Sukses

Viral Bayi Usia 54 Hari Meninggal Usai Diberi Jamu Tradisional, Dilarang ke Dokter

Bayi diberi minuman perasan daun kecipir dan kencur.

Liputan6.com, Jakarta Bayi biasanya diberikan air susu ibu atau ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama usia bayi. Setelah itu, bayi baru boleh diberi makanan pendamping ASI atau MPASI. Pasalnya sistem pencernaan bayi sangat berbeda dengan sistem pencernaan orang dewasa dan belum bekerja secara sempurna.

Maka dari itu, makanan yang masuk ke dalam pencernaan juga tak boleh sembarangan. Sistem pencernaan bayi masih sangat rentan terkena infeksi jika diberi makanan atau zat yang berbahaya. Jangan sampai memberi sesuatu selain susu pada bayi agar tidak terjadi kejadian yang fatal.

Seperti kisah bayi yang baru-baru ini viral di media sosial. Melalui postingan Twitter @ndagels, Selasa (17/1/2023) membagikan curhatan seorang ibu yang bercerita jika bayinya meninggal usai diberi jamu tradisional oleh keluarganya.

Diketahui bayi berusia 54 hari itu sedang sakit, namun orang-orang di sekitarnya malah memberi ramuan tradisional. Ketidaktahuan bahayanya bayi diberi ramuan jamu tradisional itu pun berujung maut. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Twitter @ndagels, Rabu (18/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bayi Mengalami Sesak Napas hingga Meninggal Dunia

Kisah yang awalnya diunggah oleh akun Facebook Yaya pada grup Keluh Kesah Lele Berulah itu mengunggah foto sang bayi yang sudah meniggal. Sang pemilik akun Facebook Yaya itu bercerita jika mulanya anaknya sedang sakit dan malah diberi minuman perasan daun kecipir dan kencur. Padahal ia sudah melarang keluarganya, namun sang bayi tetap diberi ramuan tersebut hingga bayi mengalami infeksi paru-paru.

"Izin cerita leIni anak aku usia nya 54hari harus meninggal gara2 di kasih minum ramuan tradisional. Aku se bagai ibu nya udh ngelarang ga usah ngasih tapi keluarga aku ttp ngasih, alhasil anak aku sampe sesak nafas dan kena infeksi paru2" keterangan dalam postingan Facebook Yaya.

Tak sampai di situ, pihak keluarga juga sempat melarang bayi itu dibawa ke rumah sakit. Hal itu yang membuat penangan terhadap si bayi menjadi terlambat dan berakhir fatal.

"Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga ga ngijinin katanya lebih baik pakek obat tradisional tapi aku kekeh bawa ke RS pas di RS di marah gara2 udh telat di bawa nya, dokter udh ngelakuin segala cara tapi udh terlambat le" cerita wanita tersebut.

Dalam beberapa postingannya, ia juga membagikan foto saat anaknya berada di rumah sakit usai mengalami sesak napas. Tampa bayi itu terbaring dengan bantuan alat pernapasan. Namun setelah mendapat perawatan, bayi itu meninggal dunia.

3 dari 3 halaman

Mengimbau Untuk Tidak Sembarang Memberi Ramuan Pada Bayi

Dari kejadian itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menangani bayi yang sedang sakit dan tidak sembarang memberi ramuan tradisional. Sontak postingan tersebut langsung memancing reaksi banyak orang, terutama karena selain pemberian minuman yang tak ideal, pihak keluarga juga melarang orangtua membawa bayi ke rumah sakit. Kepercayaan terhadap obat tradisional ini telah membawa maut pada sang bayi. Berbagai komentar membanjiri postingan tersebut.

"bayi umur sebulan minum air putih ajah kagak boleh kok dikasih jamu" komentar salah satu warganet

"Jadi teringat cerita yang agak mirip. Ada orang patah tulang bukannya ke dokter malah ke tukang urut. Alhasil bagian badannya yang patah tulang itu infeksi dan bengkak gede banget." komentar salah satu warganet

"Pentingnya edukasi ibu sebelum punya bayi. Apalagi msh 54 hari ya Allah bayi tuh sensitif cm bs masuk ASi smpe 6 bln. Klo apa2 ty dktr dlu" komentar salah satu warganet

"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'unBuat suaminya,tolong ini ibunya si bayi yang meninggal di peluk erat trus biarin nangis dan ngoceh semaunya tanpa di debat.Saling menguatkan sesama keluarga,ga usah nyalahin sana sini karena nyawa itu milik ALLAH.Intinya semua harus ikhlas." komentar salah satu warganet.

"Di desaku juga ada kasus bayi sakit bukannya di bawa ke rs tapi malah dibawa ke dukun sama keluarganya dan ibunya nurut" aja, terus si bayi dikasi minum air kelapa dan aku ga tau dkasih apalagi. Dan alhasil si bayi meninggal pdahal baru beberapa hari lahir" komentar salah satu warganet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.