Sukses

Ingin Kembali Nge-Gym Setelah Cedera, Dokter: Bukan Hal yang Tidak Mungkin

Latihan fisik di gym banyak digandrungi oleh orang-orang yang ingin sehat sekaligus membentuk tubuh ideal dan berotot. Namun, bagaimana dengan orang yang telah mengalami cedera?

Liputan6.com, Jakarta - Pusat kebugaran atau gym adalah tempat di mana orang-orang dapat melakukan serangkaian latihan fisik dengan beban dan perlengkapan yang dirancang untuk melatih berbagai anggota tubuh.

Latihan fisik di gym banyak digandrungi oleh orang-orang yang ingin sehat sekaligus membentuk tubuh ideal dan berotot. Namun, bagi orang yang mengalami cedera, rutinitas di gym tidak dapat berjalan seperti semula.

“Tapi bukan berarti ini adalah hal yang tidak mungkin,” kata dokter spesialis kedokteran olahraga di Eka Hospital BSD Donny Kurniawan dalam keterangan pers, Jumat (14/7/2023).

Menurut Donny, ngegym setelah cedera bisa menjadi tantangan besar bagi beberapa orang, terutama bagi mereka yang merupakan seorang atlet profesional atau rekreasional. Dan, pekerja yang membutuhkan kerja fisik dalam menjalankan pekerjaannya.

Jenis orang-orang ini biasanya rentan untuk mengalami cedera yang dapat menghambat aktivitas mereka. Cedera yang tidak ditangani dengan baik dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan aktivitas fisik kembali di gym.

Tapi ada beberapa pasien yang tetap ingin mempertahankan kondisi bugarnya karena alasan tertentu seperti rutinitas, masalah kesehatan, hingga tuntutan pekerjaan seperti atlet.

Mereka biasanya akan tetap mencoba berolahraga terlepas dari kondisinya, tapi apakah program latihan yang dilakukan sudah tepat?

Terkadang, masalah yang timbul adalah terlalu tingginya intensitas (overload) atau terlalu rendahnya intensitas (underload) latihan fisik yang dilakukan. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan masalah baru di kemudian hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masalah Sebenarnya

Masih sedikit orang yang tahu, lanjut Donny, masalah terbesar justru dapat muncul ketika orang-orang itu menghindari aktivitas fisik secara total sehingga massa otot akhirnya semakin menurun.

“Kenapa? Karena hal tersebut justru dapat menyebabkan penurunan tingkat kebugaran mereka yang akhirnya dapat meningkatkan risiko untuk bisa cedera kembali.”

Seseorang yang mempunyai masalah kesehatan khususnya yang mengalami cedera pasti akan mengalami penurunan fungsi tubuhnya. Akan tetapi itu semua masih dapat dilatih di gym rumah sakit atau fasilitas “Medical Fitness” rumah sakit.

Seperti gym pada umumnya, medical fitness tetap dilengkapi dengan alat-alat gym komersial. Bedanya, ada program dan pengawasan latihan fisik yang dilakukan langsung dengan tenaga kesehatan berkompeten dan bukan pelatih kebugaran pada umumnya. Sehingga, olahraga pasien akan terlaksana dengan aman, optimal, dan “tailor-made” atau personal sesuai kebutuhan pasien.

3 dari 4 halaman

Bantu Pemulihan Pasca Cedera

Medical fitness di rumah sakit akan membantu dalam proses pemulihan pasca cedera, seperti:

  • Cedera lutut dan panggul
  • Cedera punggung
  • Cedera pergelangan kaki
  • Pasca operasi.

Berolahraga di gym saat dalam pemulihan cedera bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan peran dokter spesialis kedokteran olahraga selama masa latihan untuk memantau prosesnya.

4 dari 4 halaman

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Latihan Fisik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang sedang dalam pemulihan cedera ketika hendak kembali nge-gym. Hal-hal tersebut yakni:

Jangan Asal Mulai

Jangan mencoba memulai aktivitas fisik jika belum berkonsultasi dengan dokter dan pastikan diagnosis yang pasti. Pasalnya, terapi pemulihan yang tepat lahir dari diagnosis yang tepat.

Pada masa pemulihan pasca cedera, tubuh akan berada dalam kondisi yang rentan untuk mengalami cedera kembali. Dokter spesialis kedokteran olahraga dapat menentukan jenis latihan apa saja yang aman untuk dilakukan.

“jadi Anda tidak perlu khawatir dalam menjalankan program kebugaran tanpa harus takut memperburuk cedera atau mencegah cedera datang kembali.”

Mulai Perlahan dengan Intensitas Rendah

Latihan pada pemulihan pasca cedera mempunyai berbagai tahapan, adapun yang menjadi pertimbangan adalah tingkat keparahan cedera, kesembuhan jaringan, dan level kebugaran.

Terkadang untuk beberapa orang yang ingin kembali beraktivitas akan mendorong mereka untuk segera kembali berlatih dengan beban dan intensitas yang berlebih. Namun, sebaiknya hal tersebut dihindari karena setelah cedera, tubuh akan membutuhkan waktu untuk bisa menyesuaikan kembali dalam menjalankan aktivitas berat.

“Oleh karena itu jangan mulai terburu-buru,” imbau Donny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.