Sukses

Alasan Anak Perlu Divaksinasi COVID-19 Menurut WHO, Manfaat dan Keamanannya

Vaksin anak penting untuk cegah COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun di Indonesia sudah dimulai pada 14 Desember 2021. Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 sudah mulai diberikan pada anak usia 12 tahun ke atas. Pemberian vaksin COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun ini sudah melalu berbagai pertimbangan.

Di Indonesia, vaksin COVID-19 yang digunakan untuk anak adalah vaksin Sinovac. Pada 1 November 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberi persetujuan penggunaan vaksin Sinovac pada pada anak usia 6-11 tahun. Pemberian vaksin pada anak dinilai mampu memberi perlindungan dan mencegah penularan COVID-19 dari anak ke orang dewasa.

Para ahli mengatakan bahwa memvaksinasi anak-anak adalah langkah penting dalam membantu kembali ke tatanan normal. WHO telah mengeluarkan pernyataan sementara tentang vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak dan remaja. Pernyataan ini dikeluarkan pada Rabu(26/11/2021) yang kemudian diperbarui pada Senin(29/11/2021).

Berikut alasan anak perlu divaksinasi menurut WHO, yang berhasil Liputan6.com, Rabu (15/12/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kasus COVID-19 pada anak dan remaja

Anak-anak membentuk kurang lebih sepertiga populasi di Indonesia. Data yang dihimpun UNICEF mengungkapkan, pada Mei 2021, hampir 1,7 juta kasus dan 46.496 kematian telah dilaporkan. Sebanyak 12,4 persen dari kasus terkonfirmasi dan 1,3 persen dari kasus kematian adalah anak-anak.

Meski kasus COVID-19 pada anak terbilang rendah, namun jumlah kasus tersebut tak boleh lantas diabaikan. Menurut data WHO, anak-anak di bawah usia lima tahun mewakili 2% dari kasus global yang dilaporkan dan 0,1% dari kematian global yang dilaporkan.

Anak-anak yang lebih tua dan remaja yang lebih muda (5 hingga 14 tahun) menyumbang 7% dari kasus global yang dilaporkan dan 0,1% dari kematian global yang dilaporkan sementara remaja yang lebih tua dan dewasa muda (15 hingga 24 tahun) mewakili 15% dari kasus global yang dilaporkan dan 0,4% dari kematian global yang dilaporkan. Kematian untuk semua usia kurang dari 25 tahun mewakili kurang dari 0,5% dari kematian global yang dilaporkan.

3 dari 6 halaman

Dampak kesehatan COVID-19 pada anak

Meski memiliki jumlah kasus yang relatif rendah, COVID-19 memberi dampak secara tidak langsung pada anak dan remaja. Menurut UNICEF dalam laporan berjudul Menuju respons dan pemulihan COVID-19 yang berfokus pada anak: Seruan aksi, pada Agustus 2021, dampak COVID-19 membuat menurunnya layanan kesehatan ibu dan anak. Ini bisa berdampak pada pertumbuhan anak.

Pembatasan perjalanan dan ketakutan akan infeksi COVID-19 menjadi penghalang dalam pemberian layanan kesehatan. Gangguan pada layanan kesehatan anak, imunisasi, pemantauan perkembangan anak, program keluarga berencana, dan layanan perawatan antenatal menjadi masalah kesehatan utama bagi anak dan perempuan. Jumlah rumah tangga yang mengakses layanan kesehatan ibu dan anak menurun sebanyak 7 persen pada 2020.

Cakupan imunisasi rutin juga mengalami penurunan. Survey yang dilakukan Kemenkes dan UNICEF oada 2020 menemukan adanya penurunan cakupan imunisasi di semua jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk polio, campak, dan rubella.

4 dari 6 halaman

Alasan perlunya vaksin anak: mengurangi penularan antargenerasi

Salah satu alasan perlunya vaksinasi pada anak adalah mecegah penularan antargenerasi. Vaksinasi yang menurunkan penularan COVID pada kelompok usia ini dapat mengurangi penularan dari anak-anak dan remaja ke orang dewasa yang lebih tua. Ini membuat guru, anggota keluarga, dan kontak orang dewasa lainnya dari anak-anak dan remaja harus divaksinasi.

"Mengurangi penularan antargenerasi merupakan tujuan kesehatan masyarakat tambahan yang penting ketika memvaksinasi anak-anak dan remaja." ujar WHO.

5 dari 6 halaman

Alasan perlunya vaksin anak: Menjaga kualitas pendidikan

Menurut WHO, memvaksinasi anak-anak dan remaja juga dapat membantu memajukan tujuan sosial lainnya yang sangat berharga. Menjaga pendidikan bagi semua anak usia sekolah harus menjadi prioritas penting di masa pandemi. Kehadiran di sekolah sangat penting untuk kesejahteraan dan prospek kehidupan anak-anak dan partisipasi orang tua dalam perekonomian.

Memvaksinasi anak usia sekolah dapat membantu meminimalkan gangguan sekolah dengan mengurangi jumlah infeksi di sekolah dan jumlah anak yang harus bolos sekolah karena persyaratan karantina.

6 dari 6 halaman

Manfaat dan keamanan vaksin

Penggunaan vaksin Sinovac untuk anak disetujui berdasarkan pertimbangan aspek khasiat dan keamanan. Aspek ini dinilai berdasarkan studi klinik di Cina dengan total subjek 1050 anak. Penelitian menunjukkan penggunaan Vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Profil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11%, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14%. Semua laporan kejadian tidak diinginkan (adverse events) yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2 (ringan hingga sedang).

Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin ini pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100%. Nilai titer antibodi (Geometric Mean Titre/GMT) pada anak lebih tinggi dari titer antibodi pada kelompok dewasa yang sudah diketahui efikasinya (GMT: 118,7 vs 14,1).

Dari hasil studi-studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Vaksin Sinovac dengan pemberian dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.