Sukses

Awas, Berlebihan Konsumsi 4 Minuman Ini Bisa Picu Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi saat kepadatan tulang mulai berkurang. Kondisi ini menyebabkan tulang mudah keropos dan patah. Hindari makanan dan minuman berikut untuk mengurangi risiko tersebut.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Seruan untuk menjaga kesehatan tulang digaungkan oleh banyak ahli. Beberapa makanan perlu dihindari untuk mencegah osteoporosis di masa mendatang.

Osteoporosis merupakan kondisi saat kepadatan tulang mulai berkurang. Kondisi ini menyebabkan tulang mudah keropos dan patah.

Terdapat beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang. Makanan tersebut mengandung nutrisi seperti kalsium, vitamin D, C, K, protein, magnesium, dan zinc. Contohnya seperti susu, yogurt, keju, tahu, sarden, dan sayuran berdaun hijau.

Sama pentingnya, beberapa minuman juga perlu dihindari untuk mencegah osteoporosis di masa mendatang. Berikut minuman ini diketahui dapat memberikan pengaruh buruk untuk kesehatan tulang, dilansir dari Eat This No That pada Rabu, 20 Desember 2023.

1. Alkohol

Tulang memerlukan nutrisi penting tertentu untuk mempertahankan kekuatannya, seperti kalsium dan vitamin D. Alkohol meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan melalui urin, sekaligus mengganggu produksi vitamin D.

Menurut ahli nutrisi, Samantha Cassetty, RD, bila seseorang kehilangan vitamin D, tulang akan menjadi lebih rapuh.

“Apalagi konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan hormon yang bisa berdampak pada kesehatan tulang,” jelas Cassetty

Minum alkohol juga dapat menguras cadangan kalsium seseorang. Hal ini terjadi karena alkohol dapat meningkatkan kadar PTH (hormon paratiroid). PTH adalah suatu regulator penting dari kalsium tubuh dan tingkat phosophoros.

Bila seseorang minum alkohol dalam jumlah banyak, tingkat PTH mereka dapat tetap tinggi. Hal ini menyebabkan tekanan pada cadangan kalsium tubuh.

Sedangkan tulang merupakan cadangan kalsium utama. Sehingga, dengan minum alkohol dapat menyebabkan seseorang kehilangan kalsium dari tulang.

 Cassetty menjelaskan, minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Hormon tersebut dapat mengurangi pembentukan dan juga merusak tulang.

Pada pria, minum alkohol secara berlebihan mengurangi testosteron. Sebab, testosteron diperlukan agar osteoblas dapat bekerja, berarti lebih sedikit tulang yang terbentuk. Pada wanita, minum alkohol secara berlebihan dapat mengganggu siklus menstruasi mereka.

“Misalnya, wanita mengalami menstruasi tidak teratur dan kadar estrogen lebih rendah, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko osteoporosis,” lanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Minuman Elektrolit

Minuman elektrolit mengandung natrium di dalamnya. Natrium sering kali berperan penting dalam mengganti cairan yang hilang. Oleh karena itu, minuman ini kerap dikonsumsi oleh orang setelah olahraga.

Namun menurut ahli nutrisi, Catherine Gervacio, RD, natrium membuat jumlah kalsium yang keluar melalui urin lebih tinggi.

“Ketika kadar kalsium berkurang, maka kepadatan mineral tulang turut rendah,” jelas Gervacio.

Gervacio menyarankan agar minum air putih saja setelah olahraga. Air mineral lebih baik untuk mengatasi dehidrasi.

3 dari 4 halaman

3. Minuman Soda

Kegemaran mengonsumsi minuman soda saat beraktivitas sehari-hari bisa berdampak buruk terhadap tulang.

Banyak dari minuman bersoda mengandung fosfor yang meningkatkan ekskresi kalsium dari urine. Selain itu, kafein dalam minuman bersoda dapat mengganggu penyerapan kalsium.

“Kafein dalam soda dapat mengganggu penyerapan kalsium dan menyebabkan pengeroposan tulang,” ungkap ahli nutrisi, Michelle Rauch, RDN.

Para ahli menyebutkan orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman soda justru jarang minum susu mengandung kalsium. Hal ini menyebabkan risiko osteoporosis dan patah tulang meningkat.

Menurut jurnal Nutrients 2020, risiko patah tulang lima kali lipat lebih tinggi pada orang yang rutin minum soda. Hal sebaliknya tidak terjadi bila menghindari minum soda.

Selain itu, minum soda juga dapat memicu peningkatan gula darah dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

 

4 dari 4 halaman

4. Jus dengan Gula Tambahan

Gula merupakan karbohidrat yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Secara alami, gula bisa ditemukan pada buah-buahan atau produk susu. Konsumsi gula alami ini umumnya tidak berbahaya karena buah-buahan dan produk susu juga mengandung nutrisi lain, seperti serat dan kalsium yang diperlukan oleh tubuh.

Sering ditemukan jus dengan campuran gula. Tanpa disadari, gula dapat berdampak buruk pada kesehatan tulang seseorang.

Mengonsumsi gula secara berlebihan meningkatkan risiko osteoporosis dalam berbagai cara. Pertama, ini meningkatkan jumlah kalsium dan magnesium yang keluar melalui urin.

Kedua, gula juga mengurangi jumlah kalsium yang dapat diserap tubuh dengan menurunkan kadar vitamin D.

Missouri Medicine pun mencatat, banyak minum manis dapat berdampak negatif pada kepadatan mineral tulang orang dewasa. Hal itu tentu saja memengaruhi osteoporosis dan pengeroposan tulang.

Cara mencegah osteoporosis adalah menerapkan pola makan yang sehat. Jauhi mengonsumsi gula secara berlebihan dan mulailah konsumsi asupan yang kaya serat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini