Sukses

Pasien Kanker Tak Perlu Takut Makan Gula, Ini Penjelasannya

Apakah cara mencegah kanker cukup dengan tidak mengonsumsi gula?

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, masih banyak orang yang berpikir bahwa pasien kanker tidak boleh mengonsumsi gula sekali.

Namun, ahli diet yang berfokus pada pemenuhan gizi pasien kanker, Stacy Shahwan, mengatakan, tidak mengonsumsi gula bukan berarti dapat menghilangkan sel kanker yang ada.

Artinya, cara makan terbaik jika Anda mengidap kanker atau sedang mencoba menurunkan risiko terkena kanker adalah dengan mengatur pola makan yang sehat, bukan berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung gula. 

Hal senada pun diungkap peneliti diabetes di UT Southwestern Medical Center di Dallas, Philipp Scherer,"Setiap sel membutuhkan glukosa, otak kita membutuhkan glukosa.".

Meski begitu, kata Phillip, gula memang harus dikurangi karena memungkinkan membuka penyakit komplikasi lainnya, seperti diabetes. 

Konsumsi Gula Berlebihan Picu Terjadinya Kanker

Menurut Shawhan yang berpraktik di Pusat Kanker Universitas Cincinnation, Ohio, Amerika Serikat, mengonsumsi gula berlebih telah terbukti memicu peradangan kronis pada beberapa orang, yang dapat merusak sel-sel hingga terjadinya kanker.

Dengan kata lain, gula tidak memicu kanker, tapi peradangan kronis akibat konsumsi gula berlebih bisa memicu kanker

Konsumsi gula tambahan secara berlebih juga terbukti menurunkan kekebalan tubuh pada pasien kanker, sehingga sel kanker lebih mudah menyebar. Lalu mengonsumsi gula berlebih dapat mengubah metabolisme sehingga dapat menyebabkan obesitas dan diabetes.

"Pada titik ini, bukan asupan gula yang mendorong pertumbuhan kanker, tapi kanker itu sendiri," katanya dikutip dari Channel News Asia pada Minggu 3 September 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Seberapa Penting Gula bagi Tubuh?

Menurut Scherer, sebagian besar makhluk hidup membutuhkan gula.

Para ahli pun sepakat dengan tidak menghindari gula yang terdapat di makanan alami, seperti buah-buahan.

Ahli diet onkologi di UCSF Helen Diller Family Comprehensive Cancer Centre, Natalie Ledesma, menjelaskan, mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan bisa menyebabkan kondisi tubuh yang buruk.

Termasuk tingkat kematian yang tinggi pada pasien kanker tertentu, seperti kanker payudara, usus besar, dan kanker prostat. 

"Pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol cenderung menderita kanker payudara yang lebih agresif. Sedangkan pasien obesitas lebih mungkin meninggal akibat kanker usus besar, payudara, dan rahim," kata ahli onkologi integratif di University Hospitals Connor Whole Health di Cleveland, Dr Santosh Rao. 

3 dari 3 halaman

Bagi yang Sudah Kena atau Ingin Cegah Kanker, Atur Pola Makan

Menurut beberapa penelitian, risiko kanker dapat dikurangi dengan mengatur pola makan.

Seperti yang disarankan yaitu melakukan diet Miditerania dengan mengonsumsi buah dan sayuaran utuh.

Diet Miditerania juga dianggap mencegah lonjakan glukosa yang seiring waktu dapat merusak metabolisme dan resiko kanker.

Shawhan menganjurkan pasien kanker untuk mengonsumsi sedikit gula.

Namun, harus sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu enam sendok teh per hari.

Berbeda dengan Shawn, Ledesma justru menyarankan pasien kanker untuk tidak mengonsumsi gula.

Menurutnya lebih baik menyantap makanan alami yang jelas manis ketimbang menambahkan gula kedalam makanan atau minuman.

"Kayu manis atau jahe menawarkan rasa manis tanpa tambahan kalori atau gula," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.