Sukses

Kisah Rasulullah SAW dari Lahir Hingga Wafat, Umat Muslim Wajib Paham

Simak kisah Nabi Muhammad SAW mulai dari lahir hingga akhir hayatnya.

Liputan6.com, Jakarta Kisah Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan bagi umat Muslim perlu untuk diketahui. Mengingat ada banyak sifat-sifat baik dari Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani di dalam kehidupan.

Kisah Rasulullah SAW telah tercatat di dalam Al-Qur’an dan hadis, mulai dari beliau masih hidup hingga akhir hayatnya yang penuh dengan perjuangan berdakwah di mana tidak selalu mudah dan selalu bahagia.

Kisah Rasulullah SAW tersebut menceritakan berbagai tantangan dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT dalam perjalanan hidupnya. Dengan mempelajari dan meneladani kisah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, maka anda akan mendapatkan hikmahnya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai kisah Rasulullah SAW dari lahir hingga akhir hayatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Kalahiran Rasulullah SAW

Kisah Rasulullah SAW berawal dari masa kelahirannya yang diketahui lahir pada tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah ingin merobohkan Ka’bah yang diperkirakan terjadi pada 12 Rabiul Awal. Dengan kebesaran-Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit. Kisah Rasulullah SAW ini terdapat di Al-Qur’an, Surat Al-Fil yang artinya pasukan gajah.

Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada tahun 570 M dan dibesarkan sebagai anak yatim karena Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah SAW lahir. Tepatnya saat Muhammad berusia 6 bulan dalam perut ibunya.

Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya, Aminah. Ibunya meninggal dunia ketika Muhammad berusia 6 tahun. Ketika bayi ia disusui oleh Ibu susuannya, Halimatus Sa'diyah. Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib.

Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Mutholib meninggal pada umur Rasul yang ke delapan dan Nabi diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal dengan orang yang dermawan walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hanya dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat berkembang dan tumbuh dengan pamannya hingga usia hampir 40 tahun.

2. Nabi Muhammad Beranjak Dewasa

Setelah beranjak dewasa, kisah Rasulullah SAW diceritakan bahwa ia diizinkan ikut pemannya pergi berdagang. Mendengar keputusan paman, hati Nabi pun senang. Berangkatlah mereka ke negeri Syam. Setibanya disalah satu dusun kecil, mereka bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama "Buhaira". Pendeta tersebut berkata kepada sang paman: "Sesungguhnya anak saudara ini akan mendapatkan kedudukan yang tinggi, maka segeralah pulang dan jagalah ia dari gangguan orang-orang Yahudi."

Mendengar perkataan itu. Nabi segera dibawa pulang oleh Abu Thalib ke Makkah.

3 dari 5 halaman

3. Perjalanan Kedua Nabi

Kini, Nabi sudah menjadi seorang pemuda dewasa. Paman serta keluarganya yang lain bermaksud mengajari beliau berdagang.

Suatu hari, sang paman menasehatinya untuk bergabung dengan kafilah dagang milik Khadijah. Nabi pun mengikuti nasehat sang paman. Hari itu juga, Nabi dipercaya untuk membawa barang dagangan milik Khadijah. Khadijah ini adalah seorang janda kaya yang sangat dihormati oleh kaum Quraisy. Untuk menemani beliau diperjalanan, Khadijah memberikan seorang teman yang bernama Maisarah. Sepanjang perjalanannya menemani Nabi, Maisaroh telah melihat banyak kejadian-kejadian yang luar biasa. Diantaranya Nabi tidak pernah sekalipun terkena cahaya panas terik matahari. Kemana saja beliau berjalan selalu dilindungi oleh awan.

Ditengah perjalananan, mereka bertemu dengan seorang rahib yang bernama "Nasthur". Seperti yang pernah dilihat oleh Buhairah, Rahib inipun melihat adanya keistimewaan pada diri Nabi. Sekembalinya dari berdagang, berkat kejujuran hatinya Nabi Muhammad diangkat sebagai pemimpin kafilah dagang tersebut.

4. Perkawinan Nabi Muhammad SAW

Melihat kelurusan hati dan amal kebajikan Nabi Muhammad, Khadijah pun akhirnya terpesona. Hubungan diantara keduanya semakin akrab. Tak lama berselang, Khadijah ingin meminang Muhammad sebagai suami.

Ternyata lamaran Khadijah diterima oleh Muhammad. Saat itu beliau berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Meskipun Khadijah seorang janda, Nabi sangat menghormatinya. Rumah tangga Nabi bersama Khadijah sangat rukun dan bahagia. Khadijahlah seorang wanita yang pertama kali menyatakan dirinya masuk Islam. Beliau menjadi muslimat sejati yang berjuang di samping suaminya untuk menegakkan agama Allah.

