Sukses

Sekolah di Detroit Ditutup Akibat Wabah Penyakit Misterius dengan Gejala Mirip Flu, 1 Siswa Tewas

Sebuah sekolah di Detroit bernama Akademi Marcus Garvey ditutup setelah para siswa dilaporkan mengalami gejala menyerupai flu. Selain itu, seorang anak dikabarkan meninggal minggu lalu akibat wabah misterius ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah sekolah di Detroit bernama Akademi Marcus Garvey di Van Dyke dan East Werner, di sisi timur kota, akan ditutup hingga Senin setelah puluhan siswa terlihat mulai mengalami gejala seperti flu.

Distrik Komunitas Sekolah Detroit membuat keputusan ini setelah mendengar kabar kematian seorang siswa taman kanak-kanak yang mengalami gejala mirip flu minggu lalu.

"Seorang siswa di Marcus Garvey Academy meninggal pada 25 April," ujar asisten pengawas komunikasi di Distrik Komunitas Sekolah Umum Detroit, Chrystal Wilson, kepada ABC News. Menurut Kantor Pemeriksa Medis Wayne County, anak yang meninggal tersebut baru berusia 6 tahun.

Senin berikutnya, sejumlah siswa di sekolah mulai menunjukkan gejala mirip flu, termasuk demam dan muntah, yang menyebabkan pihak sekolah meminta agar mereka dipulangkan.

"Pada hari Selasa, dilaporkan terdapat sekitar 25 siswa mengalami gejala yang sama sehingga pejabat kesehatan menyarankan agar sekolah ditutup dan pembersihan secara menyeluruh dilakukan," kata Wilson.

Pihak distrik merilis pernyataan terkait penyakit misterius, mengatakan:

"Minggu ini, sekolah telah mengalami tingkat gejala mirip flu yang luar biasa tinggi termasuk siswa demam dan muntah, yaitu di tingkat kelas rendah."

"Kami telah secara aktif berkomunikasi dengan Departemen Kesehatan Detroit tentang kasus-kasus ini dan kami telah sepakat bahwa tindakan terbaik saat ini adalah menutup sekolah hingga Senin untuk memungkinkan keluarga memantau gejala anak-anaknya dan sekolah melakukan pembersihan secara menyeluruh."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nama Penyakit Belum Dikonfirmasi

Pihak sekolah dan distrik memberi tahu Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Distrik Michigan (HHSMD) dan Departemen Kesehatan Detroit bahwa para siswa mengalami gejala suatu penyakit.

"Departemen Kesehatan Detroit bekerja sama dengan Distrik Komunitas Sekolah Umum Detroit (DPSCD) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Distrik Michigan (HHSMD) untuk memantau dan melacak semua penyakit yang dilaporkan di kalangan siswa di lokasi itu."

Kendati demikian, Wilson menyebut bahwa Departemen Kesehatan belum mengonfirmasi penyakit apa yang disebabkan oleh gejala tersebut.

"Kami belum memiliki konfirmasi tentang penyebab penyakit dan akan membagikan informasi itu dengan para warga Detroit segera setelah informasi itu dikonfirmasi," ujar Departemen Kesehatan melalui pernyataannya dikutip dari ABC News.

Selain itu, Departemen Kesehatan juga mengingatkan agar orangtua dan pengasuh anak-anak berusia 4-7 tahun harus selalu memantau kondisi anak untuk mencari tahu apakah muncul gejala.

"Segera mencari perawatan medis segera jika anak terlihat mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, lesu, mual dan muntah, serta sakit perut."

3 dari 4 halaman

Haemophilus Influenzae

Meski Departemen Kesehatan belum mengonfirmasi penyebab resmi, para pejabat kesehatan percaya penyakit dengan gejala menyerupai flu ini mungkin berkaitan dengan Haemophilus influenzae (H. influenzae)—bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada bayi dan anak kecil, tutur Wilson.

Infeksi yang dirasakan mungkin ringan, seperti infeksi telinga, tetapi bisa juga serius, seperti infeksi aliran darah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Meski gejala yang dialami dapat bervariasi berdasarkan jenis infeksi, tetapi biasanya mencakup demam, menggigil, muntah, serta sakit kepala.

Infeksi ini biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun atau orang-orang yang org memiliki masalah sistem imun atau kekebalan tubuh (immunocompromised).

Sementara itu, sekolah telah melakukan pembersihan secara menyeluruh terhadap ruang kelas, seperti yang direkomendasikan oleh pejabat kesehatan.

"Sementara sekolah ditutup, seluruh sekolah telah didisinfeksi, mulai dari ruang kelas, lorong, loker, kantor dan kafetaria, kata wakil pengawas kemitraan eksternal dan inovasi Distrik Komunitas Sekolah Umum Detroit Alycia Meriweather.

Hal ini dilakukan guna mendekontaminasi area-area yang memungkinkan terjadinya pertukaran kuman, baik melalui air liur, batuk, atau bersin.

4 dari 4 halaman

Protokol setelah Kembali ke Sekolah

Setelah sekolah dibuka kembali minggu depan, siswa Akademi Marcus Garvey akan menjalani pemeriksaan suhu dan disarankan untuk memakai masker.

Melalui pertemuan virtual pada Jumat, Kepala Sekolah Marcus Garvey, Wakeita Winston menekankan agar staf dapat lebih waspada. Ia juga menyatakan akan memastikan masker tersedia di semua pintu masuk gedung dan siswa selalu mencuci tangannya dengan benar.

"Kami sangat menyarankan agar semua siswa untuk memakai masker. Kendati demikian, ini tidak wajib karena kami tidak memiliki protokol COVID saat ini," tutur Winston dikutip dari Bridge Detroit.

Selain itu, Direktur Departemen Kesehatan Detroit Dr. Claudia Richardson juga merekomendasikan anak-anak yang berisiko agar segera mengonsumsi obat sebagai upaya pencegahan.

"Mereka yang memenuhi kriteria untuk obat pencegahan adalah sebagai berikut: kasus Haemophilus influenzae yang dikonfirmasi, kontak dengan kasus, anak-anak bergejala di sekolah yang terdampak dan anggota staf sekolah yang terdampak," katanya.

Bagi mereka yang sakit, Richardson menyarankan agar segera mengunjungi dokter. Sementara itu, siswa yang tidak memiliki dokter perawatan primer bisa mendapatkan antibiotik melalui klinik kesehatan Ascension di Garvey Academy, ujar Meriweather dalam kesempatan yang sama.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.