Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 26 Desember 2022, Kasus Positif Bertambah 468, Sembuh 3.212, Meninggal 14

Indonesia masih belum lepas dari bayang-bayang pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari data harian sebaran COVID-19 yang masih menunjukkan penambahan kasus positif.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih belum lepas dari bayang-bayang pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari data harian sebaran COVID-19 yang masih menunjukkan penambahan kasus positif.

Hari ini, Senin 26 Desember 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru tercatat sebanyak 468. Meski tak setinggi penambahan kasus beberapa pekan sebelumnya, angka ini tetap menambah akumulasi kasus konfirmasi menjadi 6.716.592.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.212 sehingga akumulasi kasus sembuh hari ini adalah 6.538.568.

Sayangnya, kasus meninggal masih ada. Penambahan kasus meninggal sebanyak 14 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 160.551.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga menunjukkan data terkait suspek yang diperiksa, spesimen, dan kasus aktif.

Suspek yang diperiksa mencapai 1.614, sedangkan jumlah spesimen sebanyak 32.083 dan kasus aktif sebanyak 17.473.

Data ini terhitung sejak Minggu 25 Desember 2022 pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Senin 26 Desember 2022 pada jam yang sama.

Di saat kasus COVID-19 harian masih menunjukkan peningkatan, ada wacana pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Kemenkes tengah menyiapkan kajian.

“Dan memang saat ini kami Kemenkes bersama para epidemiolog, para ahli kesehatan masyarakat sedang melakukan kajian tentang kapan waktu terbaik untuk mengangkat kebijakan PPKM ini,” kata Nadia dalam live Instagram Kementerian Kesehatan, Senin (26/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PPKM Dicabut Bukan Berarti COVID-19 Hilang

Kajian dilakukan lantaran yang harus dipersiapkan bukan hanya dari sisi fasilitas pelayanan kesehatan saja, tapi juga masyarakat.

“Artinya, kalau PPKM dicabut itu bukan berarti COVID-19 enggak ada. COVID-19 masih ada di sekitar kita, masih mungkin menularkan kepada kita dan dampak terbesar dari COVID-19 itu pada orang-orang berisiko tinggi.”

Orang-orang berisiko tinggi yang dimaksud Nadia adalah lanjut usia (lansia) dan komorbid. Kelompok rentan ini membutuhkan proteksi lebih dengan vaksinasi. Dilihat dari pengalaman selama ini, vaksinasi memberi proteksi utama bagi masyarakat untuk bisa menghadapi virus ini.

Selain vaksinasi, semua pihak juga tetap harus waspada karena virus ini terus bermutasi.

“Kalau kita lihat sejak Omicron lahir di awal Januari sampai sekarang, subvarian Omicron itu sudah banyak sekali. Dulu kita kenal BA.1 kemudian son of Omicron, BA.4, BA.5, XBB, dan seterusnya.”

3 dari 3 halaman

Kasus COVID-19 di Hari Natal

Di hari sebelumnya, yakni tepat pada hari Natal 25 Desember 2022 penambahan kasus baru tercatat sebanyak 538 kasus baru.Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif di Tanah Air menjadi 6.716.124.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 974 sehingga akumulasinya menjadi 6.535.356.

Sayangnya, kasus meninggal masih terjadi dengan penambahan 13 jiwa. Akibatnya, akumulasi kasus meninggal menjadi 160.537.

Di sisi lain, kasus aktif menurun sebanyak 449 sehingga akumulasinya menjadi 20.231.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 21.010 dan suspek sebanyak 1.624.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.