Sukses

Kepala BPIP: Gotong Royong untuk Atasi Stunting

Agar bisa menekan angka stunting di bawah 14 persen pada 2024 seperti target Presiden Joko Widodo tentu diperlukan gotong royong antara kementerian dan kelembagaan serta masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan dalam upaya mengatasi stunting merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk bisa merealisasikan menekan angka stunting di bawah 14 persen pada 2024 seperti target Presiden Joko Widodo tentu diperlukan gotong royong antara kementerian dan kelembagaan serta masyarakat.

"Merealisasikan (dalam mengatasi stunting) sesuai tugas dan fungsi kelembagaan masing-masing dengan tetap gotong royong antarkelembagaan sehingga aktualisasi nilai Pancasila terjaga kehadirannya di semua bidang pembangunan nasional," kata Yudian ketika memberi sambutan pada acara bertajuk "Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan" di Jakarta, Kamis (16/2/2023) dipantau secara daring.

"Terutama pembangunan nasional dalam bidang-bidang prioritas yang mendorong terwujudnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul," katanya.

Dia berharap Kick Off Meeting yang digelar hari ini bisa mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi stunting. Serta menggugah dan menggali juga menyebarkan upaya dalam mencegah stunting.

"Ketiga, bisa merumuskan langkah dalam pencegahan stunting," katanya.

Acara yang digelar di Hotel Tribrata Jakarta ini dihadiri oleh lebih dari dua ribu peserta. Diharapkan, materi yang disampaikan bisa diaplikasikan peserta yang datang. 

"Kita melibatkan sampai dengan 2.000 peserta dari berbagai kementerian lembaga dan lintas organisasi wanita," kata Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ir Prakoso. 

Prakoso juga menuturkan dalam kegiatan tersebut menyajikan makanan anak di bawah dua tahun yang bergizi berbasis pangan lokal.

"Sesuai arahan Bu Mega (Megawati Soekarno Putri menjabat sebagai Dewan Pengarah BPIP) kita juga akan menyajikan makanan-makanan tradisional di acara tersebut," kata Prakoso dalam keterangan tertulis. 

Kick off meeting ini digelar bekerja sama dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementerian Sosial, BRIN, BMKG, BKKBN, Lemhanas.

Selain stunting, dibahas juga tentang upaya mencegah kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga dan mengantisipasi bencana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Megawati Bicara soal Upaya Wanita Hadapi KDRT

Megawati Soekarno Putri yang merupakan Dewan Pengarah BPIP turut hadir sebagai keynote speaker dalam pertemuan antarlembaga tersebut. Salah satu yang dibahas Megawati mengenai upaya wanita dalam menghadapi kekerasan dalam rumah tangga.

Mega menuturkan perjanjian sebelum menikah dengan sang suami almarhum Taufiq Kiemas. Sebelum menikah, Mega menuturkan bila suatu hari nanti mendapat perlakuan kekerasan ia tidak bakal banyak bicara, hanya melangkah pergi meninggalkan suaminya.

"Saya bilang, 'Kamu kan cinta sama saya, saya cinta sama kamu, awas kalau kamu satu kali gaplok saya, saya akan bawa koper dan anak-anak. Goodbye!'," kata Megawati di hadapan ribuan peserta.

Ia pun berharap wanita yang mendapat kekerasan dari pasangan bisa berani bersikap dan bertindak agar tidak mendapatkan kekerasan lagi. 

"Mestinya, ibu-ibu gitu dong," kata Mega lagi.

Hal yang sama berlaku bagi suami yang mendapat kekerasan dari pasangan, juga berani untuk bertindak karena sudah ada undang-undang yang mengatur akan hal itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.