Sukses

Sering Digigit Nyamuk? Coba Cek Diet Anda

Penelitian baru menunjukkan bahwa mengubah jenis makanan atau diet dan minuman dapat mengubah daya tarik serangga pengganggu seperti nyamuk pada Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Digigit nyamuk sangat tidak menyenangkan. Kulit jadi membengkak dan terasa gatal di tempat gigitan terjadi. Belum lagi ancaman penyakit menular akibat gigitan nyamuk seperti malaria, zika, dan demam berdarah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, setengah dari populasi dunia berisiko tertular malaria, dan menyumbang sekitar 627.000 penyakit pada tahun 2020. Dengan perubahan iklim, ancaman nyamuk untuk menularkan penyakit semakin meningkat.

Selain warna pakaian yang dikenakan dan suhu tubuh, kini aroma napas dan kulit seseorang pun mendorong nyamuk untuk menggigit. Hal-hal yang memengaruhi aroma badan seseorang termasuk fisiologi, kehamilan, susunan genetik, infeksi yang mendasarinya, dan mikrobioma kulit. 

Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga dapat memengaruhi pernapasan dan mikrobioma kulit seseorang. Penelitian baru menunjukkan bahwa mengubah jenis makan dan minum dapat mengubah daya tarik serangga pengganggu seperti nyamuk pada Anda.

Tubuh manusia menghasilkan lebih dari 350 senyawa organik volatil (VOC/volatice oganic compound) yang berbeda. Dari VOC ini, nyamuk lebih tertarik pada beberapa diantaranya dan tidak tertarik pada yang lain.

Beberapa VOC yang dipelajari yang menarik nyamuk termasuk karbon dioksida, asam laktat (diproduksi saat berolahraga), aseton (dilepaskan saat dalam ketosis), amonia, dan senyawa organik yang diproduksi manusia lainnya.

Berikut ini adalah temuan penelitian tentang faktor pilihan diet atau makanan yang dapat meningkatkan daya tarik nyamuk terhadap manusia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Alkohol

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan VOC tubuh yang menarik nyamuk. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Mosquito Control Association melaporkan bahwa di antara 13 peserta studi, peneliti mengukur biomarker sebelum dan sesudah minum bir dan menemukan bahwa persentase nyamuk yang mendarat pada orang setelah minum beralkohol meningkat.

Studi lain yang diterbitkan di PLOS ONE melaporkan bahwa konsumsi bir meningkatkan daya tarik nyamuk pada subjek yang berpartisipasi. Para peneliti berteori bahwa bir (dan kemungkinan semua alkohol) meningkatkan daya tarik dengan meningkatkan suhu tubuh dan mengubah VOC dalam tubuh setelah minum alkohol.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Kopi dan Kafein

Sebuah studi baru-baru ini yang dikutip dalam artikel ulasan dari Current Research in Parasitology & Vector-borne Diseases melaporkan bahwa kafein adalah zat yang dapat diidentifikasi pada kulit, dan tampaknya meningkatkan daya tarik nyamuk. 

Menurut penulis penelitian, minuman beraroma tinggi lainnya kemungkinan akan menyebabkan peningkatan daya tarik. Cobalah mengurangi kopi, minuman beraroma kuat lainnya, dan minuman berkafein sebelum pergi ke luar yang kemungkinan banyak nyamuknya, karena dapat membantu menurunkan daya tarik bagi nyamuk.

 

4 dari 4 halaman

3. Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat ini dapat membantu, tetapi hanya jika diperlukan. Melihat beberapa penelitian, Anda dapat melakukan berbagai cara  untuk membantu mengurangi daya tarik terhadap nyamuk. 

Jaga kebersihan kulit dan setelah berolahraga, cobalah untuk mandi agar tidak berkeringat. Makan makanan yang seimbang dan pertahankan alkohol dan kafein untuk membantu memoderasi suhu tubuh dan senyawa organik yang mudah menguap yang dihasilkan melalui respirasi dan melalui kulit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.