Sukses

Wajib Tahu 6 Kesalahan Pemula Saat Latihan Beban Menurut Ade Rai

Ade Rai beberkan apa saja kesalahan pemula saat latihan beban

Liputan6.com, Jakarta - Latihan beban perlu dilakukan dengan teknik, pemahaman, dan keamanan yang baik. Jika tidak, risiko kecelakaan serta cedera sangat mungkin terjadi.

Sayangnya, masih ada berbagai kesalahan yang dilakukan para pemula dalam memulai latihan beban. Menurut binaragawan Ade Rai, berikut enam kesalahan latihan beban yang kerap dilakukan pemula adalah:

Anggapan Harus Lelah

Hal pertama yang menjadi perhatian Ade Rai adalah anggapan keliru bahwa latihan beban itu harus dilakukan hingga lelah.

"Latihan harus sampai lelah? Jawabannya tentu tidak. Not just train hard but also need to train smart. Jadi tidak semata-mata harus lelah tapi perlu efektif sehingga hasilnya baik," kata Ade Rai dalam video yang diunggah di kanal YouTube Dunia Ade Rai dikutip Health Liputan6.com pada Selasa 25 Juli 2023.

Anggapan Latihan Beban Harus Sakit

Anggapan keliru berikutnya adalah latihan harus sampai sakit. Seolah-olah rasa sakit merupakan sebuah indikator dari keberhasilan latihan.

"Jawabannya tentu tidak, karena kalau kita bicara sakit kadang-kadang ada gerakan tertentu yang kita tidak biasa lakukan lalu enggak sengaja kita lakukan. Itu tidak hanya bisa terjadi saat latihan, bahkan ketika tiba-tiba harus angkat barang tertentu atau aktivitas yang selama ini jarang kita lakukan, otomatis akan terjadi sakit tersebut," kata Ade Rai.

Oleh sebab itu, rasa sakit bukanlah indikator dari pembentukan otot (muscle building) dan setiap latihan tidak harus ada rasa sakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memaksakan Diri dan Latihan Beban dengan Keras

Ade Rai juga mengingatkan bahwa ada perbedaan antara memaksakan diri dengan latihan keras. Orang-orang kerap sulit membedakan kedua hal ini.

"Latihan keras dan cerdas itu artinya kita memiliki pemahaman dalam gerakannya, bukan soal berapa beban terberat yang kita angkat," ujarnya.

Tidak Punya Catatan

Untuk mengetahui perkembangan latihan, kata Ade, setiap orang yang melakukan latihan beban perlu memiliki catatan. Tidak memiliki catatan adalah sebuah kesalahan yang kerap dilakukan pemula.

"Catatan di sini bukan hanya dalam arti training log tapi teman-teman punya catatan pribadi sendiri setiap kali latihan, teman-teman kuatnya berapa, set-nya berapa, biasanya lama-lama, kan, hafal," ujarnya.

"Dengan kita tahu kuat angkatnya berapa, nah pada saat itulah kita bisa bilang mau angkat lebih berat lagi setelah dalam durasi waktu tertentu. Jika kita tidak punya catatan dan tidak hafal dengan kemampuan, maka kita tidak akan pernah tahu cara melacak perkembangan kita," Ade Rai menambahkan.

3 dari 4 halaman

Kesalahan Saat Latihan Beban, Terlalu Banyak Variasi

Kesalahan berikutnya yang kerap dilakukan adalah terlalu banyak mencoba variasi. Di era digital, banyak gerakan-gerakan angkat beban yang dibagikan di media sosial dan terlihat bagus.

Hal ini membuat pemula ingin coba-coba berbagai gerakan dan variasi. Tujuannya tak lain hanya untuk dibuat sebuah konten.

"Yang jadi tantangan adalah, justru ini menghambat pada pertumbuhan kita sendiri. Jadi, stick to basic, pilih gerakan yang paling memungkinkan kita untuk mengangkat beban berat dengan form gerakan yang paling tepat. Itu yang kita fokuskan dan dahulukan," katanya.

4 dari 4 halaman

Ego Lifting Juga Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pemula Saat Latihan Beban

Kekeliruan yang tak kalah banyak ditemukan di kalangan pemula adalah ego lifting. Ini bisa diartikan sebagai upaya mengangkat beban hanya karena gengsi semata.

Misalnya, ketika melihat orang lain mampu mengangkat beban berat, memaksakan diri untuk mengangkat beban yang sama karena tak mau kalah.

"Dalam angkat berat, beban (load) memang indikatornya untuk muscle building, tapi selalu dengan catatan gerakannya terkontrol," ujarnya.

Jika hanya ikut-ikutan tanpa ada teknik dan pemahaman yang baik, risiko cedera menjadi tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.