Sukses

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Hari Penyakit Tropik Terabaikan Sedunia dan Jelang Debat Paslon Kelima

NTD atau penyakit tropik terabaikan ini adalah lebih dari 20 jenis penyakit menular, yang utamanya ditemukan di daerah tropis, dan biasanya berhubungan dengan kemiskinan, lingkungan kotor dan masalah sosial ekonomi yang buruk.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 30 Januari, merupakan "World Neglected Tropical Diseases (NTD) Day", atau "Hari Penyakit Tropik Terabaikan sedunia".

Adapun yang dimaksud NTD atau penyakit tropik terabaikan ini adalah lebih dari 20 jenis penyakit menular, yang utamanya ditemukan di daerah tropis, dan biasanya berhubungan dengan kemiskinan, lingkungan kotor dan masalah sosial ekonomi yang buruk.

Penyakit-penyakit ini ada yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, toksin dan parasit. Tegasnya, ini adalah sekelompok penyakit menular yang tidak banyak dapat perhatian (tidak seperti pandemi COVID-19 atau Tuberkulosis yang banyak dibicarakan para PasLon kita), tetapi yang menyedihkan sebagian NTD masih ada di negara kita. Dengan kata lain, kita masih punya sejumlah penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan dan sosial ekonomi yang buruk, dan masih juga terabaikan.

Di dunia, ada lebih dari 1 miliar orang yang terkena NTD dan lebih dari 1,6 miliar orang perlu intervensi terhadap NTD. Sebagian besar kasus memang terjadi di Afrika, tetapi sedihnya ternyata banyak juga kasus NTD di negara kita.

Meski kita tidak punya angka pasti untuk Indonesia, yang jelas di negara kita masih ada pasien kusta misalnya, Juga masih ada kematian akibat rabies, serta masih banyak kasus kecacingan pada anak-anak di pedesaan, semua itu adalah penyakit tropik terabaikan.

Jenis lain penyakit NTD adalah kaki gajah (filariasis) yang masih ada di negara kita, sementara Laos sudah mengeliminasinya dan tentu juga banyak negara Asia Tenggara lain. Kita juga ada kasus penyakit "schistosomiasis", dimana hanya ada sedikit sekali saja negara di dunia yang masih ada kasusnya dan belum juga berhasil membasminya.

Jenis NTD lain yang masih ada di negara kita antara lain adalah frambusia (Yaws), skabies dan lainnya yang masih banyak ditemui di pedesaan berbagai daerah kita. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paslon Diharapkan Mengenal NTD dan Buat Program Eliminasi

Pemerintah perlu meningkatkan upaya memberantas penyakit menular terabaikan ini. Agak ironis kita dengar tentang Indonesia Emas 2045 tetapi penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan masih bersama kita.

Dan karena WHO memang menyebutkan kelompok penyakit ini sebagai "neglected", terabaikan, maka kita harapkan para PasLon yang akan melakukan debat 5 hari lagi (yang salah satu topiknya adalah kesehatan) jangan sampai ikut juga mengabaikan penyakit-penyakit ini.

Kita harapkan para calon pemimpin bangsa mengenal NTD, tidak mengabaikannya, dan membuat program eliminasinya. Supaya jangan sampai di Indonesia Emas kelak masih saja ada penyakit-penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan.

Mudah-mudahan kesehatan menjadi topik penting pada debat 4 Februari 2024mendatang ini, dan jangan hanya bicara penyakit "terkenal" saja, cakup juga penyakit "terabaikan"!

 

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.