Sukses

Jerawat di Telinga Dekat Anting, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di telinga dekat anting dapat sangat mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah mengalami jerawat di telinga dekat anting? Masalah kulit satu ini bisa dialami oleh siapa saja. Bahkan, seringnya banyak yang tak menyadari gejala awalnya, tahu-tahu muncul rasa tidak nyaman hingga disertai nyeri akibat benjolan seperti jerawat di telinga dekat anting.

Walau jerawat di telinga dekat anting ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi kalau dipencet-pencet justru hal berisiko memperparah kondisinya. Oleh karena itu, supaya masalah jerawat di telinga dekat anting ini tidak semakin parah, ketahui penyebab jerawat di telinga dekat anting hingga cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Jerawat di Telinga Dekat Anting

Penggunaan Earphone atau Headset yang Jarang Dibersihkan

Jika Anda sering menggunakan earphone atau headset, tetapi jarang membersihkan area kepalanya, maka dapat menjadi jalur masuk bakteri ke telinga dan menyumbat pori-pori wajah yang sudah lebih dulu terdapat penumpukan kotoran. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan tumbuhnya jerawat di area tersebut, termasuk jerawat di telinga dekat anting.

Selain itu, penggunaan earphone atau headset dalam jangka waktu yang lama dan dengan volume suara yang terlalu keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Suara yang langsung masuk ke telinga dapat merusak sel-sel saraf pendengaran, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya pendengaran atau menurunnya kemampuan mendengar.

Jika volume suara melebihi 90 desibel, penggunaan earphone atau headset dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau bahkan tuli. Risiko ini meningkat jika pengguna mendengarkan suara musik dengan volume lebih dari 100 desibel dalam jangka waktu yang lama. Suara yang terlalu keras dapat merusak sel-sel saraf pendengaran, yang dapat mengakibatkan kesulitan mendengarkan suara atau bahkan ketidakmampuan telinga untuk menghantarkan rangsang suara menuju otak.

Penggunaan earphone atau headset dalam waktu yang lama juga meningkatkan risiko infeksi telinga. Kotoran atau bakteri yang menempel pada earphone atau headset dapat berpindah ke telinga dan menyebabkan infeksi. Tak sampai di situ, penggunaan earphone atau headset yang kurang bersih juga dapat berkontribusi pada risiko gangguan kesehatan lainnya, seperti infeksi telinga dan gangguan pendengaran.

Penggunaan Anting atau Tindik Telinga yang Kotor

Anting atau tindik telinga yang kotor dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri dan kuman. Jika tidak rutin dibersihkan, bakteri dan kuman di permukaan anting atau tindik telinga dapat berpindah ke area daun atau liang telinga sehingga memicu tumbuhnya jerawat di telinga dekat anting.

Di samping itu, kotoran atau bakteri yang menumpuk pada anting atau tindik telinga dapat menyebabkan infeksi pada area tersebut. Infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan keluarnya cairan atau nanah dari lubang tindik. Bahan-bahan dalam anting atau tindik telinga, seperti nikel, dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan kulit telinga kemerahan, gatal-gatal, atau bahkan pembengkakan.

Bukan itu saja, tindik telinga yang tidak dilakukan dengan steril atau menggunakan bahan perhiasan yang tidak cocok dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut berlebih (keloid) di area tindik. Keloid ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi penampilan.

Lebih lanjut, alat tindik yang tidak steril dapat terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi virus seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Jika digunakan oleh orang lain, alat tindik bekas tersebut dapat menjadi perantara penularan virus yang berbahaya. Lubang tindik telinga yang tidak terawat dengan baik juga dapat menyebabkan bau tidak sedap, terutama jika terjadi infeksi atau penumpukan kotoran.

Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti pada masa puber atau menjelang menstruasi, juga dapat memicu munculnya jerawat di telinga dekat anting. Secara umum ketidakseimbangan hormon adalah kondisi di mana kadar hormon dalam tubuh tidak berada dalam keseimbangan yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan yang kurang sehat, serta perubahan hormonal alami yang terjadi sepanjang hidup seseorang.

Ketidakseimbangan hormon dapat menimbulkan berbagai gejala dan dampak negatif pada kesehatan, seperti peningkatan estrogen dan penurunan testosteron pada pria dapat menyebabkan pembesaran payudara (ginekomastia). Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras, yang dapat menyebabkan jerawat.

