Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Berhubungan Seks Bisa Bantu Tidur Lebih Cepat dan Berkualitas di Malam Hari

Seks menjadi salah satu tiket menuju tidur yang lebih cepat dan berkualitas.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang mengira berhubungan seks sebelum tidur hanya akan membuat tubuh terasa lebih lelah dan berujung mengganggu jadwal tidur. Padahal, seks menjadi salah satu tiket menuju tidur yang lebih cepat dan berkualitas.

Chief of pulmonology sekaligus sleep medicine director di Kaiser Permanente, Honolulu, Dr Shanon Makekau mengungkapkan bahwa seks dan bentuk keintiman fisik lainnya sebelum tidur justru terbukti punya dampak yang baik untuk meningkatkan rasa kantuk.

"Seks dan bentuk keintiman fisik lainnya sebelum waktu tidur telah terbukti meningkatkan rasa kantuk, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur, dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan," ujar Shanon mengutip Everyday Health, Rabu (14/12/2022).

Terlebih, memiliki kualitas tidur yang baik pun telah dikaitkan dengan kehidupan seks yang lebih baik. Keduanya dianggap berhubungan erat satu sama lain karena seks dan tidur sama-sama berkaitan dengan hormon.

"Setelah orgasme, terjadi pelepasan hormon yang dapat menyebabkan kantuk. Dua hormon utama itu adalah oksitosin dan prolaktin," ujar spesialis pengobatan tidur di JFK University Medical Center, Edison, New Jersey, Peter Polos.

Oksitosin sendiri dikenal sebagai hormon cinta. "Hormon cinta, ini membantu meningkatkan ikatan, kasih sayang, dan kesejahteraan secara keseluruhan yang dapat menghasilkan tidur lebih baik," kata Shanon.

Hingga kini, belum begitu banyak penelitian pada manusia yang berkaitan dengan hormon oksitosin dan tidur. Namun salah satunya pernah diterbitkan dalam American Journal of Physiology.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Hormon yang Berkontribusi

Para peneliti tersebut menemukan bahwa adanya hormon oksitosin maupun prolaktin yang muncul pada partisipan yang memiliki sleep apnea dapat meningkatkan waktu tidur dan kepuasan tidur.

"Tingkat prolaktin melonjak lebih tinggi saat berhubungan seks setelah orgasme, yang mana bertanggung jawab atas rasa kantuk seperti yang dialami banyak orang," ujar Shanon.

Menurut penelitian itu pula, kadar prolaktin yang didapatkan melalui hubungan seks maupun masturbasi meningkat secara signifikan satu jam setelah orgasme. Ditambah, kadar prolaktin yang tinggi dan estrogen pada wanita juga mendorong kualitas tidur secara keseluruhan.

"Tingkat prolaktin yang lebih tinggi ini, bersama dengan peningkatan kadar estrogen pada wanita, juga mendorong rapid-eye movement (REM) dan dengan demikian kualitas tidur secara keseluruhan," kata Shanon.

Tak berhenti di sana, para peneliti menemukan bahwa tingkat hormon stres kortisol pun mengalami penurunan sebagai respons terhadap gairah seksual. Stres yang lebih sedikit telah terbukti menyebabkan tidur yang lebih lama.

3 dari 4 halaman

Bisa Didapatkan Lewat Seks maupun Masturbasi

Berdasarkan laporan American Psychological Association, orang yang punya kadar stres lebih rendah dapat tertidur dengan lebih lama. Orang dengan tingkat rendah tersebut dapat tidur satu jam lebih lama per malamnya dibandingkan dengan yang memiliki kadar stres tinggi.

"Perlu diingat bahwa respons hormonal ini merupakan hasil dari pencapaian orgasme, bukan sembarang aktivitas seksual," ujar Shanon.

"Jadi tidak masalah apakah Anda melakukannya sendiri atau dengan pasangan, karena fenomena fisiologis yang terlihat pada seks dengan pasangan juga terlihat dengan masturbasi," sambung Peter.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health mencoba mendalami lagi hubungan bahwa aktivitas seksual, kualitas tidur, dan waktu yang dibutuhkan untuk tidur. Studi itu melibatkan 778 orang dewasa.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa 71 persen responden mengatakan kualitas tidur mereka membaik dan 62 persen melaporkan mereka tertidur lebih cepat setelah berhubungan seks dengan pasangan.

4 dari 4 halaman

Menambah Keintiman dan Kasih Sayang

Shanon mengungkapkan melakukan hubungan seks dengan pasangan memang memiliki dampak positif terutama dalam hal meningkatkan keintiman dan kasih sayang. Satu sama lain bisa merasa lebih dekat setelahnya.

"Seks dengan pasangan dapat meningkatkan efek hormonal ini dengan menambah perasaan hubungan dekat, kasih sayang, dan keintiman yang dapat meningkatkan kualitas tidur," kata Shanon.

Sedangkan dalam hal masturbasi, para peneliti menemukan bahwa 48 persen responden memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan 45 persen melaporkan mereka tertidur lebih cepat setelah melakukannya.

Di sisi lain, para peneliti mengingatkan bahwa penelitian tersebut masih terbatas. Sehingga tidak bisa dipastikan keakuratannya 100 persen dan mewakili semua kondisi.

Meskipun dilakukan dengan ratusan partisipan, setiap individu tetap memiliki kondisi yang berbeda karena persoalan tidur dan seks sangatlah subjektif.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.