Sukses

8 Penyakit Akibat Cuaca Ekstrem dan Cara Menghindarinya, Jaga Daya Tahan Tubuh

Penyakit akibat cuaca ekstrem di antaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit akibat cuaca ekstrem perlu kamu cegah dan hindari. Cuaca ekstrem dan  tidak menentu seperti saat siang panas terik lalu di sore hari turun hujan lebat membuat tubuh rentan terkena penyakit. Apalagi, Indonesia merupakan wilayah yang rentan terhadap terjadinya cuaca ekstrem ini. 

Cuaca ekstrem adalah suatu kondisi cuaca atau iklim yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang tidak biasa dan juga sangat jarang terjadi. Hal ini khususnya fenomena cuaca atau iklim yang mempunyai potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan sosial, atau yang menimbukan korban jiwa manusia. Contoh akibat dari cuaca ekstrem ini salah satunya adalah banjir yang sering terjadi di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.

Penyakit akibat cuaca ekstrem di antaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh. Cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, kamu perlu mengantisipasi cuaca ekstrem ini agar tubuh tidak mudah terserang penyakit. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/1/2023) tentang penyakit akibat cuaca ekstrem.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyakit Akibat Cuaca Ekstrem

Batuk dan Pilek

Penyakit akibat cuaca ekstrem yang pertama yaitu batuk pilek. Pada saat musim pancaroba atau pergantian cuaca terjadi secara ekstrem, perkembangbiakan virus influenza dan rhinovirus juga semakin cepat. Biasanya batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, dalam cuaca ekstrem penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.

Cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan. Akibatnya, batuk, hidung tersumbat, pilek, meriang, deman, dan bersin-bersin akan selalu muncul pada musim ini.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA juga merupakan salah satu penyakit akibat cuaca ekstrem yang kerap terjadi. Orang yang paling mudah terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah anak-anak, terutama balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna. ISPA biasanya muncul disertai dengan sejumlah gejala lain seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan, nyeri otot, batuk, mata kemerahan, dan pilek. Apalagi, pasien yang terjangkit ISPA bila batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dapat membuat virus dan bakteri dari penyakit tersebut menyebar melalui droplet di udara dan terhirup oleh orang-orang yang sehat.

Infeksi Norovirus (Penyakit pada Saluran Pencernaan)

Norovirus adalah sejenis virus flu yang umumnya menyebabkan gangguan di saluran pencernaan. Virus ini dapat membuat orang yang terkena mengalami muntah dan diare parah saat terinfeksi. Norovirus adalah sejenis virus flu yang dapat menular dengan mudah. Penyakit norovirus bisa saja menyerang sewaktu-waktu, tapi akan jadi lebih berbahaya saat kambuh ketika cuaca sedang dingin.

Sakit Kepala

Penyakit akibat cuaca ekstrem berikutnya adalah sakit kepala. Cuaca dingin yang ekstrem atau pancaran sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu hal-hal seperti ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Saat cuaca ekstrem berlangsung, tekanan udara umumnya menurun dan kelembapan udara mengalami kenaikan tajam. Suhu udara juga dapat turun secara tiba-tiba. Hal inilah yang lantas memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.

3 dari 4 halaman

Penyakit Akibat Cuaca Ekstrem

Demam Berdarah dan Malaria

DBD dan malaria merupakan penyakit akibat cuaca ekstrem yang juga tak jarang terjadi, terutama pada saat suatu daerah sering dilanda hujan. Kedua penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini bahkan berpotensi berujung pada kematian. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini tidak boleh terlambat. Segera temui dokter jika ada tanda-tanda penyakit tersebut.

Gejala DBD di antaranya sakit pada sekujur tubuh, demam yang dapat mengakibatkan komplikasi, dan kerusakan pembuluh darah. Sementara itu, gejala malaria adalah demam yang disertai dengan sakit kepala parah dan badan menggigil yang muncul 10-15 hari setelah terjadi gigitan nyamuk.

Serangan Jantung

Penyakit akibat cuaca ekstrem selanjutnya adalah serangan jantung. Seseorang yang pernah mengalami serangan jantung harus waspada saat suhu dingin akibat cuaca ekstrem. Saat suhu udara menjadi lebih dingin, tekanan darah akan meningkat, akibatnya jantung dipaksa untuk bekerja ekstra. Kinerja jantung yang terlalu dipaksakan bisa berbahaya karena bisa menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung.

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit akibat cuaca ekstrem yang juga dikenal dengan sebutan kencing tikus. Penyakit ini menular melalui urine atau darah binatang liar maupun hewan piaraan. Umumnya manusia yang terjangkit penyakit ini tertular melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi dengan kencing atau darah dari hewan liar atau piaraannya. Umumnya, leptospirosis menimbulkan demam tinggi. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.

Gangguan Asma

Penyakit akibat cuaca eksterm berikutnya adalah asma. Kamu yang memiliki gangguan asma wajib waspada ketika suhu tiba-tiba dingin karena cuaca eksterm. Pasalnya, hal ini merupakan pantangan bagi penderita asma. Suhu dingin adalah pemicu utama munculnya gangguan asma seperti mengi, sesak napas, dan napas pendek. Cuaca ekstrem juga menyebabkan munculnya alergi pada seseorang.

4 dari 4 halaman

Cara Menjaga Kesehatan saat Cuaca Ekstrem

Konsumsi Makanan Sehat

Cara menjaga kesehatan saat cuaca ekstrem yang pertama yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat. Kamu bisa mengonsumsi buah dan sayur yang kaya kandungan antioksidan. Hal ini tentunya sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi daging, susu, dan telur agar mendapat kanprotein juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Rajin Olahraga

Selain memperhatikan makanan, salah satu cara menjaga kesehatan saat cuaca ekstrem yaitu dengan rajin berolahraga. Menyempatkan waktu atau rutin berolahraga tiap hari akan berdampak baik bagi kesehatan dan imunitas. Berolahraga dan meningkatkan imunitas, sehingga kamu perlu setidaknya berolahraga selama 30 menit setiap harinya.

Istirahat Cukup

Cara menjaga kesehatan saat cuaca ekstrem lainnya yaitu dengan beristirahat yang cukup. Pasalnya, kualitas tidur yang baik bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena sistem imun tubuh bisa bekerja maksimal dalam memproduksi antibodi. Bahkan, istirahat yang cukup juga dapat mengoptimalkan fungsi imun.

Cukupi Asupan Cairan

Mencukupi asupan cairan jug penting sebagai cara menjaga kesehatan saat cuaca ekstrem. Saat cuaca ekstrem, kamu perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum 8 gelas air putih dalam sehari. Dengan begitu, tubuh akan terjaga kesehatannya dan hal ini juga membantu mengeluarkan racun tubuh, serta meningkatkan energi dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.