Di samping itu, mudah merasa lelah dan mengantuk adalah gejala umum dari ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon pada wanita dapat menyebabkan gejala seperti periode yang tidak teratur, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan), jerawat, dan rambut rontok. Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita dan masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal pada pria.

Untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon, penting untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi gula dan karbohidrat olahan yang berlebihan. Jika Anda mengalami gejala ketidakseimbangan hormon yang mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Kebiasaan Menyentuh Telinga yang Tidak Disadari

Kebiasaan menyentuh telinga yang tidak disadari juga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga dekat anting. Tangan manusia mengumpulkan kotoran dan bakteri sepanjang hari. Ketika Anda menyentuh telinga tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kotoran dan bakteri tersebut dapat berpindah ke dalam atau liang telinga. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.

Selain itu, sering menyentuh telinga juga dapat merusak lapisan pelindung pada liang telinga. Hal ini dapat membuat telinga lebih rentan terhadap infeksi, terutama jika kotoran atau bakteri masuk ke dalam telinga. Ketika Anda menyentuh telinga dengan benda-benda tajam atau keras, seperti pensil atau kunci, Anda dapat menyebabkan cedera pada telinga, seperti goresan atau luka.

Di samping itu juga, menyentuh telinga secara berlebihan atau dengan benda-benda yang tidak tepat dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam liang telinga. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan telinga yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan pendengaran. Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah risiko yang terkait dengan menyentuh telinga secara berlebihan, sebaiknya hindari kebiasaan ini dan jaga kebersihan tangan.

Kotoran dan Bakteri dari Rambut

Rambut yang tidak dijaga kebersihannya dapat membawa bakteri menempel di telinga. Hal itu dapat menyebabkan jerawat di daerah tersebut. Lebih lanjut, kotoran dan bakteri dari rambut dapat menyebabkan jerawat di telinga dekat anting, karena adanya reaksi peradangan yang dipicu oleh penggunaan produk kosmetik atau produk perawatan rambut yang mengenai telinga.

Infeksi bakteri di telinga yang biasanya terjadi akibat luka atau kebiasaan sering menyentuh atau menggaruk telinga dengan jari yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga dekat anting. Infeksi telinga dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, dan bahkan gangguan pendengaran. Selain itu, jerawat di telinga dekat anting dapat terasa sakit dan dapat meninggalkan bekas jika tidak diobati dengan baik.

Tak sampai di situ, kotoran dan bakteri yang bersentuhan dengan kulit di sekitar telinga dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit dapat menjadi kemerahan, gatal, dan terasa tidak nyaman. Untuk mengatasi jerawat di telinga, dokter dapat memberikan beberapa pilihan obat seperti salep retinoid dan benzoyl peroxide. Hindari memencet jerawat di telinga karena dapat memperburuk kondisi.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Telinga Dekat Anting

Membersihkan Anting dan Tindik Telinga

Pastikan untuk membersihkan anting dan tindik telinga secara teratur. Kotoran dan bakteri yang menumpuk di anting atau tindik telinga dapat menjadi penyebab jerawat di telinga dekat anting. Untuk membersihkan anting dan tindik telinga dengan benar, bersihkan tindik secara rutin.

Gunakan sabun antibakteri untuk mencuci tangan, lalu cuci daun telinga Anda dengan air hangat dan sabun satu kali sehari. Ini akan menjaga area tersebut tetap bersih dan mencegahnya terinfeksi. Anda juga bisa mencegah timbulnya keropeng dengan membersihkan area tersebut menggunakan alkohol gosok dua kali sehari.

Periksa bagian belakang daun telinga untuk memastikan tidak ada tumpukan sel kulit mati yang menghalangi tindik menyembuhkan diri. Jika tindik terinfeksi, oleskan salep antibiotik seperti gentamicin, neosporin, atau bacitracin tipis-tipis pada bagian yang terinfeksi dan biarkan hingga kering. Lanjutkan perawatan hingga infeksi tindik benar-benar sembuh.

