Sukses

Kemenkes: Sebelum Mudik, Ingatkan Orangtua di Kampung agar Segera Booster

Jangan sampai ketika saat bersilahturahmi dengan handai taulan di kampung halaman lalu membawa virus COVID-19 yang bisa menimbulkan keparahan bagi orang tua di sana.

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang berniat mudik di Lebaran tahun ini, penting mengingatkan orangtua di kampung halaman agar segera mendapatkan vaksin booster COVID-19. Sebelumnya, Muhammadiyah mengumumkan bahwa puasa Ramadan tahun ini dimulai 23 Maret 2023.

"Kan kita sudah mau masuk bulan Ramadan, kita mau mudik menemui orangtua di kampung. Nah, ingatkan agar sudah divaksin booster," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Senin (6/2/2023).

Jangan sampai ketika bersilahturahmi dengan handai taulan di kampung halaman lalu membawa virus COVID-19 yang bisa menimbulkan keparahan bagi orang tua di sana.

Bila pemudik sudah vaksin booster, lalu yang di kampung halaman sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 maka antibodi para orangtua di kampung halaman bisa membantu melindungi dari kefatalan bila terpapar SARS-CoV-2.

"Jangan sampai kita datang dari kota lalu bisa saja membawa virus yang membuat mereka terinfeksi," kata Syahril.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mau Booster COVID-19, Jangan Mepet

Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan bila ingin mendapatkan antibodi yang maksimal maka vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum mudik. Seperti diketahui, butuh waktu 3-4 minggu sesudah disuntik untuk muncul antibodi yang optimal.

"Jadi, saat-saat ini sudah tepat nih untuk vaksin booster," kata Reisa di kesempatan yang sama.

"Sebelum mudik, ayo buruan booster," kata dokter lulusan Universitas Pelita Harapan itu.

Sebelum mendapatkan vaksinasi, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 ini, menyarankan agar istirahat cukup dan sudah makan agar perut tidak kosong.

 

3 dari 4 halaman

Tak Usah Khawatir soal KIPI

Reisa juga mengingatkan agar tidak perlu mengkhawatirkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) usai vaksin booster. KIPI yang terjadi seperti bengkak atau nyeri pada bekas suntikan serta demam adalah reaksi vaksin bekerja dalam tubuh.

"KIPI itu reaksi vaksin di dalam tubuh yang antara individu satu dan lainnya bisa beda," katanya.

"Sejauh ini KIPI di kita ringan-ringan saja. Yang penting adalah bahwa manfaat vaksinasi jauh lebih besar. Jangan takut vaksinasi," kata Reisa.

Selain itu, usai vaksinasi perlu menunggu 30 menit di ruang observasi. Jika ada sesuatu terkait kesehatan bisa dikonsultasikan dengan dokter yang ada di sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan tempat disuntik.

Lalu, bila ada demam bisa mengonsumsi obat penurun demam. Jika memang tetap ada kondisi yang tidak menyenangkan bisa menghubungi dokter.

4 dari 4 halaman

Booster Kedua untuk Masyarakat Umum

Selain vaksinasi booster pertama, vasinasi booster kedua untuk sasaran kelompok masyarakat umum sudah dimulai. Kemenkes telah mengizinkan pemberian booster kedua masyarakat umum sejak 24 Januari 2023.

Pertimbangan vaksinasi booster kedua karena dikhawatirkan antibodi COVID-19 menurun setelah enam bulan disuntik booster pertama. Dengan demikian, dibutuhkan kembali suntikan dosis penguat untuk meningkatkan antibodi.

"Untuk vaksin booster kedua sudah tepat waktunya diberikan, mengingat booster pertama sudah lebih dari enam bulan, yang mana kadar atau titer antibodinya sudah menurun," kata Syahril.

"Ya sehingga diperlukan tambahan antibodi yang baru melalui booster kedua."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini