Sukses

Studi Ungkap Manfaat Hebat dari Minum Air Putih yang Cukup

Studi menemukan manfaat lain dari tubuh yang punya hidrasi cukup. Manfaat itu berkaitan dengan menurunnya risiko terkena penyakit kronis.

Liputan6.com, Jakarta Mencegah penyakit kronis kerap kali diasosiasikan dengan daftar hal yang cukup rumit dan mahal. Alhasil, fokus hanya tertuju pada hal-hal itu dan melupakan upaya sederhana seperti minum air putih yang cukup.

Anda mungkin sudah sangat sering mendengar anjuran minum air putih yang cukup. Sederet manfaatnya pun dapat dengan mudah Anda telusuri. Namun, studi terbaru mengungkapkan manfaat lain dari minum air putih.

Studi dari National Institute of Health (NIH) yang dipublikasikan dalam jurnal eBioMedicine menemukan bahwa orang yang tetap terhidrasi dengan baik bisa menurunkan risiko penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan demensia. Bonusnya, hidup yang lebih lama.

"Hasilnya menunjukkan bahwa hidrasi yang tepat dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup dengan bebas penyakit," ujar Natalia Dmitrieva, penulis studi sekaligus peneliti di National Heart, Lung, and Blood Institute mengutip Everyday Health, Jumat (6/1/2023).

Mulanya, Natalia dan rekannya merancang studi karena faktor kesehatan kronis yang kian meningkat di masyarakat. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengeksplorasi soal manfaat hidrasi pada tubuh yang dapat memperlambat proses penuaan.

Peneliti menggunakan data kesehatan 11.255 orang dari penelitian Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC) yang terkumpul selama periode 30 tahun. Dalam studi yang dilakukan Natalia dan rekannya, mereka menggunakan kadar natrium serum untuk indikator status hidrasi dengan mengukur seberapa banyak tingkat natrium dalam darah.

Hal tersebut lantaran semakin Anda terhidrasi, semakin rendah kadar natrium serum Anda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Faktor Lain Sudah Disesuaikan

Setelah menyesuaikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi temuan tersebut termasuk usia, ras, jenis kelamin biologis, status merokok, dan tekanan darah tinggi, Natalia dan rekannya menemukan bahwa orang dewasa dengan kadar natrium serum di atas kisaran normal memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk daripada yang di bawah kisaran.

Hasilnya, peserta yang menunjukkan proses penuaan lebih cepat dengan kadar natrium serum lebih tinggi memiliki risiko 64 persen lebih tinggi pula mengembangkan penyakit kronis seperti gagal jantung, stroke, fibrilasi atrium, penyakit arteri perifer, penyakit paru kronis, diabetes, dan demensia.

Kekurangannya adalah para peneliti tidak mengetahui dampak jangka panjang dari hidrasi dan dehidrasi.

"Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa hidrasi yang kurang optimal dapat meningkatkan risiko penyakit dan menyebabkan kematian dini," tulis keterangan studi.

3 dari 4 halaman

Kaitannya dengan Obesitas

Seorang profesor kedokteran, dokter, dan peneliti di University of Colorado yang tidak terlibat dalam studi NIH, Richard Johnson mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kebutuhan hidrasi seseorang.

"Ada variasi yang luas dalam berapa banyak air yang diminum orang dengan berapa banyak garam yang kita makan," kata Richard.

"Sudah lama diketahui bahwa orang yang mengalami obesitas, atau yang cenderung mengalami obesitas, cenderung minum lebih sedikit air dan makan lebih banyak garam, yang keduanya berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi natrium dalam darah kita," tambahnya.

Richard menjelaskan, konsentrasi natrium dalam darah itulah yang dapat memprediksi risiko penyakit kronis bahkan penuaan yang lebih cepat.

4 dari 4 halaman

Manfaat Tubuh yang Terhidrasi

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) sendiri, tubuh yang terhidrasi atau cukup minum air dapat mencegah terjadinya dehidrasi.

Dehidrasi tersebut dikaitkan dengan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan tubuh Anda merasa kepanasan, mengaburkan pemikiran dan suasana hati, serta menyebabkan sembelit dan batu ginjal.

Sedangkan, tetap terhidrasi dalam jangka pendek juga dapat membantu melumasi dan melindungi sendi, melindungi sumsum tulang belakang dan jaringan sensitif lainnya di tubuh, serta membantu tubuh agar memiliki proses pencernaan yang lebih baik.

Bahkan dalam penelitian yang menggunakan tikus pada jurnal JCI Insight, peneliti menemukan bahwa pembatasan asupan air dapat mempersingkat masa hidup mereka hingga enam bulan (setara dengan 15 tahun hidup manusia).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.