Sukses

Profesor UI Dorong Pemerintah Perkuat Keamanan Pangan di Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis dinilai sebagai langkah besar bagi masa depan bangsa. Namun, Prof. Fatma Lestari dari UI menekankan pentingnya keamanan pangan agar manfaat gizi benar-benar dirasakan anak-anak.

Diterbitkan 07 Oktober 2025, 07:00 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah besar bagi masa depan bangsa Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, terutama anak-anak di sekolah.

Namun, Prof. Fatma Lestari dari Universitas Indonesia menekankan bahwa fokus tidak hanya pada aspek 'gratis' dan 'bergizi' saja, tapi juga pada keamanan pangan. Menurut Prof. Fatma, keamanan pangan adalah elemen krusial yang harus diperhatikan.

"Pastikan juga makanan itu aman, karena sejatinya, setiap asupan yang aman dan sehat adalah pondasi untuk melahirkan generasi Indonesia yang lebih kuat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Prof. Fatma mengakui itikad baik pemerintah dalam menciptakan generasi emas melalui program MBG. "Pemerintah memiliki itikad baik dan program mulia, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis," tambahnya.

2 dari 4 halaman

MBG sebagai Inisiatif Strategis yang Membutuhkan Jaminan Keamanan Pangan

Program MBG diharapkan dapat berjalan dengan baik, namun perlu diingat bahwa program ini tidak dapat berjalan sendiri. "Program ini harus dibarengi dengan jaminan keamanan pangan (food safety) serta higiene pangan (food hygiene)," ujar Prof. Fatma.

Kasus keracunan makanan yang masih sering terjadi menjadi pengingat akan pentingnya sistem pengawasan dan standar yang ketat.

3 dari 4 halaman

Tiga Alasan Prioritas Keamanan Pangan dan Higiene Pangan

Prof. Fatma Lestari menguraikan tiga alasan utama mengapa keamanan pangan dan higiene pangan harus menjadi prioritas dalam program MBG:

1. Melindungi Kesehatan Anak

Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit akibat makanan yang tercemar.

2. Mencegah Keracunan Massal

Kasus keracunan makanan di sekolah dapat dicegah dengan penerapan standar yang tepat.

3. Jaminan Mutu Program MBG

Implementasi program harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan makanan yang disajikan aman.

4 dari 4 halaman

Lima Langkah Acuan untuk Keamanan Pangan dalam MBG

Untuk memastikan keamanan pangan dalam program MBG, Prof. Fatma merekomendasikan lima langkah yang dapat menjadi acuan:

  1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dapur Bersih: Petugas wajib mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, masker, dan seragam yang bersih.
  2. Menu Seimbang: Menu makan bergizi gratis sebaiknya terdiri dari setengah piring sayur-buah, seperempat karbohidrat, dan seperempat protein.
  3. Pemeriksaan Food Handler: Petugas dapur perlu menjalani pengecekan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan penyakit menular.
  4. Audit dan Inspeksi: Diperlukan pemeriksaan harian, audit bulanan, dan evaluasi berkala untuk memastikan standar berjalan dengan baik.
  5. Teknologi Pendukung: Penggunaan aplikasi monitoring dan sistem rantai dingin dapat membantu menjaga mutu makanan.

Prof. Fatma menekankan bahwa makanan yang sehat harus bebas dari bahaya biologis, kimia, maupun fisik.

"Makanan yang sehat harus bebas dari bahaya biologis (bakteri dan virus), kimia (pestisida dan logam berat), maupun fisik (kerikil dan serpihan plastik)," ungkapnya.

Oleh karena itu, penerapan standar keamanan pangan menjadi kunci agar program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga melindungi kesehatan para penerima manfaat.

"Penerapan standar keamanan pangan menjadi kunci agar program tidak hanya memberi manfaat gizi, tetapi juga melindungi kesehatan penerima manfaat," tutup Prof. Fatma.

Produksi Liputan6.com