Sukses

Raja Kediri yang Terkenal dengan Ramalannya adalah Jayabaya, Begini Sejarahnya

Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya yang disebut sebagai "Ramalan Jayabaya."

Liputan6.com, Jakarta - Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya dan tersebar luas di kalangan masyarakat Jawa. Meskipun begitu, para sejarawan mencatat bahwa “Ramalan Jayabaya” yang terkenal sebenarnya bukan ditulis oleh Jayabaya sendiri.

Lalu, apa alasan banyak yang menyebut Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya? Hal ini dikarenakan sosok pencipta ramalan tersebut mengatasnamakan Jayabaya sebagai penghormatan pada sosok raja besar yang sukses dan terkenal.

Meskipun tidak secara langsung ditulis oleh Jayabaya, Ramalan Jayabaya memberikan gambaran mengenai keadaan zaman dahulu maupun masa depan. Ramalan tersebut terkenal karena beberapa ramalannya yang dianggap cukup akurat seperti ramalan mengenai penjajahan oleh bangsa Barat di Indonesia.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya, Sabtu (29/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sosok Raja Kediri Jayabaya

Menurut sejarawan H.M Vlekke dalam bukunya berjudul Nusantara: Sejarah Indonesia (2017), Raja Jayabaya merupakan salah satu raja Kerajaan Kediri yang memerintah pada tahun 1135 hingga 1157 Masehi. Selama masa pemerintahannya, ia dipuji sebagai raja besar yang kekuasaannya tidak bisa ditentang oleh kerajaan-kerajaan lain.

Jayabaya adalah sosok Raja Kediri yang juga berkontribusi besar dalam penerjemahan kisah Mahabharata dari India Kuno ke dalam bahasa Jawa. Berkat Jayabaya, terlahirlah kisah populer Bharatayudha, reproduksi kisah Mahabharata yang menyesuaikan cerita ke dalam lingkungan, adat istiadat, dan mentalitas Jawa.

Selain itu, Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya. Meski sebenarnya ramalan yang dimaksudkan tidak pernah tercatat oleh Raja Kediri sendiri, tetapi dibuat oleh orang lain. Menelusuri asal-usul ramalan itu cukup sulit, tetapi Vlekke mencatat bahwa penyertaan nama Jayabaya dalam kisah ramalan disebabkan oleh popularitas namanya.

Mengapa Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya? Alasan dari sosok pencipta ramalan mengatasnamakan Raja Kediri Jayabaya karena dia adalah raja besar yang sukses dan terkenal, serta berhasil menyusun naskah Bharatayudha.

Dalam buku berjudul Kitab Musasar Jangka Jayabaya (2021) oleh Yoyok Rahayu Basuki, terdapat tiga prasasti yang mencatat kemenangan Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri atau Panjalu dengan Jenggala. Ketiga prasasti itu adalah prasasti Hantang bertahun 1135, prasasti Talan (1136) dan prasasti Jepun (1144). Sedangkan dalam bentuk literasi, kemenangan itu dicatat dalam Kakawin Bharatayuddha tahun 1157.

Selain dianggap Raja tersukses Kediri, Jayabaya juga dianggap sebagai leluhur dari raja-raja di Jawa. Hal ini dijelaskan dalam buku berjudul Prabu Jayabaya History of Sang Peramal (2021) oleh Siti Nur Aidah. Menurutnya, Jayabaya adalah leluhur raja Majapahit hingga Mataram.

3 dari 3 halaman

Ramalan Jayabaya yang Terkenal

Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya, meski sebenarnya menurut R. Tanoyo dalam bukunya berjudul Rahasia Ramalan Jayabaya dan Kitar Musarar (1995), tidak ada bukti bahwa Ramalan Jayabaya diciptakan oleh Raja Kediri, Jayabaya.

Sebaliknya, ramalan ini adalah karya Sunan Giri Prapen dan Pangeran Wijil I. Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya yang populer disebut “Ramalan Jayabaya” yang tersebar di masyarakat, merupakan kisah turun temurun dari nenek moyang dan sudah jauh dari sumber aslinya.

Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya dan kisah ramalan Jayabaya sendiri dapat ditemui di lebih dari 20 kitab ramalan yang tersebar di tengah masyarakat. Menurut catatan sejarah, Ramalan Jayabaya tertua dan asli adalah kitab Asrar karya Sunan Giri Prapen yang ditulis pada tahun 1540 Saka atau tahun 1618 Masehi.

Meskipun asal-usulnya tidak jelas, ramalan tersebut sangat terkenal dan beberapa kali terbukti benar. Dijelaskan bahwa Raja Kediri yang terkenal dengan ramalannya adalah Jayabaya dan salah satu ramalan Jayabaya yang paling dikenal adalah prediksi tentang penjajahan.

Ramalan tersebut menyatakan bahwa pulau Jawa akan diperintah oleh bangsa kulit putih, kemudian dari arah utara akan datang bangsa Katai, kulit kuning bermata sipit. Pemerintahan dari bangsa kulit kuning tidak lama, hanya seumur jagung atau tiga bulan. Setelah itu, Jawa akan merdeka. Ramalan ini sesuai dengan peristiwa sejarah, yaitu kedatangan orang Eropa dan kemudian kekuasaannya diambil alih oleh orang Jepang.

Ramalan Jayabaya menurut para sejarawan hanya sebuah mitos atau legenda, tetapi di kalangan masyarakat beberapa ramalannya terbukti benar adanya. Menurut beberapa sumber, seperti dalam buku berjudul Ramalan Jayabaya oleh S.P. Sadono dan Mochtar Lubis, ramalan Jayabaya juga memprediksi tentang adanya revolusi sosial dan politik di Indonesia.

Ramalan ini menyebutkan bahwa, "negeri ini akan dijajah oleh bangsa asing dan akan mengalami revolusi besar-besaran. Kemudian akan lahir seorang pemimpin besar yang diidam-idamkan, yaitu Ratu Adil."

Dalam buku berjudul Sosok Ratu Adik dalam Ramalan Jayabaya oleh M. Fatkhan, dijelaskan bahwa Ratu Adil yang dimaksud dalam ramalan Jayabaya adalah sosok yang memiliki kekuatan spiritual dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan masalah masyarakat. Ia bukanlah sosok yang terikat oleh kepentingan politik dan kekuasaan.

Pada beberapa versi ramalan Jayabaya, Ratu Adil diyakini akan lahir pada tahun 1400 Hijriyah atau sekitar tahun 1979 Masehi. Namun, hingga saat ini, belum ada sosok yang benar-benar dianggap sebagai Ratu Adil yang diharapkan.

Kemudian, ramalan Jayabaya juga memprediksi tentang bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Hal ini ditunjukkan dalam ramalannya yang berbunyi, "Jaman akan semakin tua, angin dan air akan semakin kencang. Berbagai macam bencana akan menimpa bumi Jawa."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.