Dalam perkawinannya ini Nabi dikaruniai enam orang anak. Dua orang diantaranya putra, yaitu "Al-Qasim dan Abdullah". Sayang. kedua putra beliau ini meninggal dunia di usia balita. Dan empat diantaranya putri, dimana keempat putrinya ini hidup hingga beranjak dewasa. Anak yang tertua bernama "Zainab yang kawin dengan Abil Aash ibnu Rabi bin Abdus Syam". Anak yang kedua bernama "Ruqayyah" kawin dengan "Utbah bin Abi Lahab Anak ketiga mereka bernama "Ummu Kaltsum" kawin dengan "Utaibah bin Abi Lahab Kemudian Ruqayyah dan Ummu Kaltsum kawin lagi dengan "Usman bin Affan" Sedangkan anak keempat mereka yang bernama "Fatimah", kawin dengan "Ali bin Abi Thalib ra.

4 dari 5 halaman

5. Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu Pertama

Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya yang bersih dan bersinar yang mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah tempat Halimah (ibu yang menyusui Nabi) padahal tadinya gersang dan kering, dan lain sebagainya. Itulah tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi yang terakhir yang memiliki kedudukan yang tertinggi nantinya.

Pada saat Rasul ingin mendapatkan wahyu pertamanya, Rasul mendapatkan sebuah mimpi Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun menyendiri di Gua Hira tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Disitulah Rasul diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar.

Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama yang ia bawakan dari Allah SWT dalam Surat Al ‘Alaq yang artinya,

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4)

Walaupun Nabi merasa ketakutan, disitulah kisah Nabi Muhammad sebagai rasul dimulai. Disitulah tempat datangnya Nabi yang terakhir yang akan membawa kedamaian untuk seluruh umat.

6. Berdakwah Secara Rahasia hingga Terang-Terangan

Setelah mendapatkan wahyu yang pertama, Nabi kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya adalah Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.

Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, turunlah perintah Allah SWT dalam Surat Al-Hijr ayat 94 dan memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr, 94)

5 dari 5 halaman

7. Peristiwa Isra Mi’raj

Pada tahun kesebelas era Nabi Muhammad SAW terjadi peristiwa yang menyedihkan. Tahun ini sering disebut dengan tahun kesedihan karena pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah wafat pada tahun tersebut.

Setelah peristiwa tersebut, Allah kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasul dalam melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang disebut dengan Isra yang dimana setelah itu Rasulullah melakukan perjalanan kembali dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh yang disebut sebagai Mi’raj. Disitulah, Rasulullah mendapatkan perintah sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan seluruh umat Islam. Peristiwa tersebut hingga kini diperingati oleh seluruh umat Islam di penjuru dunia sebagai isra’ mi’raj.

8. Mukjizat Nabi Muhammad

Selama Nabi Muhammad SAW berdakwah, Allah SWT memberikan mukjizat berupa:

a. Turunnya Al-Qur’an

Turunnya Al-Qur’an saat Nabi Muhammad SAW sedang menyendiri di Goa Hira adalah mukjizat terbesar dan kekal. Al-Qur’an bukan saja untuk mematahkan segala bantahan dan argumen kaum musyrikin kepada kebenaran wahyu yang dibawah Rasulullah Muhammad Saw, tetapi ia juga ditujukan kepada seluruh umat manusia.

b. Membelah Bulan

Rasululllah menerima mukjizat selanjutnya ini saat orang-orang kafir menentang dirinya. Untuk menunjukkan kenabiannya, atas kebesaran Allah SWT, Rasulullah dapat membelah bulan di depan mereka semua.

c. Menyembuhkan Sakit Mata

Sebelum menaklukan Benteng Khaibar, Ali bin Abi Thalib yang menjadi pemegang bendera mengalami sakit mata. Nabi Muhammad SWT menyembuhkan mata Ali dengan meludahinya. Atas izin Allah SWT, Ali dapat melihat dengan jernih.

9. Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Pada tahun 632, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada, Muhammad jatuh sakit selama lebih dari dua minggu. Dan hingga akhirnya meninggal dunia di rumah istrinya, Aisyah pada Juni 632. Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun, tepatnya pada Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriah. Dua hari setelah wafat, Rasulullah dimakamkan di Kompleks Masjid Nabawi di Madinah pada Rabu 12 Rabiul Awal 11 Hijriah. Sepeninggalnya, Abu Bakar dilantik sebagai khalifah pertama dalam sejarah Islam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.