Sukses

Meninggal Karena Tak Sengaja Makan Jamur Beracun

Seorang ibu meninggal setelah makan sup, yang dia buat sendiri menggunakan salah satu jamur paling mematikan di dunia, yang tanpa sengaja terambil olehnya di kebun miliknya sendiri.

Seorang ibu meninggal setelah makan sup, yang dia buat sendiri menggunakan salah satu jamur paling mematikan di dunia, yang tanpa sengaja terambil olehnya di kebun miliknya sendiri.

Chrstine Hale, begitu antusias menemukan cap mushrooms yang berada di bawah pepohonan cemara. Dia menganggap kalau jamur tersebut merupakan jamur yang dapat dimakan.

Pada kenyataannya, jamur Amanita phalloides, berisikan banyak hal. Salah satu yang paling mematikan dari semua racun, dan merupakan penyebab paling umum kematian pada manusia dari keracunan jamur.

Hale yang telah berusia 57 tahun, menambahkan sekaleng sup jamur Cream Campbell, yang ia panaskan dan dimakan bersama suaminya, Jocelyn. Tak lama setelah makan itu, tiba-tiba dirinya sakit, muntah, dan diare.

Seorang dokter yang mengunjungi Hale di kediamannya di kawasan Bridgwater, Somerset, berpikir kalau Hale menderita norovirus, dan memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit karena takut menulari ke yang lainnya.

Hari berikutnya, sang suami membawa istri yang telah melahirkan empat orang anak untuk dirinya ke rumah sakit, dan memasukkannya ke perawatan intensif. Tapi sayang, pada hari berikutnya, ia meninggal karena mengalami beberapa gagal organ.

Jamur mematikan ditemukan di Kebun Inggris

Kematian akibat jamur berbahaya seperti ini, bertanggung jawab atas 95 persen dari semua kematian akibat keracunan jamur di seluruh dunia.

Seperti dilansir Dailymail, Minggu (12/5/2013), kematian Kaisar Romawi Claudius di 54AD dan Kaisar Romawi Suci, Charles VI tahun 1740 juga disebabkan karena makan jamur topi ini.

Pasien meninggal karena kegagalan organ dalam beberapa hari kecuali bagi dirinya yang memiliki masalah ginjal dan transplantasi hati.

'Topi kematian' yang umum di Eropa, merupakan jamur yang mengandung sekitar 20 racun dengan jenis yang berbeda. Kekuatan racun utama, alpha amanitin, tidak berkurang dengan pembekuan atau dimasak.

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.