Sukses

Sakit Pinggang dan Punggung Tak Kunjung Sembuh? Atasi dengan Program Kesehatan Ini

Masalah sakit pinggang maupun punggung tidak hanya dialami oleh mereka yang bekerja di lapangan tetapi juga para pekerja kantoran.

Liputan6.com, Tangerang Masalah sakit pinggang maupun punggung tidak hanya dialami oleh mereka yang bekerja di lapangan tetapi juga para pekerja kantoran. Menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan meja dan memandang layar juga berisiko mengalami sakit punggung.

Terlihat sepele, namun terlalu lama duduk justru dapat berdampak buruk pada postur dan tulang belakang, hingga menyebabkan masalah seperti nyeri punggung, bahu, hingga lengan. Lambat laun akan menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas, serta seringkali mengganggu kenyamanan.

Jika tidak segera ditangani, rasa nyeri ini bisa berujung menjadi kronis dan akan terus menyerang dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga mengganggu kualitas hidup dan produktivitas. Namun, sekarang tak perlu khawatir karena ada program perawatan kesehatan yang bisa membantu kamu mengatasi masalah sakit pinggang dan punggung. 

"Kondisi tersebut adalah kondisi yang bisa pulih jika ditangani dengan benar dan konsisten, yaitu melalui program rehabilitasi medik. Mungkin pasien akan berpikir, apakah perlu untuk melakukan program rehabilitas medik hanya untuk mengatasi gangguan sakit punggung biasa? Jawabannya tentu saja," ujar Dr. A. Penny Kusumastuti, Sp.K.F.R., M.S.(K), Konsultan Rehabilitasi Medik Eka Hospital BSD. 

dr. Penny menjelaskan, rehabilitasi medik adalah sebuah program terapi intensif yang ditujukan untuk pasien yang mengalami masalah nyeri, gangguan dan penurunan fungsi pada otot, tulang, persendian, tendon, jaringan ikat, dan saraf yang diakibatkan sakit atau cedera. 

Tujuannya rehabilitas medik ini adalah untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemampuan fungsional seseorang untuk bisa kembali bergerak, dan beraktifitas kembali dengan optimal sehingga pasien bisa jalankan aktivitas dengan baik.

Program rehabilitasi dapat digunakan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsional pada anggota tubuhnya, sehingga dapat mendukung mereka dalam mengurangi rasa sakit yang kerap dialami seperti masalah pada postur tulang belakang dan otot-otot. Hal ini cocok untuk dilakukan oleh pekerja yang biasa menghabiskan separuh harinya duduk di depan layar.

“Terapi rehabilitasi medik dilaksanakan untuk melatih tulang serta otot-otot pasien untuk menjaga kekuatan serta ketahanan sehingga tubuh mampu untuk bekerja dalam jangka panjang, dengan itu kami bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan dan mengembalikan mereka ke dalam fisik terbaik dan mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal,” ujar dr. Penny.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rehabilitasi Medik Bisa Mengatasi Penurunan Fungsi Fisik

Terapi rehabilitasi medik dipergunakan dalam dunia kedokteran untuk membantu pasien kembali ke dalam kondisi fisik terbaik. Gangguan kesehatan seperti sakit punggung, bahu, pinggul, hingga lengan dan kaki dapat dilatih kembali dengan menggunakan alat-alat yang spesifik untuk melatih anggota tubuh.

Berdasarkan dari pengamatannya, dr. Penny mengatakan sekitar 80 persen kasus tulang belakang seperti gangguan postur, nyeri pinggang, nyeri leher, bisa ditangani dengan terapi. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi akan memastikan diagnosis dan membuat program terapi sesuai kondisi sakit atau masalahnya. 

"Oleh karena itu, terapi rehabilitasi medik akan sangat cocok sebagai program pemulihan anda dalam mengurangi rasa nyeri serta gejala untuk jangka waktu panjang,"ujarnya.

Dr Penny menjelaskan, beberapa kasus yang membutuhkan rehabilitasi medik sebagai program pemulihannya dalam kembali ke fisik terbaik, seperti nyeri pinggang atau saraf terjepit (HNP), nyeri leher dan punggung bagian atas, nyeri bahu akibat sakit karena proses degeneratif atau akibat cedera, frozen shoulder, gangguan postur tubuh seperti skoliosis.

Lalu, amputasi Lansia dengan penyakit sendi degeneratif seperti osteoarthritis dan osteoporosis. Mengalami cedera otot atau tulang seperti patah tulang atau robekan tendon. Pasca stroke, cedera tulang belakang, cedera saraf, pasca operasi spine dan operasi orthopedi lainnya.

3 dari 3 halaman

Program Rehabilitasi Medik di Eka Hospital

Sementara itu, Eka Hospital telah menghadirkan ruangan yang dirancang khusus untuk perawatan rehabilitasi medik. Di sana, pasien akan menjalani rangkaian program fisioterapi dan terapi latihan seperti Latihan penguatan, kelenturan, ketahanan, perbaikan postur, kesiambangan, dan latihan lainnya untuk membantu pemulihan sampai kembali ke kondisi terbaik.

"Sesi terapi biasanya berjalan selama 60-90 menit dan 2-3 kali dalam seminggu, untuk pasien yang kemampuan fisiknya sudah sangat berkurang seperti lansia mungkin akan memakan waktu lebih lama. Namun setiap orang akan memiliki program yang dipersonalisasi tergantung dari kondisi yang dimiliki oleh setiap pasien," tutur dr Penny.

Adapun beberapa alat yang saat ini sudah disediakan dengan manfaat yang bervariasi yang bisa digunakan di Eka Hospital sebagai program dari rehabilitasi medik, seperti mengatasi sakit punggung hingga masalah berat seperti stroke dan cedera tulang belakang.

Whole Body Trainer dan Standing Balance Trainer

Whole Body Trainer yang merupakan merupakan alat latih dengan permukaan yang dapat bergoyang. Alat ini berguna untuk melatih keseimbangan, penguatan dan koordinasi gerak seluruh anggota tubuh.

"Standing Balance Trainer, untuk melatih pasien untuk mampu berdiri, mempertahankan postur, meningkatkan kekuatan otot-otot spinal, hip dan knee yang sangat dibutuhkan saat posisi  berdiri,  seperti pada pasien stroke, cedera tulang belakang yang mengalami penurunan kekuatan otot/ kelumpuhan," tuturnya.

Red Cord Suspension

Red Cord Suspension merupakan media fleksibel yang menggunakan tali atau sling suspension untuk melatih dan meningkatkan kekuatan otot spinal maupun anggota gerak, koordinasi sistem saraf dan otot, memperbaiki lingkup gerak sendi, memperbaiki control postur tubuh dan keseimbangan.

Cycle Motus

Cycle Motus adalah alat yang menggunakan pedal atau kayuhan, dapat digunakan untuk tungkai bawah maupun tungkai atas untuk melatih kekuatan otot, endurance (ketahanan) otot maupun endurance fungsi jantung dan pernafasan.

EN Dynamic dan EN Squat

EN Dynamic merupakan alat untuk menangani masalah pada pinggang/punggung, juga tungkai bawah. EN Tree untuk melatih penguatan otot-otot trunk/spinal, tungkai atas, tungkai bawah, perbaikan postur.

"EN Squat untuk melatih penguatan dan endurance otot2 dan meningkatkan lingkup gerak sendi panggul, lutut dan kaki," katanya.

Dengan dipimpin olehnya, Rehabilitasi Medik & Fisioterapi tersebut merupakan bagian dari Gatam Institute, pusat layanan ortopedi dan tulang belakang dari Eka Hospital Group. 

Pusat unggulan tersebut didukung oleh berbagai team dokter sub spesialis ortopedi yang lengkap dan profesional serta peralatan yang dapat menangani beberapa kasus seperti tulang belakang, lutut panggul, cedera olahraga, hingga ortopedi anak yang juga dapat mendukung proses fisioterapi dari program rehabilitasi medik.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.