Sukses

Salah Satu Cara Bikin Jiwa Kita Sehat, Anda Pasti Pernah Coba!

Nonton film bisa menjadi salah satu cara untuk terapi kejiwaan. Ini karena menonton film dapat mengubah cara berpikir dan perasaan

Nonton film bisa menjadi salah satu cara untuk terapi kejiwaan. Ini karena menonton film dapat mengubah cara berpikir, perasaan, dan penerimaan atas kehidupan yang "naik turun."

Itu sebabnya, sejumlah terapis mulai meresepkan film untuk membantu pasien menyelidiki keadaan jiwa mereka. Film, oleh para terapis, juga bisa dijadikan alat untuk membantu mereka yang sedang melakukan terapi dalam mencapai tujuan dan mengatasi rintangan yang dihadapi.

"Terapi film bioskop merupakan satu proses dengan menggunakan film layar lebar atau televisi yang dimaksudkan untuk tujuan terapetik," ujar Gary Solomon, Ph.D., MPH, MSW, penulis buku The Motion Picture Prescription dan Reel Therapy ini.

Menurut Solomon yang juga seorang profesor psikologi di Community College of Southern Nevada, AS, menonton film mempunyai efek positif pada banyak orang. Namun, hal ini tidak berlaku pada mereka yang mengalami gangguan psikotik.

Terapi ini juga kerap diajarkan oleh Solomon kepada para tahanan. Mereka diajari menggunakan film sebagai terapi untuk melihat apa saja yang telah dilakukan sampai mereka berada pada keadaan sulit tersebut. Dengan begitu, Solomon berharap para tahanan dapat mengambil pelajaran dari masalah yang mereka perbuat.

Dalam terapi ini Solomon meminta pasiennya untuk memilih film dengan tema yang mirip dengan masalah atau situasi yang sedang dihadapi. Contohnya, kalau pasiennya sedang mengalami masalah percintaan dengan pasangannya, ia menyarankan untuk menonton film When a  Man Loves a Woman.

Saat menonton, Solomon menyarankan untuk mengamati konteks terapetik yang ada pada film tersebut. Dengan kata lain, isi film secara keseluruhan yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi harus disimak dengan baik.

Selain menyarankan film tertentu terhadap pasien, beberapa terapis juga berupaya menanyakan masalah pribadi yang sedang dihadapi pasiennya terlebih dahulu. Setelah itu barulah terapis merekomendasikan film tertentu berkaitan dengan situasi pasiennya.

Meski begitu, terapi tidak hanya dilakukan dengan menonton saja. Membuat film juga bisa menjadi terapi bagi orang yang mempunyai masalah. Chicago Institute for the Moving Image (CIMI) misalnya, membantu orang mencari terapi untuk depresi atau gangguan psikiatrik lainnya (termasuk amnesia dan skizofenia) dengan menulis, membuat, dan menyutradarai film buatan sendiri.

"Kami bekerja dengan pasien yang mempunyai minat untuk membuat film atau skenario. Dan mereka sudah berdiskusi sebelumnya dengan terapisnya," ujar Joshua Flander, Direktur Eksekutif CIMI. "Selain itu, kami juga mengikutsertakan konsultan untuk bisa bekerja sama dengan pasien dan terapis untuk mengedit skenario atau memperbaruinya."

Dari pembuatan film yang mengetengahkan sejumlah terapi yang dibutuhkan oleh orang dengan masalah psikologis, para terapis kemudian melihat konflik yang dihadapi pasiennya. Dengan begitu, penanganan terapi akan menjadi lebih mudah. 

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini