Sukses

3 Poin yang Jadi Bahasan Utama Rapat Koordinasi Persiapan Idul Fitri 2024

Rapat koordinasi lintas sektor digelar pada Jumat, 15 Maret 2024 guna membahas persiapan Idul Fitri dan arus mudik Lebaran tahun 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) mulai bicarakan persiapan jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Rapat koordinasi lintas sektor digelar pada Jumat, 15 Maret 2024 guna membahas persiapan Idul Fitri dan arus mudik Lebaran tahun 2024.

Dalam rapat ini, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan berbagai upaya agar hari kemenangan berjalan baik. Hal-hal yang diupayakan yakni:

  • Jaminan keamanan masyarakat dalam beribadah
  • Kesediaan pangan dan stabilitas harga pangan
  • Kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik dan balik Lebaran oleh masyarakat.

Menurut Warsito, perayaan Idul Fitri tahun ini kemungkinan tidak ada perbedaan, meskipun tetap harus menunggu hasil sidang isbat di akhir Ramadhan nanti.

“Untuk itu, sesuai dengan arahan Presiden pada sidang kabinet bulan lalu, kita harus dapat menyiapkan dengan baik pelaksanaan Idul Fitri 1445 H dan arus mudik tahun 2024 ini. Di antaranya agar memastikan tiga hal yaitu jaminan beribadah dengan khusyuk, ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok, serta kesiapan infrastruktur jalan dan moda transportasi,” ujar Warsito mengutip laman resmi Kemenko PMK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkiraan Jumlah Pemudik

Warsito menambahkan, rakor ini digelar dengan maksud memastikan semua kementerian dan lembaga sesuai dengan kewenangan serta tugasnya untuk mempersiapkan terkait dengan perayaan Idul Fitri dan mudik lebaran.

Dia pun menyinggung soal hasil survei Kementerian Perhubungan yang menunjukkan soal potensi jumlah pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024. Tahun ini, pemudik berpotensi mencapai 71.7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

"Kita bersyukur memiliki pengalaman mengoordinasikan secara rutin, terutama pasca COVID-19, yaitu Lebaran tahun lalu dan Nataru telah berjalan dengan baik. Sedangkan tahun ini, jumlah masyarakat yang akan mudik diperkirakan mencapai 71,7 persen atau sebanyak 193,6 juta orang.”

“Angka ini meningkat dibanding mudik lebaran tahun 2023 yakni 123,8 juta orang,” jelas Warsito.

3 dari 4 halaman

Perkiraan Puncak Mudik Lebaran 2024

Sementara, puncak arus mudik tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2024. Sedangkan puncak arus balik pada 14-16 April 2024.

Sepanjang periode tersebut, pemerintah akan melakukan langkah antisipasi di antaranya kesiapan rest area, ledakan pengunjung di destinasi wisata, antisipasi bencana alam/cuaca ekstrem, ataupun antisipasi konflik sosial.

Menutup pertemuan, Warsito menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau persiapan Idul Fitri melalui rapat koordinasi teknis dengan seluruh pihak terkait. Juga koordinasi secara daring untuk penyelesaian permasalahan teknis di lapangan.

4 dari 4 halaman

Apresiasi Mudik Gratis

Pada kesempatan ini, Warsito mengapresiasi Kementerian/Lembaga yang menyiapkan mudik gratis untuk masyarakat.

Ia berharap kelayakan moda transportasi agar menjadi prasyarat yang benar-benar diterapkan.

Dikonfirmasi bahwa rapat koordinasi ini dihadiri oleh:

  • Sekretaris Utama BMKG
  • Sekretaris Utama BNPB
  • Staf Ahli Kemenko PMK
  • Staf Ahli Kemenparekraf
  • Walikota Cilegon
  • Perwakilan dari Kementerian Agama
  • Kementerian Perhubungan
  • Kementerian Dalam Negeri
  • Kementerian Ketenagakerjaan
  • Kementerian PANRB
  • Kementerian Kesehatan
  • Kementerian PUPR
  • TNI, Polri, Jasa Marga, ASDP, KAI, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Pelni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.