Sukses

Fenomena Mandi Lumpur di TikTok, Mensos Risma Ingatkan soal Sanksi Hukum Bagi Pelaku Eksploitasi Orang Tua

Orang tua mandi lumpur yang ditayangkan secara langsung di TikTok tengah menjadi sorotan. Hal ini dianggap sebagai ajang eksploitasi orang tua.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, begitu banyak orang berlomba-lomba untuk membuat konten demi mendapatkan uang. Orang tua mandi lumpur yang ditayangkan secara langsung (live) di TikTok salah satu yang tengah menjadi sorotan.  

Akibat ramainya perbincangan soal fenomena orang tua mandi lumpur, Menteri Sosial RI, Dr Ir Hj Tri Rismaharini akhirnya buka suara. Risma menyebut bahwa pelaku yang membuat orang tua mengemis di media sosial melalui siaran langsung seperti itu merupakan bentuk eksploitasi dan dapat dipolisikan.  

"Pelaku bisa ditangkap polisi. Itu kayaknya ada undang-undangnya," ujar Risma saat ditemui di Jakarta mengutip Antara, Sabtu (14/1/2023).

Menurut Risma, aksi tersebut masuk kategori eksploitasi karena memperalat orang tua. Dirinya juga memastikan akan membuat surat dengan pihak-pihak terkait agar bisa menangani kasus orang tua mandi lumpur ini.

Sebelum diperingatkan oleh Risma, banyak warganet yang memang sudah mengecam aksi orang tua mandi lumpur. Pasalnya, para orang tua ini direkam saat berada di kubangan air yang bercampur dengan lumpur selama berjam-jam.

Siapapun yang menontonnya bisa ikut memberikan gift melalui TikTok dan nantinya bisa ditukarkan dengan uang. Dari banyaknya rekaman yang beredar, beberapa diantara mereka nampak lemas dan menggigil kedinginan.

Alhasil, banyak yang setuju bahwa orang tua mandi lumpur yang direkam secara live itu merupakan ajang eksploitasi orang tua dan kemiskinan. Bahkan, ada yang menyebut bahwa sebenarnya aksi tersebut sebenarnya terorganisir oleh sekelompok orang.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Orang Tua Mandi Lumpur Disebut Aksi yang Terorganisir

Pembahasan terkait orang tua mandi lumpur ramai diperbincangkan oleh warganet. Salah satu yang ikut menyebut bahwa aksi ini meresahkan adalah seorang pria melalui akun TikTok @xeronav.

"TikTok live mandi lumpur ini makin hari makin meresahkan, teman-teman. Ternyata ya, mereka ini yang nge-live mandi lumpur itu terorganisir. Kalian bisa lihat sendiri di sini ada empat talent yang berbeda dengan background yang sama, dengan template yang sama," ujar pria tersebut sambil memberikan contoh foto hasil rekaman saat empat orang tua tengah mandi lumpur.

"Kesamaan diantara para talent adalah talent yang dipilih rata-rata adalah orang tua. Gue berasumsi bahwa mereka mengambil talent yang tua-tua ini untuk menggaet viewers agar kasihan dengan mereka. Agar disuruh cepat pulang, untuk membuat mereka pulang gimana caranya? Dengan nge-gift," sambungnya.

Menurut pria yang menyebut dirinya sebagai Inspektur Nguyen ini, inisiator yang punya ide dari aksi orang tua mandi lumpur sudah tahu cara untuk menarik rasa iba warganet. Sehingga menggunakan para orang tua sebagai talent-nya.

3 dari 4 halaman

Sebaiknya Tak Perlu Ditonton

Lebih lanjut menurut Inspektur Nguyen, salah satu cara menghentikannya adalah dengan tidak menonton live tersebut. Bahkan sebaiknya warganet memblokir saja akun-akun yang menayangkan live semacam itu.

"Kita sebagai netizen gimana nih kalau sudah lihat live mandi lumpur ini? Daripada kita membiarkan mereka terus melakukan aktivitas yang merusak diri mereka sendiri, lebih baik kita tidak menonton atau nge-block akun-akun seperti itu," ujarnya.

"Karena sekarang lagi menjamur nih. Kadang kalian cuma nonton, sekelebat doang. Tapi algoritma TikTok menganggap bahwa kalian interest sama hal itu. Akhirnya ditunjukkinlah semua video live TikTok yang isinya mandi lumpur," sambungnya.

4 dari 4 halaman

Warganet Lain Sebut Aksi Ini Terorganisir

Selain penjabaran dari Inspektur Nguyen, salah satu yang ikut merespons adalah wanita dibalik akun @hestrahardjo. Hesti Rahardjo turut setuju bahwa aksi itu memang terorganisir dan dirinya ikut menyadari.

"Mereka memang terorganisir. Setelah kita cek, mereka satu wilayah dan beberapa ada yang satu wilayah guys. Dan ini bayarannya sekali live cuma Rp50 ribu. Jadi stop untuk nge-gift nge-gift mandi mandi lumpur atau mandi mandi air ya guys," ujar Hesti.

"Kita sudah ngecek semuanya sampai detailnya, tempatnya. Jadi please guys, untuk lo yang suka nge-gift atau tangkap-tangkap, be aware. Jangan stupid (bodoh), please ya. Ini udah benar-benar enggak masuk akal," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.