Sukses

Peringati Bulan Kesadaran Kanker Prostat 2023, RSCM Ajak Masyarakat Lakukan Deteksi Dini

Kanker prostat menempati urutan kelima penyakit kanker tersering yang dialami pria menurut data Globocan 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam mengisi momen bulan kesadaran kanker prostat 2023, Ketua KSM Urologi RSCM FKUI, Irfan Wahyudi memberi penjelasan soal kanker prostat.

Kanker prostat adalah tumbuhnya tumor ganas pada kelenjar prostat yang berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi. Mengingat prostat hanya dimiliki oleh pria, maka kankernya pun hanya terjadi pada pria.

Kanker prostat menempati urutan kelima penyakit kanker tersering yang dialami pria menurut data Globocan 2020. Angka kejadiannya sebesar 11.6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4.5 per 100.000 pria. 

Deteksi dini kanker prostat, ketika masih terbatas pada prostat, memberikan prognosis yang lebih baik bagi pasien. Sayangnya, di Indonesia, deteksi dini kanker prostat belum mencapai tingkat optimal.

Banyak pasien datang ke dokter dalam stadium lanjut, terutama karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan pentingnya pemeriksaan dini.

Ini menjadi masalah serius, terutama di antara mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarga.

“Ini disayangkan karena jika kanker prostat dapat dideteksi pada tahap awal, peluang kesembuhannya akan lebih tinggi,” kata Irfan dalam acara relaunch Prostate Centre and Men’s Health and Couple’s Well-being Center RSCM di Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).

Irfan menambahkan, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini, ternyata memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat belum sepenuhnya terungkap. Proses perkembangan kanker prostat dimulai ketika sel-sel dalam kelenjar prostat mengalami perubahan pada DNA.

DNA ini berfungsi sebagai panduan yang memberikan instruksi kepada sel tentang apa yang harus dilakukan. Perubahan ini mengakibatkan sel-sel tersebut mulai tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel normal.

Sel-sel abnormal bisa terus hidup, sementara sel-sel normal lainnya mati. Akumulasi sel-sel abnormal akhirnya membentuk tumor yang dapat terus tumbuh dan menyerang jaringan di sekitarnya.

Pada tahap tertentu, beberapa sel abnormal dapat menyebar ke bagian tubuh lain dalam proses yang disebut metastasis.

3 dari 4 halaman

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat bisa saja tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Pada tahap yang lebih lanjut, kanker prostat dapat menyebabkan tanda dan gejala berikut:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Darah di air mani
  • Sakit tulang
  • Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya
  • Urine bercampur darah
  • Kekuatan pancaran urine menurun
  • Disfungsi ereksi.

“Lakukan deteksi dini apabila mencurigai adanya gejala tertentu, seperti kesulitan buang air kecil, adanya darah dalam urine, kekuatan menurun dalam pancaran urine, serta adanya disfungsi ereksi.”

“Kami sangat mengharapkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap kanker prostat dan gangguan fungsi seksual pada pria dan pasangannya,” ujar Irfan.

4 dari 4 halaman

Penanganan Kanker Prostat

Bagi pasien kanker prostat yang masih terlokalisasi dan memiliki risiko sangat rendah untuk metastasis, dokter akan memilih untuk mengadopsi pendekatan "menunggu dan mengawasi" atau yang disebut juga "watchful waiting."

Namun, keputusan ini harus dibahas dan dipertimbangkan secara cermat oleh dokter yang merawat bersama dengan pasien.

Jika kanker prostat mengalami perkembangan atau memerlukan pengobatan aktif, ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dipertimbangkan, tiga di antaranya adalah:

Pembedahan

Pembedahan bertujuan untuk menghilangkan kanker prostat yang terlokalisasi. Pembedahan ini bisa berupa prostatectomy (pengangkatan seluruh kelenjar prostat) atau terapi bedah lainnya.

Radiasi

Terapi radiasi, baik eksternal maupun internal (brakiterapi), digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker prostat. Ini adalah pilihan pengobatan yang umum bagi banyak pasien dengan kanker prostat.

Terapi Hormon

Penggunaan hormon seperti hormon luteinizing (LH) atau hormon pelepas hormon gonadotropin (GnRH) dapat menghentikan produksi hormon testosteron yang merangsang pertumbuhan sel kanker prostat.

Terapi ini sering digunakan pada kanker prostat yang telah menyebar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.