Sukses

Hati-Hati, Memakai Celana Jeans Ketat Dapat Sebabkan Sariawan Vagina

Memakai celana jeans ketat dapat memicu peningkatan pertumbuhan candida albicans yang dapat menyebabkan sariawan vagina.

Liputan6.com, Jakarta - Celana jeans ketat membuat bentuk kaki Anda terlihat indah. Namun, tidak bisa disangkal bahwa celana ketat ini terkadang membuat area lipatan paha tidak nyaman.

Secara umum, jeans bukanlah pasangan terbaik untuk kulit sensitif yang dimiliki di daerah lipatan paha. Ini karena vagina dan kulit vulva sensitif, ujar konsultan ginekologi dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists Dr. Leila Frodsham.

Dilansir dari situs Bustle, pakar sebut infeksi vagina, terutama sariawan vagina (vaginal thrush) terjadi karena menggunakan pakaian ketat.

"Sariawan vagina adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan candida albicans, sebuah jamur umum," jelas Dr. Frodsham.

Ini menyebabkan gatal, nyeri, keputihan—yang kental, putih, dan berbau tidak busuk—serta rasa sakit saat berhubungan seks dan kencing.

Ini adalah infeksi yang sangat umum—sekitar 75 persen wanita akan mengalami sariawan vagina. Di Inggris saja, diperkirakan ada 1,2 juta wanita yang menderita sariawan berulang, menurut sebuah studi global yang dilakukan oleh para peneliti di University of Manchester.

Mengenakan jeans ketat dapat meningkatkan kemungkinan infeksi seperti sariawan, karena jamur candida berkembang di tempat yang hangat dan lembab, ujar Dr. Frodsham.

Mengingat fakta bahwa jeans serta celana ketat lainnya menghalangi sirkulasi udara alami, masuk akal jika jamur akan tumbuh subur di lingkungan ini.

Menurut National Health Service (NHS), sariawan dapat berkembang jika keseimbangan alami mikroorganisme dalam vagina terganggu dan jamur candida berkembang biak—candida sebenarnya muncul secara alami di vagina dan sama sekali tidak berbahaya pada tingkat normal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akibat Memakai Jeans Ketat

Kain ketat atau sintetis tidak selalu menyebabkan sariawan, tetapi ini menyebabkan iritasi kulit serta ketidaknyamanan jika dipakai oleh wanita yang menderita sariawan vagina.

Selain itu, beberapa penelitian epidemiologi menemukan korelasi antara pakaian tertentu dan peningkatan kemunculan candida dengan satu penelitian menemukan bahwa pasien yang sering mengenakan celana ketat lebih mungkin terkena infeksi.

Selain sariawan, Dr. Frodsham menambahkan bahwa celana jeans ketat juga berpotensi menimbulkan masalah lain.

"Pakaian apa pun dengan pinggang ketat dapat menekan usus atau mengakibatkan refluks dengan cara mendorong isi perut ke atas dan menyebabkan gangguan pencernaan," katanya.

"Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menghindari celana jeans ketat dapat mencegah infeksi saluran kemih (urinary tract infection/UTI) terjadi kembali."

Meskipun jeans ketat mungkin bukan akar penyebab kondisi ini, tetapi menghindari memakainya dapat membantu menjaga kesehatan vagina Anda.

Kendati demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi selain dengan menukar jeans Anda dengan celana yang sedikit lebih longgar.

3 dari 4 halaman

Pilih Kain dengan Sirkulasi Udara Baik

Secara umum, Dr. Frodsham merekomendasikan Anda untuk melindungi vagina dengan menghindari kain yang membuat daerah kewanitaan panas dan lembab.

"Kain dengan sirkulasi udara yang kurang baik seperti celana jeans ketat, pakaian olahraga, celana ketat, atau pakaian dalam sintetis dapat meningkatkan kemungkinan terkena sariawan karena dapat menciptakan lingkungan di mana bakteri lebih mungkin berkembang," jelasnya.

Sebagai gantinya, pilihlah kain yang memiliki sirkulasi udara yang lebih baik.

Mengenakan pakaian dalam katun yang tidak diwarnai dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya sariawan, Dr. Frodsham menambahkan, karena itu adalah kain alami yang lembut di kulit.

NHS juga menyatakan bahwa beberapa wanita menemukan bahwa pakaian dalam sutra khusus yang dirancang untuk orang-orang dengan eksim dan sariawan dapat membantu.

Selain pakaian, Dr. Frodsham merekomendasikan untuk menghindari menggunakan produk yang terlalu wangi di sekitar vagina Anda.

"Ini juga ide yang baik untuk menghindari menggunakan sabun, gel, dan antiseptik beraroma di sekitar vagina karena ini dapat mempengaruhi keseimbangan antara bakteri dan tingkat pH di vagina dan menyebabkan iritasi," katanya.

"Wanita disarankan untuk menggunakan air, minyak, atau krim pengemulsi untuk membersihkan area di sekitar vagina (vulva), bukan di dalamnya."

4 dari 4 halaman

Hal yang Harus Dihindari

Douching—membersihkan vagina menggunakan cairan yang terbuat dari berbagai campuran bahan kimia—juga harus dihindari karena ini menghilangkan bakteri pelindung alami mikrobioma, Dr. Frodsham menambahkan.

Mencukur mungkin juga bukan pilihan bagus. Seperti yang dijelaskan Dr. Frodsham, "Menghilangkan rambut kemaluan juga dapat mempengaruhi mikrobioma alami dan bantalan jaringan vulva halus serta menyebabkan ketidaknyamanan."

Jika sadar akan ketidakseimbangan bakteri, Anda dapat mengisi ulang jumlah bakteri baik dalam tubuh Anda dengan mengonsumsi probiotik, ucap Dr. Allison Hill, OB/GYN yang berbasis di Los Angeles.

"Mengonsumsi probiotik (yang dibuat untuk wanita) secara khusus membantu menjaga dan mengembalikan keseimbangan alami flora vagina (bakteri baik yang hidup di sekitar organ kewanitaan)," kata Hill.

Dengan demikian, meskipun kondisi seperti sariawan vagina biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, mengenakan jeans ketat tentu dapat menyebabkan atau memperburuk iritasi. Ini bukan berarti Anda harus berhenti memakai dan segera membuang semua celana jeans yang dimiliki. Sebaliknya, gunakan jeans ketat dengan bijak.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini