Sukses

Cek Biaya Brain Check Up di RSPON, Tes Tercanggih Mengecek Kondisi Otak Seseorang

Berikut harga brain check up untuk mengecek kondisi otak Anda

Liputan6.com, Jakarta - Masalah pada otak yang tidak segera ditangani dapat berujung pada penyakit serius seperti tumor parah dan stroke.

Guna mencegah hal itu terjadi, perlu dilakukan upaya pencegahan salah satunya brain check up (BCU).

Dijelaskan Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, Andin Nulkhasanah, BCU merupakan rangkaian pemeriksaan dalam rangka deteksi dini gangguan organ dan fungsi otak serta pembuluh darah.

Sehingga, seluruh kelainan yang cenderung terjadi dapat segera diketahui dan diantisipasi secepatnya.

Harga atau Biaya Melakukan Brain Check Up di RSPON

Mendengar kata cek kesehatan, pasien acap kali membayangkan biaya yang besar. Hal ini juga berlaku pada BCU.

Biaya BCU di RSPON mulai dari Rp14.750.000 hingga 20.430.000. Namun, biaya ini bisa dibayar dengan asuransi kesehatan tertentu, seperti Jasindo. Hanya saja, belum bisa menggunakan BPJS Kesehatan.

"Untuk BCU sampai saat ini belum bisa menggunakan BPJS, kalau untuk kontrol bisa konsultasi ke dokter saraf di poliklinik," kata Koordinator Tim Pemeriksaan Layanan BCU, dr Elda Bernia Bangun dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Kapan Harus Brain Check Up?

BCU merupakan layanan one stop service dengan lokasi pemeriksaan sepenuhnya di area RSPON. Layanan ini disarankan pada seseorang berumur lebih dari 35 tahun dan ditangani oleh spesialisasi bidang otak dan persarafan.

Pada paket brain check up Rp20 juta ada tambahan pemeriksaan termasuk pemeriksaan luka penyakit dalam, pulmonologi, gigi, mulut, dan elektrokardiografi (EKG).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rincian Layanan BCU

Elda pun merinci berbagai pemeriksaan yang dilakukan dalam BCU termasuk:

- Pemeriksaan fisik neurologi

- Pemeriksaan neurobehavior

- Pemeriksaan Neroofthalmologi

- Pemeriksaan Electroencepthalography (EEG)

- Pemeriksaan trans Cranical Doppler/ Carotid Duplex (TCD/CD)

- Magnetic Resonance Imaging (MRI) Brain + Magnetic Resonance Angiography (MRA)

- Pemeriksaan Echocardiografi

- Pemeriksaan EKG dan Treadmill

- Pemeriksaan Laboratorium dengan Tumor Marker

- Pemeriksaan Thorax Foto - USG Whole Abdomen

- Pemeriksaan Penyakit Dalam

- Pemeriksaan Pulmonologi (Spirometri + Bronkodilator)

- Pemeriksaan Gigi dan Mulut (Panoramik Gigi)

- Pemeriksaan Telinga Hidung Tenggorok (THT).

3 dari 4 halaman

Biaya Bisa Kurang

Dalam BCU, ada pemeriksaan yang dilakukan pula di medical check up (MCU) yang umum. Misalnya, MRI, USG, dan EKG.

Jika pasien sudah melakukan tes-tes tersebut di waktu dekat dalam MCU, maka tidak perlu lagi mengulangnya di BCU. Dengan begitu, biaya BCU pun bisa berkurang.

“Kita bisa kurangi biayanya (kalau sudah MCU) tapi tidak boleh terlalu lama MCU-nya. Jadi enggak harus semua diperiksa di sini,” kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RS Pusat Otak Nasional (PON) Andin Nulkhasanah dalam kesempatan yang sama.

Dalam BCU, berbagai potensi penyakit lain pun bisa terdeteksi. Misalnya, masalah pada mata dan THT atau bahkan masalah jantung. Jika ditemukan masalah demikian, maka pihak RSPON akan memberikan rekomendasi pengobatan.

Pengobatan masalah kesehatan yang ikut terdeteksi itu bisa dilakukan di rumah sakit manapun, tak harus di RSPON.

4 dari 4 halaman

Pentingnya BCU

BCU menjadi penting mengingat perkembangan otak berhenti di usia 22 atau maksimal 27 tahun.

Saat itu, otak manusia bekerja amat optimal, tapi setelah masa tersebut berakhir,  secara bertahap terjadi penurunan fungsi otak secara alamiah.

Penurunan fungsi otak ini banyak dipengaruhi oleh gaya hidup, makan, dan kebiasaan bekerja. Selain itu kebiasaan  merokok, minum alkohol, bekerja tidak mengenal waktu akan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap kemunduran fungsi otak tersebut.

Pemeriksaan cek kesehatan otak dapat secara dini mengetahui adanya perubahan organ (otak/pembuluh darah) serta perubahan fungsi yang menyertainya. Kondisi ini akan saling berpengaruh dengan hasil akhir adanya penurunan kualitas hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.