Sukses

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan ketika Puasa Ramadhan, Hindari agar Ibadah Maksimal

Masih banyak di antara umat Islam yang masih sering melakukan kesalahan ketika puasa Ramadhan, sehingga aktivitas mereka banyak yang terhambat.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar umat Islam yang sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa Ramadhan, pasti sudah memahami apa saja yang dapat membatalkan puasa. Menghindari hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untuk bisa beribadah dengan maksimal. Sebab, masih banyak di antara umat Islam yang masih sering melakukan kesalahan ketika puasa Ramadhan, sehingga aktivitas mereka banyak yang terhambat.

Kesalahan umum yang akan dibahas dalam artikel ini adalah penyebab mengapa ketika puasa banyak orang menjadi kurang produktif, tidak bersemangat ketika menjalankan rutinitas sehari-hari, tidak kuat menahan lapar, dan sebagainya.

Tidak seharusnya puasa Ramadhan menjadi alasan menurunnya produktivitas. Selama kita bisa meminimalisasi kesalahan yang kita lakukan selama puasa Ramadhan, insya Allah, kita akan tetap menjalankan aktivitas di bulan Ramadhan dengan baik.

Bahkan jika kesalahan-kesalahan bisa kita hindari, kita tetap bisa mempertahankan produktivitas kerja dan menjalankan ibadah puasa sama baiknya. Lalu kesalahan umum seperti apa yang membuat ibadah dan produktivitas kita terganggu? Berikut ulasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Senin (20/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Makan Berlebihan ketika Berbuka

Sangat dimengerti jika puasa membuat kita sangat lapar. Namun bukan berarti kita bisa makan berlebihan ketika waktu berbuka tiba. Pada dasarnya, puasa Ramadhan sendiri merupakan latihan bagi kita untuk dapat mengendalikan diri, termasuk mengendalikan nafsu makan.

Jika sepanjang hari kita bisa menahan diri untuk tidak makan dan minum, namun ketika waktu berbuka kita kehilangan kendali dalam menyantap takjil, maka sudah jelas jika tujuan dari tujuan puasa Ramadhan agar dapat mengendalikan diri, jelas tidak tercapai.

Parahnya lagi, makan berlebihan justru dapat mengakibatkan banyak masalah bagi kesehatan. Adapun dampak negatif dari makan berlebihan ketika berbuka antara lain adalah penumpukan kalori yang akan ditimbun menjadi lemak, akan menjadi mudah lapar di siang hari, bahkan mengganggu fungsi otak.

Tidak hanya itu, makan berlebihan ketika berlebihan juga dapat menyebabkan rasa kembung, mual, dan bahkan sakit perut. Jika hal itu terjadi, tentu itu akan menghalangi kita untuk melaksanakan shalat tarawih dan aktivitas ibadah kita di bulan Ramadhan.

3 dari 6 halaman

Tidak Berolahraga

Sangat wajar jika ketika puasa kita akan merasa lemas. Meski demikian, bukan berarti kita bisa bermalas-malasan sehingga mengabaikan olahraga. Padahal, olahraga tetap dibutuhkan di saat puasa. Sebab olahraga memiliki sejumlah manfaat untuk menjaga kesehatan otak, saraf, dan serat otot.

Pentingnya olahraga saat puasa yaitu proses pembakaran lemak lebih cepat karena ketiadaan karbohidrat. Kemudian, bisa mendorong fleksibilitas, peremajaan tubuh, dan mengendalikan berat badan.

Tentu saja, ketika berpuasa kita tidak bisa melakukan olahraga yang berat, karena dapat menyebabkan dehidrasi. Adapun olahraga yang direkomendasikan di saat puasa antara lain adalah jalan santai, jogging, dan bersepeda.

Olahraga sebaiknya juga dilakukan di waktu-waktu yang tepat, sehingga tidak mengganggu ibadah puasa kita. Adapun waktu yang tepat untuk berolahraga ketika puasa antara lain adalah setelah subuh, sebelum maghrib, dan setelah shalat tarawih hingga sebelum tidur.

Direkomendasikan juga untuk berolahraga 3-5 kali dalam seminggu. Adapun setiap sesinya cukup dilakukan antara 30-50 menit saja.

4 dari 6 halaman

Kurang Minum Air Putih

Saat berpuasa, tubuh mengalami dehidrasi karena tidak mendapatkan air selama belasan jam. Oleh karena itu, sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup saat berbuka dan sahur untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Sama halnya ketika tidak sedang berpuasa, kita wajib memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebanyak 2 liter per hari, atau setara dengan 8 gelas. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan, "Bagaimana cara memenuhi jumlah sebanyak itu jika di siang hari kita tidak boleh minum?"

Agar kebutuhan cairan pada tubuh setiap harinya saat berpuasa tetap terpenuhi, berikut tips atau cara yang tepat dalam memenuhi kebutuhan minum setiap orang selama puasa yaitu:

  • 1 gelas setelah bangun sahur
  • 1 gelas setelah makan sahur
  • 1 gelas setelah adzan maghrib
  • 1 gelas setelah buka puasa
  • 1 gelas setelah sholat maghrib
  • 1 gelas sebelum sholat isya
  • 1 gelas setelah sholat tarawih
  • 1 gelas sebelum tidur
5 dari 6 halaman

Kurang Istirahat

Selama bulan Ramadhan, sebagian besar orang kurang tidur karena terlalu banyak melakukan kegiatan pada malam hari setelah berbuka puasa. Apalagi, kita juga harus bangun lebih pagi untuk makan sahur. Padahal, kurang tidur dapat menyebabkan kurangnya energi dan produktivitas selama hari berpuasa.

Setidaknya ada sejumlah cara agar kita tetap dapat memenuhi kebutuhan istirahat di bulan Ramadhan. Yang pertama adalah tidur satu jam lebih cepat dari biasanya. Misalnya, jika biasanya kita tidur pukul 22.00, maka cobalah untuk tidur pada pukul 21.00.

Cara berikutnya adalah power nap. Power nap adalah tidur selama 20 menit untuk mengembalikan stamina. Power nap sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena tidur lebih nyenyak, yang justru menimbulkan rasa lelah. Power nap bisa kita lakukan di jam istirahat. Jam istirahat yang biasa digunakan untuk makan siang, namun karena puasa jam istirahat bisa digunakan untuk power nap.

Cara berikutnya adalah dengan memperhatikan lingkungan tidur, karena hal ini akan memengaruhi kualitas tidur. Pastikan kamar dalam kondisi tenang dan minim cahaya. Bila perlu bisa menggunakan earplug atau masker mata untuk memudahkan tubuh tidur dan istirahat.

Pola makan yang buruk juga dapat mengganggu waktu tidur. Oleh karena itu, cobalah untuk menghindari makanan yang kaya kalori, gula, terlalu pedas, atau digoreng dengan minyak yang terlalu banyak. Sistem pencernaan perlu usaha ekstra untuk mengolah asupan tersebut yang berisiko mengganggu waktu tidur.

6 dari 6 halaman

5. Terlalu Banyak Tidur

Tidurnya orang puasa memang ibadah. Meski demikian, kita bisa menghabiskan sepanjang hari hanya dengan tidur. Kurang tidur ketika puasa memang tidak baik, karena akan memengaruhi produktivitas ketika bekerja. Terlalu banyak tidur ketika puasa pun juga tidak baik. Tidur terlalu lama justru memberikan dampak yang kurang baik ketika puasa.

Ketika kita puasa, kita memang akan merasa lemas karena kekurangan asupan energi. Akan tetapi rasa lemas itu bisa semakin bertambah parah jika kita terlalu banyak tidur. Alih-alih menjadi lebih berenergi setelah tidur lama, jutsru kita akan menjadi semakin lemas.

Selain membuat tubuh lemas, tidur berlebihan juga bisa menurunkan daya tahan tubuh. Tubuh yang tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik biasanya mudah sekali diserang oleh bibit penyakit.

Tidur terlalu lama juga dapat mengganggu kinerja otak. Tidur yang ideal adalah sekitar 6 jam hingga 8 jam. Namun jika seseorang tidur lebih dari 9 jam, dapat memengaruhi kinerja otak dan fungsi kognitifnya. Para peneliti mengatakan jika tidur selama tujuh jam menunjukkan kemampuan yang positif pada fungsi kognitif. Sebaliknya, ada penurunan fungsi kognitif pada orang yang tidur lebih lama.

Bahkan, tidur terlalu lama juga berdampak buruk bagi jantung. Dilansir dari Medical News Today, orang yang memiliki jam tidur berlebihan justru berisiko lebih tinggi sakit jantung. Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.