Sukses

Pakai Sabuk Ketat Berisiko Kanker Tenggorokan, Kenapa Begitu?

Ahli Skotlandia percaya sabuk ketat bisa memaksa asam lambung naik sampai ke kerongkongan yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan.

Penelitian baru menunjukan mengencangkan ikat pinggang memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Orang-orang yang melakukan hal ini berisiko lebih besar terkena kanker tenggorokan.

Kenapa bisa begitu?

Ahli Skotlandia percaya bahwa sabuk ketat bisa memaksa asam lambung naik sampai ke kerongkongan yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan dikutip Dailymail, Minggu (6/10/2013).

Hal ini meningkatkan kemungkinan kanker esofagus. Para peneliti dari Glasgow dan Strathclyde Universitas dan Rumah Sakit Umum Selatan percaya bahwa risikonya paling besar pada orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Para peneliti melibatkan 24 sukarelawan yang tidak memiliki riwayat refluks asam. Peneliti melakukan pengukuran saat mereka menggunakan sabuk dan tidak pakai sabuk untuk perbandingan.

Hasil penelitian menemukan ketika para peserta mengenakan sabuk ketat mereka lebih mungkin untuk menderita refluks asam, terutama pada orang-orang gemuk.

Peneliti utama Profesor Kenneth McColl dari Lembaga Glasgow University of kardiovaskular dan ilmu kedokteran mengatakan "Mengenakan sabuk ketat, terutama jika Anda kelebihan berat badan membuat kerusakan pada katup antara perut dan tenggorokan itu. Hal ini menyebabkan asam lambung bocor ke atas ke tenggorokan".

Kerusakan pada kerongkongan akibat asam dapat menyebabkan rasa mulas dalam jangka panjang dan berisiko kanker esofagus.

Profesor McColl terus menjelaskan bahwa prevalensi kanker esofagus meningkat lebih cepat dari hampir semua kanker lainnya. Kanker ini terbilang langka di Inggris dan kebanyakan kasus diderita orang-orang berusia di atas 55 tahun.

Sekitar 8.200 orang mengalami penyakit ini di Inggris setiap tahunnya. Gejala awal yang cenderung terjadi yakni kesulitan menelan.

Acid reflux berhubungan dengan kanker dan dapat merusak sel-sel dalam kerongkongan menyebabkan mereka untuk berubah kemudian sel-sel ini berubah menjadi kanker. (Mia/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.