Sukses

Sudah Tahu Korupsi Salah Tapi Masih Nekat Juga, Ini Penyebabnya!

Psikiater RS OMNI Alam Sutera, dr.Andri,SpKJ, menyebutkan ada tiga faktor yang memungkinkan seseorang melakukan tindak pidana korupsi.

Korupsi lagi..korupsi lagi... Komentar itu terdengar dari masyarakat ketika ada lagi pejabat publik yang tertangkap karena dugaan kasus korupsi. Miris memang karena seakan-akan tak pernah jera.

Ternyata orang nekat melakukan korupsi karena beberapa alasan. Psikiater RS OMNI Alam Sutera, dr.Andri,SpKJ, menyebutkan ada tiga faktor yang memungkinkan seseorang melakukan tindak pidana korupsi.

Berikut rinciannya faktor penyebab kemungkinan orang korupsi:

1. Faktor ketidaktahuan

"Kalau saya lihat pertama karena ketidaktahuan dari orang tersebut apakah yang dilakukannya itu korupsi atau tidak," kata dr Andri saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (3/10/2013).

Menurut Dosen di Ilmu Psikiatri di FK UKRIDA ini, semakin tinggi kedudukan seseorang maka akan semakin rentan menghadapi masalah seperti penyelewengan tanggung jawab. Itulah perlunya seseorang mengetahui kewenangan, hak dan kewajibannya. Orang tersebut harus bijaksana dari segi informasi dan pengetahuan tentang hal dan kewajibannya sebagai pejabat publik.

2. Sudah tahu itu korupsi

Orang jenis ini tahu apa yang dilakukannya itu merupakan tindakan korupsi, tapi tetap melakukan semuanya. Kenapa? "Karena dia melihat ada kesempatan baik itu kewenangan, kondisi, dia tahu jabatan bisa menghasilkan uang untuk dia," ujar dr Andri.

Selain itu orang ini juga akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya. "Orang yang seperti ini sebenarnya kemungkinan orang dengan ciri kepribadian antisosial," kata dr Andri.

3. Faktor sosial, lingkungan, termasuk keluarga

Menurutnya, keluarga bisa berperan terhadap tindakan korupsi misalnya karena ada tekanan materi dari istri atau anak sehingga harus mencukupi kebutuhan itu.

"Saya setuju kalau orang yang korupsi dimiskinkan karena yang menikmati uang korupsi kan keluarga," ujarnya.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.