Sukses

Penyebab Henti Jantung Mendadak, Gejala dan Bedanya dengan Serangan Jantung

Henti jantung bisa berakibat fatal.

Liputan6.com, Jakarta Henti jantung merupakan kondisi yang bisa berakibat fatal. Maura Magnalia, putri aktivis sekaligus politisi Nurul Arifin, dikabarkan meninggal karena henti jantung pada (25/1/2022). Penyebab meninggalnya Maura Magnalia disampaikan langsung oleh ayahnya Mayong Suryolaksono saat ditemui di rumah duka, kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).

"Dia, kalau sebab penyakitnya kan adalah henti jantung," ucap Mayong.

Henti jantung merupakan kondisi yang menyebabkan jantung berhenti berdetak. Kondisi ini menyebabkan detak yang tidak teratur dan menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Akibatnya, darah berhenti bergerak ke seluruh tubuh.

Tak jarang, kasus henti jantung tidak menimbulkan gejala. Seseorang yang mengalami henti jantung akan kehilangan kesadaran dan denyut nadinya. Henti jantung bisa dialami siapa saja, bahkan pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Berikut penjelasan tentang henti jantung, penyebab, gejala, dan bedanya dengan serangan jantung, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(26/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Apa itu henti jantung?

Melansir Hearat.org, henti jantung adalah ketika jantung tiba-tiba berhenti berfungsi. Kondisi ini juga disebut sebagai gagal jantung. Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Henti jantung bisa terjadi secara tiba-tiba, atau setelah merasakan gejala lain.

Henti jantung adalah hilangnya aliran darah secara tiba-tiba ke seluruh tubuh akibat kegagalan jantung untuk memompa secara efektif. Ketika jantung berhenti memompa darah, otak kekurangan oksigen. Ini menyebabkan seseorang akan jatuh pingsan dan berhenti bernapas. Henti jantung biasanya terjadi tanpa peringatan. Tanpa perawatan atau perhatian medis segera, orang tersebut akan meninggal.

3 dari 7 halaman

Penyebab henti jantung

Melansir Hearat.org, henti jantung dapat disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur yang disebut aritmia. Aritmia umum yang terkait dengan henti jantung adalah fibrilasi ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel, bilik jantung bagian bawah tiba-tiba mulai berdenyut kacau dan tidak memompa darah.

Melansir Mayo Clinic, sistem kelistrikan jantung mengontrol laju dan ritme detak jantung. Jika ada yang tidak beres, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur (aritmia). Seringkali aritmia ini singkat dan tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan serangan jantung mendadak.

Pada fibrilasi ventrikel, impuls listrik yang cepat dan tidak menentu menyebabkan ventrikel bergetar sia-sia alih-alih memompa darah (fibrilasi ventrikel).

4 dari 7 halaman

Kondisi jantung yang bisa menyebabkan henti jantung

Melansir Mayo Clinic, henti jantung mendadak dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit jantung yang diketahui. Namun, aritmia yang mengancam jiwa biasanya berkembang pada seseorang dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya. Kondisi ini bisa meliputi:

Penyakit arteri koroner

Sebagian besar kasus henti jantung mendadak terjadi pada orang yang memiliki penyakit arteri koroner. Ini terjadi ketika arteri menjadi tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.

Serangan jantun

Jika serangan jantung terjadi, seringkali sebagai akibat dari penyakit arteri koroner yang parah, dapat memicu fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak. Juga, serangan jantung dapat meninggalkan jaringan parut di jantun. Arus pendek listrik di sekitar jaringan parut dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung.

Pembesaran jantung (kardiomiopati)

terjadi terutama ketika dinding otot jantung meregang dan membesar atau menebal. Kemudian otot jantung menjadi tidak normal, suatu kondisi yang sering menyebabkan aritmia.

5 dari 7 halaman

Kondisi jantung yang bisa menyebabkan henti jantung

Penyakit jantung katup

Kebocoran atau penyempitan katup jantung dapat menyebabkan peregangan atau penebalan otot jantung. Ketika bilik menjadi membesar atau melemah karena stres yang disebabkan oleh katup yang kencang atau bocor, ada peningkatan risiko mengembangkan aritmia.

Penyakit jantung bawaan

Bila henti jantung mendadak terjadi pada anak-anak atau remaja, bisa jadi karena penyakit jantung bawaan. Orang dewasa yang telah menjalani operasi korektif untuk cacat jantung bawaan masih memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung mendadak.

Masalah kelistrikan di jantung

Pada beberapa orang, masalahnya ada pada sistem kelistrikan jantung itu sendiri, bukan masalah pada otot atau katup jantung. Ini disebut kelainan irama jantung primer dan termasuk kondisi seperti sindrom Brugada dan sindrom QT panjang.

6 dari 7 halaman

Gejala henti jantung

Henti jantung bisa datang secara tiba-tiba dengan cepat. Tanda pertama henti jantung yang khas adalah kehilangan kesadaran, atau pingsan. Detak jantung atau denyut nadi pada orang yang mengalami henti jantung juga tidak terdeteksi.

Tidak seperti serangan jantung, henti jantung sering terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan apapun. Melansir Medical News Today, sebelum kehilangan kesadaran, beberapa orang mengalami gejala lain, seperti pusing, detak jantung cepat, nyeri dada, sesak napas, serta mual, dengan atau tanpa muntah.

7 dari 7 halaman

Beda henti jantung dan serangan jantung

Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah ke jantung. Serangan jantung mengacu pada kematian jaringan otot jantung karena hilangnya suplai darah. Serangan jantung cukup serius dan terkadang berakibat fatal. Pada serangan jantung, jantung masih memompa darah. Orang tersebut akan sadar dan bernafas.

Sebaliknya, henti jantung disebabkan ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi. Jantung berhenti berdetak dengan benar. Orang yang mengalami henti jantung maka jantungnya bisa benar-benar berhenti berdetak. Pada henti jantung, kematian dapat terjadi dengan cepat jika langkah yang tepat tidak segera diambil.

Henti jantung dapat diatasi menggunakan CPR dan defibrilator pengejut jantung. Cara ini dilakukan untuk mengembalikan irama jantung normal dalam beberapa menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.