Sukses

Obat Oseltamivir Bisa buat Tangani Flu Burung, Stok di RI Cukup?

Ketersediaan obat Oseltamivir di Indonesia untuk menangani Flu Burung.

Liputan6.com, Jakarta - Oseltamivir seperti Tamiflu termasuk salah satu obat antivirus yang bisa digunakan untuk menangani Flu Burung. Adanya kewaspadaan terhadap Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, bagaimana ketersediaan Oseltamivir di Indonesia?

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, obat Flu Burung jenis Oseltamivir masih tersedia di pusat. Dalam hal ini, terdapat persediaan stock buffer.

Pemenuhan Oseltamivir juga sembari melihat perkembangan kasus Flu Burung H5N1 ke depannya. Terlebih lagi, sudah ada laporan kasus Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b di Kamboja dengan kasus pertama anak perempuan berusia 11 tahun meninggal, disusul ayahnya positif penyakit tersebut.

Meski begitu, Nadia tidak menyebut secara rinci, berapa jumlah stok Oseltamivir merek Tamiflu untuk menangani Flu Burung.

"Kita punya cukup stock buffer saja. Sambil melihat penambahan kasus ke depan," ucapnya saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Di Indonesia, Surat Edaran (SE) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian No.16183/PK.320/F/01/2023 pada 16 Januari 2023, mengidentifikasi positif virus H5N1 Clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sekuencing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Kalimantan Selatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cek Ketersediaan Obat Oseltamivir

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengemukakan, obat Oseltamivir merek Tamiflu perlu dicek ketersediaan di fasilitas kesehatan (faskes).

"Obat Flu Burung sejauh ini adalah Oseltamivir dengan merek Tamiflu, yang perlu juga dicek ketersediaannya atau bagaimana cara mendapatkannya, kalau-kalau nanti diperlukan," katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Jumat (24/2/2023).

Tjandra Yoga juga menekankan perlunya kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pemantauan kasus Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b.

"Tentu terus kerjasama dengan WHO untuk memantau setidaknya tiga hal. Pertama, perkembangan kasus di berbagai negara," lanjutnya.

"Kedua, perkembangan genomik kasus pada manusia dan unggas serta ketiga, kerja sama internasional untuk ketersediaan logistik yang mungkin akan diperlukan."

Selain itu, surveilans ketat pada unggas dan manusia untuk mendeteksi awal bila ada temuan kasus Flu Burung. Deteksi unggas bisa di tiga tempat, yakni peternakan, pasar ayam, dan lingkungan rumah.

Kemudian deteksi pada manusia, maka bisa dideteksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain, terlebih kalau ada klaster beberapa orang dengan gejala yang sama.

3 dari 3 halaman

Seputar Oseltamivir Merek Tamiflu

Tamiflu adalah obat golongan ARV (anti-retroviral)/antivirus Oseltamivir untuk mengatasi infeksi virus Influenza Tipe A (Flu Burung) atau B. Dalam hal ini, antivirus digunakan untuk mengobati infeksi virus influenza tipe A (Flu Burung) atau B. 

Obat Tamiflu bekerja dengan cara menghentikan aktivitas virus untuk berkembang. Sistem kekebalan tubuh pun dapat bekerja lebih optimal dan keluhan berkurang. 

Sampai saat ini, Tamiflu tidak efektif menyembuhkan COVID-19 maupun mencegah penularan infeksi ke orang lain dan tidak efektif dalam mencegah infeksi karena bakteri. 

Manfaat Tamiflu mengobati infeksi virus influenza tipe A atau B, serta mencegah penularan virus influenza. Obat ini merupakan obat keras, yang hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.

Selain itu, dosis Tamiflu dapat bervariasi, tergantung tingkat infeksi dan kondisi pasien. Sebagaimana dikutip dari KlikDokter, ada beberapa efek samping Tamiflu yang bisa saja timbul, yaitu:

  1. Ruam kulit
  2. Gangguan irama jantung
  3. Gangguan pernapasan
  4. Gangguan hati
  5. Sakit kepala
  6. Mual
  7. Diare
  8. Sulit tidur
  9. Badan kurang fit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.