Sukses

Kondisi Terkini Pasien Cacar Monyet Nomor 2 Asal Jakarta, Kemenkes: Dirawat di RS, Muncul Lesi

Kemenkes mengatakan pasien cacar monyet atau monkeypox atau mpox tengah dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi baik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengatakan bahwa pasien cacar monyet atau monkeypox atau mpox kedua di Tanah Air tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.

Kabar baiknya, pasien berjenis kelamin pria berusia 26 tahun tersebut saat ini dalam kondisi baik meski tengah muncul lesi di kulitnya.

"Kondisi baik, sedang ditangani lesi-lesi yang muncul," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi kepada Health Liputan6.com, Selasa (17/10/2023).

Selain muncul lesi cacar, Nadia juga mengatakan bahwa pasien mengalami gejala lain seperti demam dan keropeng.

Seperti diketahui, gejala cacar monyet diawali demam yang bisa mencapai 38 derajat Celsius. Bila sudah muncul ruam cacar atau lesi, itu merupakan fase erupsi yang merupakan fase paling infeksius atau menular. 

Dibutukan waktu tiga minggu sampai ruam atau lesi itu hilang. Salah satu tanda cacar monyet sudah sembuh yakni dengan rontoknya ruam atau lesi yang kemudian menimbulkan bekas seperti bopeng.

Kemenkes pada Senin, 16 Oktober menyampaikan bahwa terdapat penambahan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet. Laporan diterima Kemenkes pada 14 Oktober 2023.

Dengan adanya laporan tersebut, maka sudah ada dua kasus cacar monyet di Indonesia. 

Kasus pertama cacar monyet di Indonesia terkonfirmasi berdasarkan hasil tes PCR yang positif pada 19 Agustus 2022. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apakah Ada Perjalanan dari Luar Negeri

Hingga kini belum diketahui dengan pasti riwayat perjalanan pasien kedua cacar monyet atau mpox. Pihak Kementerian Kesehatan tengah mencari tahu akan hal ini.

"Masih dipastikan apakah betul betul ada atau tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri," kata Nadia lagi dalam pesan teks.

Pada pasien pertama kasus cacar monyet di Indonesia, pria tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Saat itu, pemerintah tidak menyebutkan dari negara mana tapi yang pasti termasuk dalam salah satu negara yang ada kasus cacar monyet.

 

3 dari 5 halaman

DKI Tingkatkan Kewaspadaan

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan para tenaga kesehatan agar terus mampu meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini pada pasien yang diduga alami cacar monyet atau mpox.  

"Jadi kepentingan kita bersama agar kita selalu dapat melakukan penemuan kasus, deteksi dini dan kewaspadaan yang terus-menerus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam siniar 'Sosialisasi Kewaspadaan Monkeypox' di Jakarta, Senin.

Dia juga berharap tenaga kesehatan, termasuk dokter untuk memiliki pengetahuan akan suatu penyakit, termasuk yang baru masuk di Indonesia seperti cacar monyet. 

"Para dokter yang pertama kali menemukan pasien tentunya harus memiliki pengetahuan agar senantiasa waspada dengan penyakit yang masih banyak ditemukan dan juga mengantisipasi penyakit baru," lanjut Dwi mengutip Antara.

4 dari 5 halaman

Tentang Cacar Monyet atau Mpox

Virus cacar monyet sudah diketahui sejak 1958 dan menginfeksi manusia pertama kali pada 1970 di Kongo. Kemudian menyebar di beberapa wilayah Afrika terutama Afrika Barat dan Tengah.

Penyakit ini sempat menjadi wabah di Amerika Serikat pada 2003 dan Nigeria di 2017.

Namun, sejak awal 2022, terdapat peningkatan drastis kasus cacar monyet di dunia yang dilaporkan dari lebih dari 100 negara.

Mengingat ada stigmatisasi pada penyakit ini, WHO kemudian mengganti penyebutan istilah monkeypox menjadi mpox pada November 2020.

Penyakit cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus monkeypox. Virus ini merupakan anggota genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Cacar monyet merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Namun, bisa juga menular antar manusia. Penularan pada manusia terjadi karena kontak fisik yang dekat.

"Jika seseorang dengan cacar monyet memiliki luka di kulitnya dan kulitnya bergesekan dengan kulit orang lain, itu bisa menularkan penyakitnya. Semakin dekat kontak dan semakin lama durasi kontak, semakin besar kemungkinan penularan terjadi," kata pakar dari Johns Hopkins Center for Health Security in Baltimore, Amesh A Adalja.

5 dari 5 halaman

Penularan Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus dari anggota genus Orthopoxvirus yang merupakan keluarga Poxviridae.

Cacar monyet merupakan penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Namun, bisa juga menular antar manusia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini