Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ramai Bahasan soal Berhubungan Seksual Saat Menstruasi, Berikut Fakta-Fakta di Baliknya

Bahasan mengenai berhubungan seksual saat menstruasi ramai diperbincangkan setelah salah satu pemengaruh menyinggung hal tersebut di Twitter. Ada yang mendukung aktivitas seksual saat menstruasi tapi tidak sedikit yang kontra.

Liputan6.com, Jakarta - Bahasan mengenai berhubungan seksual saat menstruasi ramai jadi perbincangan di Twitter usai seorang pemengaruh menyinggung hal tersebut. Ada yang mendukung aktivitas seksual saat menstruasi tapi tidak sedikit yang kontra dengan berbagai alasan. 

Bagi sebagian orang, berhubungan seksual saat menstruasi lebih menyenangkan dibandingkan waktu lain. Hal ini bisa jadi karena kemungkinan hamil lebih rendah serta bisa mengurangi kram.

Namun, sebagian orang lagi merasa risih, tak nyaman serta aturan agama yang tidak membolehkan hal tersebut.

Sebenarnya, apa kata dokter mengenai hubungan seksual saat menstruasi? Berikut fakta-fakta di baliknya.

1. Tentang Risiko Penularan Penyakit Menular Seksual

Hal pertama yang penting diketahui adalah pentingnya melakukan hubungan seks yang aman. Hal ini dikarenakan saat menstruasi, tetap bisa tertular atau menularkan penyakit menular seksual seperti HIV.

Lalu, muncul pula kemungkinan adanya bakteri dan virus yang berada di darah menstruasi. Maka dari itu, dokter menyarankan untuk menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan penyakit seksual.

"Cairan tubuh bisa menularkan HIV atau penyakit menular seksual lainnya dan saat menstruasi, serviks terbuka sedikit, sehingga memungkinkan virus masuk," kata profesor klinik obstetri dan ginekologi dari Chicago, Lauren Streicher mengutip Everyday Health.

 

 

Rentan Alami Infeksi

Wanita yang berhubungan seksual saat menstruasi rentan terhadap alam infeksi pada vagina. Kemungkinan ini meningkat dikarenakan vagina biasanya berada di pH 3,8 - 4,5 tapi saat menstruasi tingkat pH meningkat. Hal ini membuat jamur bisa jadi tumbuh lebih mudah.

Lalu, wanita yang mengalami infeksi jamur vagina selama berhubungan seksual saat menstruasi dapat memperparah gejala tersebut. Meski begitu, bukti yang jelas terkait peningkatan risiko terkena infeksi jamur jika berhubungan seks selama menstruasi masih sedikit. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Tentang Kemungkinan Hamil

Melakukan hubungan seksual saat menstruasi bukan berarti tidak ada kemungkinan hamil. Kemungkinan hamil tetap ada terutama pada wanita dengan siklus menstruasi pendek (21-24 hari) lalu berhubungan seksual di akhir menstruasi.

Perlu diingat bahwa sperma bisa bertahan hidup di vagina selama lima hari. Maka dari itu, kehamilan masih bisa terjadi.

3 dari 3 halaman

3. Tentang Kemungkinan Menurunkan Risiko Kram Menstruasi

Jika mengalami gejala seperti kram lalu merasa sedih selama menstruasi, berhubungan seks saat menstruasi mungkin bermanfaat. Streicher mengatakan perasaan nyaman ini terjadi karena orgasme saat berhubungan seksual melepaskan endorfin - hormon perasaan senang seperti oksitosin dan dopamin. Meski begitu belum ada bukti kuat terkait hal ini.

Wanita yang menderita endometriosis, di sisi lain, mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit dan gejala yang tidak menyenangkan saat menstruasi. Lalu, wanita yang mengalami endometriosis merasakan sakit yang terjadi saat aktivitas seksual atau orgasme. Terkait hal ini, Streicher mengatakan untuk segera berkonsultasi ke dokter sesegera mungkin agar bisa menikmati seks karena seharusnya aktivitas intim tidak menyakitkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini