Sukses

Kisah Pria Mualaf Jalani Puasa Pertama, Penuh Tantangan di Bulan Ramadhan

Seorang mualaf membagikan tantangannya menjalani puasa Ramadhan pertama kali.

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 23 Maret lalu, umat Islam merayakan 1 Ramadhan dan mulai berpuasa selama satu bulan penuh. Banyak kisah unik yang terjadi seputar Ramadhan, di antaranya cerita anak-anak yang baru saja mulai berpuasa. Mereka pasti mempunyai cerita lucu yang bisa dijadikan pengalaman hidup.

Di balik cerita lucu tersebut, tentu terselip cerita penuh pelajaran hidup yang mendorong refleksi diri. Hal itu tidak hanya dirasakan oleh anak-anak yang pertama kali ikut berpuasa, tapi juga dirasakan oleh para mualaf yang baru saja memeluk Islam.

Kisah-kisah para mualaf yang baru memeluk Islam tentu penuh dengan tantangan, kebaikan dan pelajaran. Seperti kisah seorang pemuda bernama Adam Kelvin. Ia adalah seorang mualaf yang telah memeluk Islam melalui studi beberapa tahun terakhir.

Adam atau nama aslinya Eh Jun Guang bercerita kepada publik tentang tantangan hidup sebagai seorang mualaf saat pertama kali menjalankan ibadah puasa. Pengalaman itu diceritakan melalui laman media sosial Facebook-nya, seperti dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Rabu (29/3/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengalaman hari pertama puasa

Sebelum menjadi mualaf, Adam tidak pernah memikirkan puasa. Dan ketika bulan Ramadhan tiba, Adam selalu berpikir bagaimana umat Islam bisa bertahan berpuasa tanpa makan dan minum.

"Beberapa tahun sebelum memeluk Islam, saya mencoba belajar puasa bersama teman-teman Muslim saya di sekolah. Hari pertama itu, saya merasa ingin mati. Haha.. Namun, lama kelamaan membaik. Nikmatnya bisa makan setelah seharian berpuasa adalah yang terbaik!" katanya, mengutip Siakap Keli, Rabu (29/3).

Dia mengatakan, dengan latihan awal, dia tidak masalah berpuasa selama sebulan setelah masuk Islam. Sementara itu, Adam berhasil menyisipkan sedikit kisah sedih seorang mualaf lainnya saat mengikuti kelas Muslimah Baru di Ampang.

Mualaf itu diketahui masuk Islam secara diam-diam. Ia harus menghadapi berbagai cobaan karena kedua orangtuanya yang ketat dan keras, sehingga tidak berani menyatakannya secara terang-terangan.

 

3 dari 3 halaman

Kisah sedih mualaf lain yang mulai berpuasa

Setiap sudut rumahnya ada CCTV (closed circuit camera). Sehingga sulit baginya untuk berpuasa di siang hari saat berada di rumah. Apa yang dia lakukan, setiap kali dia berbuka, anjingnya akan mengambil makanan dan membawa makanan itu ke kamar mandi.

Ya, dia berbuka puasa di kamar mandi. Tapi makanan (yang dibawa anjing) ada plastiknya. Adam mengatakan, temannya yang masuk Islam itu hampir diketahui orangtuanya setelah pemasangan CCTV di kamarnya. CCTV dipasang karena ingin melihat tingkah laku mualaf, apakah sedang salat atau tidak.

Namun, selama bulan Ramadhan ia tak punya pilihan selain meminta bantuan hewan peliharaannya untuk membawakan makanan ke kamar mandi.

"Karena dia ingin menunaikan ibadah puasa dengan sempurna, dia akan berada di luar sampai malam. Ia belajar di luar agar puasanya tidak batal saat kembali ke rumah," imbuhnya.

Dengan perilaku yang diperlihatkan mualaf tersebut, Adam takjub melihat kesungguhannya dalam menjalankan perintah Allah. Meski menghadapi tantangan, mualaf tidak pernah lelah dan menyerah. Namun itulah tantangan yang harus dihadapi oleh para mualaf di bulan Ramadhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.