Penyebab hingga Gejala Vaginismus, Kelainan Otot Vagina yang Bikin Penetrasi Terasa Menyakitkan

Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Sexual Health menemukan bahwa rasa cemas dan takut turut punya andil dalam penyebab vaginismus.

Pasalnya, perasaan cemas dan takut dapat menyebabkan wanita menghindari aktivitas seksual, pemeriksaan ginekologi, pemakaian tampon, maupun menstrual cup.

Meningkatnya rasa takut saat berhubungan seksual itulah yang dianggap dapat memicu kontraksi dari otot panggul dan nyeri, sehingga penetrasi sulit dilakukan.

Terlebih, kegagalan melakukan penetrasi tersebut bisa menimbulkan pikiran negatif. Seperti ditinggalkan pasangan, misalnya. Sehingga tingkat kecemasan semakin bertambah dan vaginismus bisa semakin bertambah parah.

Di samping itu, kondisi medis seperti kanker rahim turut bisa meningkatkan risiko vaginismus. Hal ini lantaran efek samping radioterapi bisa berisiko menyebabkan vaginismus dalam beberapa kasus.

Vaginismus menyebabkan kejang di sekitar otot vagina. Sehingga, lubang vagina menyempit dan menyulitkan sesuatu untuk masuk ke dalamnya. Termasuk penis, jari, tampon, maupun menstrual cup.

Vaginismus biasanya mulai terasa saat vagina disentuh. Berikut gejala yang bisa dirasakan orang dengan vaginismus.

1. Kesulitan untuk melakukan penetrasi akibat kejang otot atau rasa nyeri
2. Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
3. Nyeri saat pemeriksaan pelvis oleh dokter ginekologi
4. Nyeri saat menggunakan tampon atau menstrual cup
5. Keluhan saat berhubungan seksual, seperti “terhantam tembok”
6. Muncul perasaan cemas saat akan melakukan hubungan seksual
7. Fobia berhubungan seks karena rasa nyeri yang mungkin timbul
8. Tingkat stres yang mengalami peningkatan karena gejala

Tingkat keparahan dan jenis vaginismus yang dialami tentunya akan berkontribusi pada gejala yang dialami. Pada beberapa wanita, hubungan seks masih bisa dilakukan. Namun, pada kemudian hari, hubungan seks terganggu karena vaginismusnya.

Ada pula beberapa pengobatan yang bisa dilakukan pasien vaginismus. Seperti terapi topikal yang dapat membantu meredakan nyeri akibat vaginismus dengan obat oles. Terapi topikal ini dilakukan dengan memberikan krim mengandung lidocaine.

Selanjutnya, terapi dasar panggul. Terapi satu ini dilakukan lantarn otot dasar panggul memiliki beberapa kelompok otot yang salah satunya adalah vagina. Sehingga jika mengalami gangguan, terapi dasar panggul bisa membantu mengatasi vaginismus.

Wanita dengan vaginismus juga bisa menjalani terapi seks. Sesi terapi ini dianggap bermanfaat untuk Anda dan pasangan dalam memahami vaginismus.