Sukses

Ganjal Lambung Pakai Balon Bantu Pasien Obesitas Turun Berat Badan, Anti Pantang-Pantang Makanan Selama Diet

Allurion Ballon atau memasukkan balon ke lambung bantu pasien obesitas diet dan menurunkan berat badan

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit metabolik seperti Diabetes Mellitus hingga tekanan darah tinggi mudah sekali menyerang pasien dengan obesitas.

Beruntungnya, orang obesitas mulai memiliki kesadaran untuk menurunkan berat badannya. Segala cara dicoba agar mereka meraih kembali berat badan yang ideal.

Di era moderen kayak sekarang, tidak terhitung berapa banyak metode yang efektif dalam membantu pasien obesitas memperoleh berat badan yang sesuai dengan perhitungan BMI.

Mulai dari sebatas diet hingga diet yang dibantu dengan terapi tertentu guna memudahkan pasien obesitas mendapatkan hasil yang optimal.

Memasukkan Balon ke Lambung Pasien Obesitas

Setelah viral operasi potong lambung atau bedah bariatrik, kini muncul sebuah metode dengan meletakkan balon ke area lambung.

Dijelaskan Clinical Manager Jakarta Slimming Center, dr Nathania S Sutisna SpGK, metode ini disebut dengan Allurion Ballon.

Dengan meletakkan balon kecil berisikan 550 ml cairan ke dalam lambung, kata Nathania, dapat membantu pasien obesitas mengurangi asupan makanan dengan mengisi ruang yang ada di perut.

"Pasien tetap bisa makan, bahkan makanan yang mereka sukai, tapi mereka dengan mudah mengontrolnya karena kalau kebanyakan pasien akan merasa begah," kata Nathania kepada Health Liputan6.com di Kawasan Kebayoran Baru belum lama ini.

Ketika mendampingi pasien yang melakukan metode Allurion Ballon, Nathania akan mereka untuk melakukan diet dengan gizi seimbang dan defisit kalori.

"Tinggi protein, karbohidrat sedang, dan lemaknya rendah," kata Nathania.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pola Gizi Seimbang untuk Pasien Obesitas yang Melakukan Program Allurion Ballon

Selama program, Nathania tidak menyarankan pasien melakukan jenis diet lainnya, sekali pun memiliki 'konsep' yang sama-sama defisit kalori dan gizi seimbang, seperti IF.

"IF kalau pasien enggak kuat, tubuhnya akan merasang asam lambut keluar. Kita kalau lapar saja, keluar asam lambung, kan? Jadi yang ditakutkan dari IF itu," ujarnya.

"Saya juga kasih meal plan ke masing-masing orang berbeda. Biasanya pagi, siang, dan malam. Boleh snack malam, tapi tentu saya atur. Tidak boleh yang goreng-gorengan," dia menambahkan.

Tinggi Protein Bantu Seseorang Menurunkan Berat Badan

Lebih lanjut dijelaskan Nathania, berdasarkan guidline terbaru, menerapkan pola makan tinggi protein bagus untuk pasien-pasien obesitas.

Tinggi protein juga membantu mereka dalam mempertahankan massa otot.

"Tapi ini tidak bisa rata. Saya akan melihat dari berat badan dia berapa, fungsi ginjalnya berapa, dan lain-lainnya. Saya tidak bisa matok rata semua sama, enggak," katanya.

 

 

3 dari 4 halaman

Pasien yang Melakukan Metode Ganjal Lambung Pakai Balon Bisa Tetap Makan Makanan Favorit

Nathania lalu mengingatkan bahwa diet bukan berarti tidak makan. Ketika orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan lalu menjalankan metode tertentu, bukan berarti juga dia bisa makan seenaknya.

Dalam menerapkan meal plan ke pasiennya, Nathania selalu menanyakan tentang kebiasaan makan mereka. Sekali pun misalkan pasiennya suka sekali nasi uduk atau lontong sayur.

"Akan saya ingatkan, boleh makan lontong sayur, tapi lontongnya sedikit saja dan jangan lupa telur atau ayam, dan sayurnya," katanya.

"Mau nasi uduk juga boleh, tapi nasinya sedikit, jangan lupa telur dan sumber protein lainnya kayak tahu atau tempe semur. Jangan pakai kuahnya," Nathania menambahkan.

Pasien juga akan diberikan camilan berupa buah atau menu lainnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Cara Memasukkan Balon Air ke Dalam Lambung Pasien Obesitas

Founder Jakarta Slimming Center by Klinik Permata Wong, Dr Wong Dipl mengatakan bahwa Program Alurrion adalah bentuuk dari komitmen dari kliniknya membantu menurunkan kasus obesitas di Indonesia.

Menurut Dr Wong, program yang berasal dari Amerika Serikat ini, telah digunakan di 90 negara dan salah satunya adalah Indonesia.

"Kami yang pertama mengaplikasikannya kepada pasien," ujarnya.

Proses Memasukkan Balon ke Dalam Lambung

  1. Allurion Balon ditempatkan di dalam lambung hanya dengan proses 15 menit setelah konsultasi dengan dokter.
  2. Lalu pasien akan menelan kapsul berisi Allurion Ballon yang terhubung dengan selang tipis atau kateter. Pasien akan menjalani X-ray guna memastikan kapsul telah berada di lambung.
  3. Setelah kapsul berada di dalam perut pasien, dokter akan mengisi Allurion Ballon dengan Cairan. Kemudian, pasien akan menjalankan X-ray kedua guna memasikan Allurion Ballon telah terisi penuh di dalam perut.
  4. Kemudian selang tipis atau kateter akan dilepas perlahan, dan pasien dapat kembali beraktivitas.
  5. Kira-kira 16 minggu setelah penempatan, Allurion Ballon mengosongkan diri dan keluar secara manual .

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini