Sukses

Mengenal Kanker Usus Besar seperti yang Diidap Pele Sebelum Meninggal Dunia

Bintang sepak bola dunia Pele meninggal dunia pada usia 82 di di Rumah Sakit Albert Einstein San Paolo Brasil.

Liputan6.com, Jakarta Bintang sepak bola dunia Pele meninggal dunia pada usia 82 di di Rumah Sakit Albert Einstein San Paolo Brasil.

Pele meninggal pada Kamis 29 Desember 2022 setelah berjuang melawan kanker usus besar atau kanker kolon.

Setahun sebelumnya, dia menjalani operasi di Rumah Sakit Albert Einstein untuk mengangkat tumor di sisi kanan usus besarnya pada September 2021. Menurut pihak rumah sakit, tumor tersebut ditemukan dalam pemeriksaan rutin kardiovaskular dan laboratorium.

“Sabtu lalu saya menjalani operasi untuk menghilangkan lesi mencurigakan di usus besar kanan. Tumor itu teridentifikasi selama tes yang saya sebutkan minggu lalu,” kata Pele pada saat itu mengutip Stylecaster.

Rumah Sakit Albert Einstein mengatakan saat itu bahwa Pelé berada di unit perawatan intensif, tetapi diperkirakan akan segera dipindahkan ke ruangan lain.

Operasi dilakukan seminggu setelah berita bahwa Pelé dirawat di rumah sakit di Albert Einstein.

Segera setelah operasi, Pele memulai perawatan kemoterapi di Rumah Sakit Albert Einstein dan menjalani operasi kedua untuk tumor di usus besarnya pada Desember 2021.

“Pasien stabil, dan diharapkan akan keluar dalam beberapa hari mendatang,” kata pihak rumah sakit dalam pernyataan pada saat itu.

Sebelas bulan kemudian yakni pada November 2022, Pele dirawat di Rumah Sakit Albert Einstein karena "pembengkakan umum", bersama dengan masalah jantung dan kekhawatiran bahwa perawatan kemoterapinya tidak memberikan efek yang diharapkan.

Sebulan kemudian, pada Desember 2022, Rumah Sakit Albert Einstein mengumumkan bahwa kanker Pele telah memburuk dan dia telah berada di bawah "perawatan tinggi" terkait dengan disfungsi ginjal dan jantung.

Pele pun meninggal seminggu kemudian. Penyebab kematian Pele adalah kanker usus besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terkait Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (kolon). Usus besar adalah bagian akhir dari saluran pencernaan.

Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang tua meski bisa terjadi pada usia berapa pun. Biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil yang tidak bersifat kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar.

“Polip mungkin kecil dan menghasilkan sedikit, jika ada, gejala. Untuk alasan ini, dokter merekomendasikan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker,” mengutip Mayoclinic, Jumat (30/12/2022).

Jika kanker usus besar berkembang, banyak perawatan yang tersedia untuk membantu mengendalikannya. Termasuk pembedahan, terapi radiasi, perawatan obat, kemoterapi, dan imunoterapi.

Kanker usus besar kadang disebut kanker kolorektal, yang merupakan istilah yang menggabungkan kanker usus besar dan kanker rektal, yang dimulai di rektum.

3 dari 4 halaman

Gejala Kanker Usus Besar

Tanda dan gejala kanker usus besar meliputi:

- Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus, termasuk diare, konstipasi atau perubahan konsistensi tinja

- Pendarahan dubur atau darah di tinja

- Ketidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, kembung, atau nyeri

- Perasaan bahwa usus tidak benar-benar kosong

- Lemah atau lelah

- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Banyak orang dengan kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit. Saat gejala muncul, kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besar.

“Jika Anda melihat gejala terus-menerus yang membuat Anda khawatir, buatlah janji dengan dokter Anda.”

Hingga kini, para dokter tidak yakin tentang apa yang menyebabkan sebagian besar kanker usus besar.

4 dari 4 halaman

Pembentukan Tumor

Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka. DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan.

Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga agar tubuh berfungsi normal. Namun, ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah - bahkan ketika sel baru tidak dibutuhkan. Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.

Seiring waktu, sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di sekitarnya. Dan sel kanker dapat berpindah ke bagian tubuh lain untuk membentuk endapan di sana (metastasis).

Dokter menganjurkan agar masyarakat mempertimbangkan skrining kanker usus besar sekitar usia 45 tahun. Sedangkan, orang dengan risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker usus besar, harus mempertimbangkan skrining lebih awal.

Ada beberapa opsi skrining, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

“Bicarakan tentang pilihan Anda dengan dokter Anda, Dokter dapat memutuskan tes mana yang sesuai untuk Anda.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.