Sukses

Terpukau Kehebatan Ilmuwan Muda Peneliti Kuteks Ramah Air Wudhu, Warganet: Pahala dan Surga Untukmu

Seorang ilmuwan muda meneliti kuteks ramah air wudhu yang bikin warganet terpukau

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, seorang ilmuwan muda di TikTok meneliti beberapa kuteks guna membuktikan apakah ada cat kuku yang ramah air wudhu, dalam rangka menyambut bulan puasa Ramadan kurang dari sebulan lagi.

"Aku ingin mengetes beberapa cat kuku (kuteks) dan melihat apakah cat-cat ini ramah air wudhu," tulisnya dalam video TikTok berdurasi lebih dari dua menit tersebut.

Terlihat dari video yang diunggahnya, dalam penelitian singkatnya dia melakukan uji coba terhadap tujuh botol kuteks yang berbeda. 

Menurut ilmuwan bernama Maham tersebut, masalahnya adalah banyak orang yang menguji coba kuteks ramah air wudhu hanya dengan menaruhnya di kertas saring.

"Itu tidak merepresentasikan secara akurat apakah air bisa masuk atau tidak," ujarnya.

Dia pun meneliti dengan menggunakan pelat poliuretana yang dapat membuatnya mengupas kuteks dalam bentuk lapisan tipis atau selaput.

"Dengan ini, aku juga dapat mengontrol seberapa banyak cat kuku yang aku taruh pada pelat," katanya.

Proses Penelitian Singkat Kuteks Ramah Air Wudhu

Setelah melabeli pelat-pelatnya dengan nama dan ukuran kuteks yang diuji coba, dia menumpahkan sampel kuteks pada pelat.

"Tak peduli seberapa banyak yang ditumpahkan, drawdown bar (batang penarik lapisan) dapat menarik sampel kuteks hingga 6 ml," katanya sambil menjelaskan.

Selanjutnya, menurut ilmuwan yang bekerja di salah satu merek make up ternama tersebut, sampel kuteks dibiarkan selama beberapa jam agar bisa kering secara sempurna.

Kemudian, dengan sebuah pisau khusus, kuteks yang telah mengering dapat dikupas dan terlepas dengan mudah. 

Lapisan pewarna kuku tersebut selanjutnya diletakkan di kertas tisu.

"Aku menaruh satu tetesan air pada setiap lapisan dengan hati-hati," dia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Yang Terjadi Lima Menit Kemudian

Lima menit kemudian, Maham memisahkan lapisan-lapisan tersebut dari tisu untuk melihat apakah air menembus tisu. 

"Hasilnya, tak ada satupun dari air di atas lapisan-lapisan ini yang menembus ke dalam kertas tisu," katanya. 

Berdasarkan pernyataan Maham, dapat disimpulkan bahwa dari kuteks yang ditelitinya, tak ada yang dapat menyerap air.

Dengan demikian, kuteks-kuteks yang dijadikan sampel tak dapat dikatakan ramah air wudhu. 

Meski demikian, dia juga berpendapat bahwa sangat mungkin bagi uap air untuk menembus ke tisu, tapi tak cukup banyak sehingga tidak bisa dilihat mata telanjang. 

 

3 dari 4 halaman

Sarannya untuk Umat Muslim Pengguna Kuteks

Menurut Maham, sebagai umat Muslim yang melakukan wudhu, hal yang perlu diperhatikan adalah air wudhu secara menyeluruh mengenai bagian tubuh yang ingin dibersihkan.

"Seperti yang kalian lihat di video penelitianku, molekul air terlalu besar untuk menembus lapisan kuteks tersebut," katanya.

Dia membenarkan bahwa uap air dapat menembus lapisan. Namun baginya, hal tersebut tetap tidak menjamin kuteks ramah air wudhu.

"Apakah kamu membersihkan wajahmu dengan uap air? Apakah kamu mencuci tanganmu dengan uap air dan merasa itu cukup bersih?," katanya sembari memberi contoh.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa air juga tidak mampu mengenai setiap sisi dan sudut kuku sehingga dia pun tidak dapat meyakini bahwa kuteks-kuteks pada umumnya yang tak dia jadikan sampel ramah air wudhu.

 

4 dari 4 halaman

Respons Warganet

Menurut penonton video-video TikTok ilmuwan tersebut yang beragama Islam, mereka sangat jarang menemukan ilmuwan ataupun seseorang yang dapat mengedukasi tentang hal ini. 

"Semoga Anda mendapatkan pahala karena telah mengajarkan ini," kata akun @itss******ward pada kolom komentar.

Warganet lain turut menyampaikan rasa terima kasihnya.

"Anda akan mendapatkan pahala untuk ini! Kita semua ingin kuku yang cantik tetapi kita dapat melakukannya dalam batasan-batasan yang ditetapkan Islam," tulis akun @****astic2221. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.