Pastikan untuk tidak melepas anting-anting karena dapat membuat lubang menutup dan menghalangi infeksi. Jika tindik di bagian tulang rawan telinga terinfeksi, segera hubungi dokter spesialis THT terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Membersihkan Earphone atau Headphone

Jika Anda sering menggunakan earphone atau headphone, pastikan untuk membersihkannya secara teratur. Bakteri dari earphone atau headphone yang kotor dapat masuk ke telinga dan menyebabkan jerawat di telinga dekat anting. Lakukan pembersihan secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kualitas suara dari earphone atau headphone Anda. 

Gunakan kain lembut yang sedikit lembab dengan cairan pembersih ringan untuk membersihkan bagian luar earphone atau headphone. Pastikan untuk tidak menggunakan cairan yang terlalu basah agar tidak merusak komponen elektronik di dalamnya.

Jika earphone Anda dilengkapi dengan earbud atau eartip yang dapat dilepas, lepaskan bagian tersebut dan bersihkan dengan air hangat dan sabun. Pastikan untuk mengeringkannya secara menyeluruh sebelum dipasang kembali.

Bagian dalam earphone atau driver unit dapat dibersihkan dengan hati-hati menggunakan sikat gigi yang kering. Pastikan untuk tidak menggunakan cairan pembersih yang dapat merusak komponen di dalamnya. Pastikan untuk tidak menggunakan terlalu banyak cairan pembersih atau air yang dapat merusak komponen elektronik di dalam earphone atau headphone.

Pastikan untuk tidak merendam earphone atau headphone dalam air atau menggunakan cairan pembersih yang terlalu keras, karena hal ini dapat merusak komponen di dalamnya. Dengan membersihkan earphone atau headphone secara rutin, Anda dapat menjaga kebersihan dan kualitas suara dari perangkat tersebut.

Hindari Menyentuh Telinga dengan Tangan Kotor

Kebiasaan menyentuh telinga tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dapat memindahkan kotoran dan bakteri ke telinga, menyebabkan jerawat di telinga dekat anting. Hindari kebiasaan menyentuh wajah dan telinga dengan tangan yang belum dicuci. Tangan merupakan media yang mudah terkontaminasi oleh kuman dan bakteri, sehingga menyentuh telinga dengan tangan yang kotor dapat memindahkan kuman ke telinga.

Jika perlu menyentuh atau membersihkan telinga, gunakan tisu atau saputangan bersih sebagai penghalang antara tangan dan telinga. Ini dapat membantu mengurangi risiko transfer kuman dari tangan ke telinga. Mengorek telinga dengan jari atau benda lain dapat memperkenalkan kuman dan bakteri ke dalam telinga. Hindari kebiasaan ini dan biarkan telinga membersihkan dirinya sendiri secara alami.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama sebelum menyentuh atau membersihkan telinga. Pastikan untuk membersihkan seluruh permukaan tangan, termasuk bagian bawah kuku dan sela-sela jari. Jika tidak ada akses ke air dan sabun, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol dengan kandungan minimal 60% alkohol. Gosokkan hand sanitizer ke seluruh permukaan tangan hingga kering.

Pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, termasuk meja kerja, peralatan elektronik, dan benda-benda yang sering disentuh. Bersihkan permukaan tersebut secara rutin dengan disinfektan untuk mengurangi risiko penyebaran kuman. Dengan menjaga kebersihan tangan dan menghindari kebiasaan menyentuh telinga dengan tangan yang kotor, Anda dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan bakteri ke telinga.

Kompres Hangat

Menggunakan kompres hangat dapat membantu membuka pori-pori dan memungkinkan jerawat di telinga dekat anting mengering dengan sendirinya. Pastikan suhunya tidak terlalu panas untuk menghindari luka bakar di telinga. 

Manfaat kompres hangat pada jerawat adalah membantu membuka pori-pori kulit sehingga memudahkan pengeluaran sisa noda dan bakteri yang terdapat pada telinga. Hal ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.

Selain itu, kompres hangat juga dapat membantu meredakan nyeri otot atau sendi yang telah berlangsung lama atau kronis. Suhu hangat dapat memperlebar pembuluh darah, sehingga aliran darah dan suplai oksigen dapat lebih mudah mencapai daerah yang sakit, membuat otot relaks, dan mengurangi nyeri.

Namun, penting untuk menggunakan suhu air hangat yang tepat dan tidak terlalu panas agar tidak merusak kulit atau memperparah kondisi jerawat. Jika jerawat terasa sangat mengganggu atau tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.