Sukses

3 Tips dari Psikolog Kala Meyakinkan Anak yang Takut Disuntik

Tugas orangtua untuk memberikan terbaik pada anak, termasuk mengupayakan vaksinasi. Salah satunya dengan disuntik. Namun, kala anak sudah bisa menolak, orangtua harus apa?

Liputan6.com, Jakarta - Memberikan hal yang baik untuk anak adalah kewajiban bagi semua orangtua. Termasuk mengajak anak untuk suntik vaksin atau memberikan suplemen demi menunjang kesehatannya.

Namun, terkadang, anak-anak usia 3-5 tahun yang dimana sudah aktif berbicara sudah berani mengeluarkan pendapatnya untuk berkata "Tidak mau" atas apa yang orangtuanya kehendaki.

Sebagai orangtua, bagaimana cara bijak untuk meyakinkan si anak tanpa memarahinya?

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi memberikan beberapa tips meyakinkan anak dengan cara yang bijak agar mau disuntik imunisasi maupun makan suplemen atau obat.

Pertama, pastikan terlebih dahulu kita sebagai orangtua mengetahui manfaatnya. Misalnya mau disunti vaksinasi influenza. Beri tahu manfaat mencegah sakit atau agar tidak terlalu parah saaat terkena virus influenza.

Jadi, orangtau perlu mengetahui manfaat dari hal yang akan dilakukan. Apakah sesuatu yang akan dilakukan baik untuk si anak? Apakah itu semua harus dilakukan?

"Jika kita sebagai orangtua tidak yakin, itu akan terbaca oleh gestur atau gerak tubuh dan juga mimik wajah. Jadi, harus kita (orangtua) dulu yang yakin bahwa vaksin, obat, suplemen itu sangat penting bagi si anak," kata wanita yang karib disapa Nina usai menjadi narasumber di acara 'Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju' yang dilaksanakan pada Kamis 31/08/23 di Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Boleh Memaksa dan Berbohong

Kedua, sebagai orangtua tidak boleh memaksakan kepada anak tetapi lebih ke mengomunikasikannya. Cara mengomunikasikannya bahkan bisa dengan sesuatu yang sederhana. 

Bisa dengan menggunakan kalimat-kalimat yang baik, dengan intonasi suara yang lembut sehingga mudah diterima oleh anak-anak. Seperti misalnya saat memberikan obat untuk anak, "Wah padahal kalau kamu minum obat ini kamu akan lebih sehat, loh".

Sampaikan juga ke anak apa tujuan orangtua, misalnya ketika mengajak anak ke dokter, komunikasikan kepada si Kecil bahwa nanti akan dibawa ke dokter dan disuntik vaksin. Nina meminta orangtua tidak berbohong kepada anak dan sampaikan manfaat atau sisi positif yang akan didapat oleh si anak. 

"Jadi kita menyampaikan apa manfaat yang bisa didapatkan ketika dia mendapatkan vaksin tersebut atau suplemen anemia yang harus dikonsumsi. Jangan dimarahin, jangan dipaksa dan jangan dibohongin tapi sampaikan sisi positifnya," ucap Nina

 

 

3 dari 4 halaman

Berikan Pujian Untuk Anak

Ketiga, bila anak sudah mau melakukannya, beri pujian. Memberikan pujian dapat menyenangkan hati si Kecil. Hal ini dapat membuat anak merasa dihargai dan membuat si anak mengerti dengan hal-hal yang sebenarnya penting untuk dilakukan bagi kesehatannya. 

Pujian yang diberikan bisa seperti "Kamu hebat, kamu sudah melakukannya. Dengan begitu tubuhmu akan semakin kuat" 

Selain memberikan pujian, orangtua juga bisa memberikan si anak hadiah atau reward jika itu memang diperlukan. Namun, penting untuk tetap berada dalam batasan dan jangan berlebihan.  

4 dari 4 halaman

Alihkan Perhatian Anak

Beberapa cara di atas dapat dilakukan untuk para orangtua jika sedang berada di situasi-situasi yang serupa. Jika si kecil sedang dibawa ke dokter untuk suntik vaksin. Selama menunggu giliran suntik, moms juga bisa memberikan makanan kesukaan anak untuk mengalihkan perhatiannya. 

Apabila berbagai cara psikologis di atas sudah dilakukan, tetapi rasa takut si anak benar-benar tidak bisa dikendalikan, moms bisa minta saran dan bantuan dokter untuk menenangkannya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini