Sukses

6 Tanda-Tanda Dispepsia yang Sering Diremehkan, Bisa Jadi Indikasi Penyakit Serius

Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman pada perut.

Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda dispepsia penting untuk dikenali supaya dapat cepat dilakukan penanganan. Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman pada perut, seperti perut terasa penuh, kembung, sakit perut, dan nyeri ulu hati.

Secara umum, dispepsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau gangguan pencernaan. Untuk itu, penting mengenali tanda-tanda dispepsia sebagai langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh.

Tanda-tanda dispepsia sering kali diremehkan, padahal hal tersebut harus di waspadai, karena apabila di biarkan, akan menjadi penyakit yang serius. Dispepsia bisa terjadi karena kadar asam lambung yang tinggi, sehingga menyebabkan peradangan pada selaput lambung.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tanda-tanda dispepsia beserta penyebab dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (23/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Dispepsia

Mengutip dari Mayo Clinic, dispepsia adalah ketidaknymanan di perut bagian atas. Dispepsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan ini sering terjadi pada siapapun, baik anak-anak hingga orang dewasa. Gangguan pencernaan ini juga bisa menjadi gejala berbagai penyakit pencernaan.

Meskipun gangguan pencernaan adalah hal biasa, setiap orang mungkin mengalami gangguan pencernaan dengan cara yang sedikit berbeda. Gejala gangguan pencernaan mungkin dirasakan sesekali atau sesering sehari-hari. Dispepsia seringkali dapat diredakan dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.

Dispepsia juga bisa dikaitkan dengan infeksi, kondisi pencernaan atau kelebihan asam lambung. Biasanya penyakit dispepsia ini lebih dapat dirasakan pada saat makan atau setelah mengonsumsi makanan dan minuman. 

3 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Dispepsia

Dikutip dari laman Mayo Clinic, ada beberapa tanda-tanda dispepsia meliputi:

1. Rasa kenyang lebih awal saat makan

Tanda-tanda dispepsia yang pertama adalah adanya rasa kenyang lebih awal ketika makan. Anda belum makan banyak, tetapi Anda sudah merasa kenyang dan mungkin tidak bisa menyelesaikan makan.

2. Rasa kenyang yang tidak nyaman setelah makan

Tanda-tanda dispepsia yang selanjutnya adalah adanya rasa kenyang yang tidak nyaman setelah makan. Perasaan kenyang bertahan lebih lama dari yang seharusnya.

3. Ketidaknyamanan di perut bagian atas

Tanda-tanda dispepsia yang selanjutnya adalah adanya ketidaknyamanan di perut bagian atas. Anda merasakan nyeri ringan hingga parah di area antara bagian bawah tulang dada dan pusar, nyeri tersebut berpusat di ulu hati.

4. Terbakar di perut bagian atas

Tanda-tanda dispepsia yang selanjutnya adalah adanya rasa terbakar di perut bagian atas. Anda merasakan panas yang tidak nyaman atau sensasi terbakar di antara bagian bawah tulang dada dan pusar.

5. Kembung di perut bagian atas

Tanda-tanda dispepsia yang selanjutnya adalah kembung di perut bagian atas. Anda akan merasakan sensasi sesak yang tidak nyaman di perut bagian atas.

6. Mual

Tanda-tanda dispepsia yang selanjutnya adalah mual. Anda merasa seperti ingin muntah secara tiba-tiba tanpa ada penyebabnya.

Pada umumnya, tanda-tanda dispepsia dapat hilang dengan sendirinya. Namun perlu diwaspadai, bila tanda-tanda dispepsia disertai beberapa gejala lain, seperti muntah darah, sulit menelan, BAB berwarna hitam, dan berat badan turun drastis tanpa penyebab yang jelas. Tanda-tanda tersebut menandakan adanyaa penyakit kronis dan perlu penanganan dari dokter.

4 dari 5 halaman

Penyebab Dispepsia

Dikutip dari laman Mayo Clinic, dispepsia dapat terjadi akibat gaya hidup atau kebiasaan makan, kondisi medis, atau penggunaan beberapa obat. Penyebab umum dispepsia adalah sebagai berikut ini:

1. Faktor diet.

2. Merokok.

3. Berat badan berlebihan atau obesitas.

4. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.

5. Terlalu sering konsumsi minuman berkafein.

6. Pola makan yang kurang baik.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Dispepsia

Pertolongan pertama untuk mengatasi dispepsia dapat dilakukan dengan meminum obat yang direkomendasikan oleh dokter. Misalnya, dengan mengonsumsi obat yang mengandung antasida untuk mengurangi asam lambung. Jangan lupa untuk makan makanan apa pun yang ada, memperbanyak konsumsi air putih, serta istirahat.

Selain itu, kebanyakan orang mampu mengatasi maupun mencegah dispepsia dengan membuat perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik. Berikut ini ada beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengatasi penyakit dispepsia, antara lain:

1. Makan sedikit demi sedikit dan kunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh.

2. Hindari makanan yang berlemak dan pedas seperti makanan olahan, minuman bersoda, kopi, teh, alkohol, rokok, dan lainnya yang bisa memicu produksi asam lambung berlebih.

3. Mempertahankan berat badan yang ideal dan sehat.

4. Lakukan olahraga secara teratur.

5. Mengelola dan mengurangi stres.

6. Hindari kebiasaan segera berbaring setelah makan. Anda bisa menunggu setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan sebelum berbaring.

7. Mengonsumsi obat-obatan. Obat-obatan yang direkomendasikan penderita dispepsia biasanya resep dari dokter. Biasanya, obat golongan antasida adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi keluhan sindrom dispepsia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.