Sukses

Jennifer Coppen Hamil di Awal 20an Tahun, Begini Plus Minusnya Menurut Obgyn

Aktris 21 tahun Jennifer Coppen mengumumkan kehamilannya yang sudah memasuki usia 23 minggu lebih 3 hari.

Liputan6.com, Jakarta Aktris sekaligus model Jennifer Coppen (21) tengah ramai diperbincangkan. Wanita kelahiran 2001 tersebut mengumumkan kehamilannya yang sudah memasuki usia 23 minggu lebih 3 hari.

Pasangan Dali Wassink tersebut mengungkapkan bahwa dirinya merasa takut dan senang dalam waktu yang bersamaan. Tak dapat dimungkiri, ada rasa takut tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar.

"Saya takut dan senang dalam waktu yang sama. Takut bahwa beberapa dari kalian akan melihat saya berbeda, takut bahwa saya tidak akan mendapatkan dukungan yang saya butuhkan dari teman, keluarga, dan penggemar. Takut akan kebencian dan penghakiman," ujar Jennifer Coppen melalui Instagram Story yang diunggah pada Minggu, 14 Mei 2023.

Hamil Jadi Hal Terbaik yang Dialaminya

Meski diselimuti rasa takut, Jennifer Coppen akhirnya merasa bahwa saat-saat kehamilannya merupakan masa terbaik yang pernah dirasakan dalam hidupnya.

"Menjadi seorang ibu dan hamil adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya dan saya tahu saya masih sangat muda untuk ini. Tetapi, tidak perlu takut karena sekarang yang harus kami lakukan hanyalah menikmatinya karena kami menciptakan malaikat kecil ini dengan cinta," kata Jennifer Coppen.

Menurutnya, menjadi orangtua di usia muda bukan perkara mudah. Hal tersebutlah yang berkontribusi pada rasa takut Jennifer Coppen.

"Tapi dari kehamilan ini, saya belajar bahwa tidak ada waktu atau usia yang tepat untuk menjadi ibu atau orangtua, dan kami telah mengatasi ketakutan itu. Sekarang kami siap lebih dari yang sebelumnya untuk memiliki bayi ini," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jennifer Coppen Minta Netizen Diam Jika Ingin Beri Pendapat Buruk

Lebih lanjut Jennifer Coppen mengungkapkan bahwa dirinya tahu akan ada komentar buruk dari pemikiran yang tertutup. Namun, ia dengan tegas meminta pendapat buruk itu disimpan saja untuk diri sendiri.

"Saya tahu beberapa dari Anda akan berpikiran tertutup tetapi tolong simpan pendapat atau pendapat buruk Anda untuk diri sendiri jika Anda tidak dapat mendukung kami," kata Jennifer Coppen.

"Kami tidak membutuhkan energi buruk Anda di sini. Bayi ini adalah berkah bagi saya dan dali. Kami berdua sangat mencintai dan menyayangi bayi ini dan tidak sabar untuk menyambut malaikat kecil kami ke dunia ini," sambungnya.

Usia 20-an Hamil 

Usia Jennifer Coppen saat ini memang terbilang muda yakni 21 tahun. Mengutip keterangan pada laman Parents, dari sudut pandang fisik, usia 20an memang waktu utama untuk hamil.

"Pada usia 20an, Anda bisa hamil dengan cepat. Siklus yang tidak teratur yang umum terjadi pada masa remaja biasanya telah mereda, sehingga ovulasi lebih dapat diprediksi," ujar obgyn di Duke University Medical Center, Geeta K Swamy.

3 dari 4 halaman

Sel Telur dalam Kondisi Sehat dan Segar

Menurut Geeta, sel telur wanita pada usia 20an berada di kondisi yang sehat dan segar. Itulah mengapa hamil di usia 20an bisa menjadi lebih mudah.

"Sel telur Anda segar dan sehat, menjadikannya kandidat yang baik untuk pembuahan," kata Geeta.

Selain itu, menurut spesialis kebidanan berisiko tinggi di University of Michigan Medical School, Cosmas J.M van de Ven, tubuh pun biasanya lebih kuat pada usia 20an untuk hamil.

"Biasanya, tubuh yang lebih muda paling baik menangani beban tambahan pada tulang, punggung, dan otot selama kehamilan," kata Cosmas.

4 dari 4 halaman

Komplikasi Kehamilan di Usia 20an Lebih Rendah

Dalam kesempatan berbeda, obgyn di UMass Memorial Medical Center, Robert H Berry mengungkapkan bahwa risiko komplikasi terkait kehamilan umumnya rendah pada usia 20-an.

Namun, hal tersebut berlaku jika ibu hamil tidak mengalami preeklampsia atau hipertensi akibat kehamilan. Selain itu, kehamilan turut punya risiko komplikasi jika ibu hamil punya kebiasaan buruk terkait kesehatan selama remaja.

"Anda dapat berisiko lebih besar melahirkan bayi dengan berat badan rendah jika Anda melanjutkan kebiasaan kesehatan yang buruk sejak masa remaja Anda, seperti merokok, gizi buruk, dan melakukan hubungan seks berisiko yang menyebabkan penyakit menular seksual," kata Robert.

Artinya, meskipun risiko komplikasi terbilang rendah, ada faktor lain yang menentukan sehingga ibu hamil usia muda tetap harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.