emosi atau perasaan yang intens saat itu terjadi. Coba perhatikan pemicu dan reaksi. Jika reaksi tidak membantu, gunakan jurnal untuk mengeksplorasi kemungkinan yang lebih bermanfaat untuk masa depan.

5 dari 6 halaman

Cara mengendalikan emosi

Beri ruang pada diri sendiri

Menjauhkan diri dari perasaan yang intens dapat membantu memastikan bahwa kamu bereaksi terhadapnya dengan cara yang wajar. Jarak ini mungkin bersifat fisik, seperti meninggalkan situasi yang menjengkelkan, misalnya. Tetapi kamu juga dapat membuat jarak mental dengan mengalihkan perhatian.

Meskipun tidak ingin sepenuhnya memblokir atau menghindari perasaan, alihkan perhatian sampai berada di tempat yang lebih baik untuk menghadapinya. Pastikan kamu benar -benar kembali kepada mereka. Cobalah untuk jalan-jalan, nonton video lucu, berbicara dengan orang yang dicintai, menghabiskan beberapa menit dengan hewan peliharaan.

Meditasi

Cara mengendalikan emosi selanjutnya adalah meditasi. Meditasi dapat membantu meningkatkan kesadaran akan semua perasaan dan pengalaman. Saat bermeditasi, kamu sedang mengajari diri sendiri untuk duduk dengan perasaan itu, memperhatikannya tanpa menghakimi diri sendiri atau berusaha mengubahnya atau membuatnya pergi. Belajar menerima semua emosi dapat membuat pengaturan emosi menjadi lebih mudah. Meditasi membantu meningkatkan keterampilan penerimaan tersebut.

6 dari 6 halaman

Cara mengendalikan emosi

Hindari stres

Ketika berada di bawah banyak stres, mengelola emosi bisa menjadi lebih sulit. Bahkan orang-orang yang pada umumnya dapat mengendalikan emosinya dengan baik mungkin merasa lebih sulit pada saat ketegangan dan stres tinggi. Mengurangi stres atau menemukan cara yang lebih bermanfaat untuk mengelolanya, dapat membantu emosi menjadi lebih terkendali.

Latihan mindfulness seperti meditasi juga dapat membantu mengatasi stres. Mereka tidak akan menyingkirkannya, tetapi mereka dapat membuatnya lebih mudah untuk dijalani. Cara sehat lainnya untuk mengatasi stres meliputi tidur yang cukup, meluangkan waktu untuk berbicara (dan tertawa) dengan teman-teman, olahraga, menghabiskan waktu di alam, dan meluangkan waktu untuk relaksasi dan hobi.

Bicara dengan terapis

Cara mengendalikan emosi yang terkahir adalah berbicara langsung dengan terapis. Jika emosi terus terasa berlebihan, mungkin inilah saatnya untuk mencari dukungan profesional. Emosional jangka panjang atau persisten dan perubahan suasana hati terkait dengan kondisi kesehatan mental tertentu, termasuk gangguan kepribadian ambang dan gangguan bipolar . Kesulitan mengendalikan emosi juga dapat berhubungan dengan trauma, masalah keluarga, atau masalah mendasar lainnya. Seorang terapis dapat menawarkan dukungan penuh kasih dan bebas penilaian saat ingin mengatasi emosi yang meledak secara presisten.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.